4.3.1 Distribusi Uniform
Sinyal acak dibangkitkan dengan distribusi uniform sehingga menghasilkan keluaran integer untuk dapat diproses pada modulasi QPSK. Lalu
keluaran dari distribusi uniform tersebut dikonversi dahulu menjadi bit-bit biner
4.3.2 PN Sequence Generator
PN Sequence Generator
membangkitkan urutan dari binary pseudorandom. Urutan pseudo-noise dapat digunakan sebagai pengacak dan juga
penyusun kembali binary pseudorandom. Hal ini juga dapat digunakan pada sistem direct-sequence spektrum tersebar.
Program Matlab yang digunakan untuk memproses fungsi dari PN Sequence Generator ini terlampir pada Lampiran 1.
4.3.3 Spreader
Gerbang logika XOR EXCLUSIVE-OR digunakan sebagai spreader. Pada gerbang logika XOR ini, sinyal hasil pembangkitan Distribusi Uniform
disebarkan dengan urutan-urutan binary pseudorandom yang dihasilkan dari PN Sequence Generator.
4.3.4 QPSK Modulator Baseband
Pada Tugas Akhir ini, modulasi yang digunakan ialah modulasi QPSK. Hasil keluaran dari QPSK modulator ini akan menjadi representasi untuk sinyal
yang termodulasi.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Kanal AWGN
Kanal komunikasi yang dianalisis ialah kanal AWGN dimana pada sistem tersebut hanya terdapat user tunggal.
4.3.6 QPSK Demodulator Baseband
QPSK Baseband Demodulator ini mendemodulasikan sinyal yang telah dimodulasi sebelumnya setelah melalui kanal AWGN.
4.3.7 Despreader
Pada despreader ini, kembali digunakan kanal logika XOR. Dimana pada kanal logika ini, sinyal dengan spektrum tersebar yang telah melewati kanal
komunikasi disusun kembali dengan cara memilahnya dengan PN code yang sesuai dengan PN code yang terdapat pada data.
4.3.8 Error Rate Calculation
Pada segmen ini, akan dilakukan pembandingan nilai data yang memiliki pasangan yang tidak sesuai dengan data awal dengan total data yang dikirim dari
satu sumber.
Program Matlab yang digunakan untuk sistem WCDMA kondisi yang pertama ini terlampir pada Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Sistem WCDMA Pada Kanal AWGN Dengan Menggunakan Teknik Channel Coding