METODOLOGI PENELITIAN Dra. Nisrul Irawati, MBA SURAT PERNYATAAN

60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan yang beralamat di Jl. Pertahanan No. 70A Medan Amplas. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Nopember 2009 sampai dengan Maret 2010. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Singarimbun dan Effendy 1995 bahwa, ”Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”. III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Kuncoro 2003 bahwa, ”Penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab mengenai status terakhir dari subjek penelitian ”. III.2.3. Sifat Penelitian Adapun sifat penelitian ini adalah penjelasan explanatory fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai pengaruh tata letak mesin–mesin produksi Universitas Sumatera Utara 55 terhadap produktivitas karyawan pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Disamping itu peneliti juga meneliti mengenai pengaruh performance mesin dan perawatan mesin terhadap kualitas hasil produksi pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Sugiyono 2006 bahwa, “Penelitian deskriptif explanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel–variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain”. III.3. Populasi dan Sampel Penelitian ini yang menjadi populasinya adalah operator produksi pre– cleaning dan milling yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh operator produksi pre–cleaning dan milling yang berjumlah 30 orang atau seluruh anggota populasi, sehingga sampel dalam penelitian adalah sampel jenuh sensus. Menurut Sugiyono 2008 bahwa, “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. 1. Wawancara interview yang dilakukan kepada Kepala Bagian Produksi PT. Nusira Crumb Rubber Medan atau pihak–pihak lain yang berhak dan berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian . Universitas Sumatera Utara 56 2. Daftar pertanyaan questionnaire yang diberikan kepada operator produksi pre–cleaning dan milling yang dijadikan responden pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. 3. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen–dokumen yang diperoleh dari PT. Nusira Crumb Rubber Medan berupa sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan berbagai dokumen penting lainnya yang relevan dengan penelitian. III.5. Jenis dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data pada penelitian ini yaitu : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari wawancara interview dan daftar pertanyaan questionare. 2. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen–dokumen resmi yang diterbitkan oleh PT. Nusira Crumb Rubber Medan. III.6. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel independen atau variabel bebas X adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel dependen atau variabel terikat Y adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas. Universitas Sumatera Utara 57 III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel bebas X dalam perumusan masalah pertama adalah tata letak mesin–mesin produksi yang terdiri dari penempatan mesin X 1 , jumlah mesin X 2 , dan luas area produksi X 3 . Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah produktivitas karyawan Y. Untuk lebih jelasnya identifikasi, definisi operasional variabel, indikator dan skala hipotesis pertama dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut ini : Tabel III.1. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Produktivitas Karyawan Y Output proses produksi pre-cleaning dan milling yang dihasilkan oleh karyawan yang bekerja. 1. Produk yang dihasilkan setiap jam kerja. 2. Jam kerja operator mesin setiap shift. 3. Produk yang dihasilkan setiap operator mesin. Skala Likert Penempatan Mesin X 1 Posisi mesin–mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi. 1. Urutan proses produksi. 2. Fungsi mesin. 3. Jenis mesin. Skala Likert Jumlah Mesin X 2 Unit mesin yang dipergunakan dalam proses produksi. 1. Pengurangan mesin produksi. 2. Penambahan mesin baru. Skala Likert Luas Area Produksi X 3 Lahan yang dipergunakan dalam penempatan mesin–mesin produksi 1. Jarak antara mesin–mesin 2. Ruang gerak. 3. Pengawasan produksi. Skala Likert III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel bebas dalam perumusan masalah kedua adalah performance mesin X 1 , dan perawatan mesin X 2 . Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kualitas hasil produksi Y. Universitas Sumatera Utara 58 Untuk lebih jelasnya identifikasi, definisi operasional, indikator dan skala pengukuran variabel hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel III.2 berikut ini : Tabel III.2. Definisi Operasional, Indikator, dan Skala Pengukuran Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Kualitas Hasil Produksi Y Mutu produk yang dihasilkan mesin pre- cleaning dan milling. 1. Hasil potongan bokar. 2. Ketebalan blanket. 3. Kadar kotoran blanket. 4. Proses ulang bokar dan blanket. Skala Likert Performance Mesin X 1 Kemampuan dan kualitas mesin–mesin produksi yang dipergunakan dalam proses produksi. 1. Kelancaran proses produksi. 2. Teknologi mesin. 3. Kapasitas mesin. Skala Likert Perawatan Mesin X 2 Menjagamemperbaiki mesin–mesin produksi agar lebih tahan lama. 1. Jadwal perawatan mesin. 2. Penggantian komponen mesin. 3. Suku cadang mesin. Skala Likert III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada operator produksi pre–cleaning dan milling yang hanya terdapat 5 orang yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. III.7.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket kuesioner maupun seperangkat alat tes. Universitas Sumatera Utara 59 Menurut Sugiyono 2006, “Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari nilai koefisien korelasi r 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Menurut Ghozali 2005, “Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 13.0. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur one shot methode, dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika hitung r positif dan hitung r tabel r , maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika hitung r negatif atau hitung r tabel r , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Pratisto, 2004. III.7.1.1. Uji Validitas Instrumen Variabel Penempatan Mesin Tabel III.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Penempatan Mesin Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan Tabel III.3 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel penempatan mesin memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel penempatan mesin lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel penempatan mesin adalah valid. III.7.1.2. Uji Validitas Instrumen Variabel Jumlah Mesin Berdasarkan Tabel III.4, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel jumlah mesin memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel jumlah mesin lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel jumlah mesin adalah valid. Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jumlah Mesin Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 61 III.7.1.3. Uji Validitas Instrumen Luas Area Produksi Tabel III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Luas Area Produksi Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.5 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel luas area produksi memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel luas area produksi lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel luas area produksi adalah valid. III.7.1.4. Uji Validitas Instrumen Variabel Produktivitas Karyawan Berdasarkan Tabel III.6, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel produktivitas karyawan memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel produktivitas karyawan lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil Universitas Sumatera Utara 62 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel produktivitas karyawan adalah valid. Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produktivitas Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah III.7.1.5. Uji Validitas Instrumen Performance Mesin Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Performance Mesin Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 63 Berdasarkan Tabel III.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel performance mesin memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel performance mesin lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel performance mesin adalah valid. III.7.1.6. Uji Validitas Instrumen Perawatan Mesin Berdasarkan Tabel III.8, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perawatan mesin memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel perawatan mesin lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel perawatan mesin adalah valid. Tabel III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Perawatan Mesin Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 64 III.7.1.7. Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Hasil Produksi Tabel III.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Hasil Produksi Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.9 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kualitas hasil produksi memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Nilai Correlated Item-Total Correlation r hitung pada setiap butir pertanyaan variabel kualitas hasil produksi lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,878. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel kualitas hasil produksi adalah valid. III.7.2. Uji Reliabilitas Data yang diperoleh harus menunjukan hasil yang stabil dan konsisten bila dilakukan pengkuran kembali terhadap objek yang sama. Untuk mengetahui konsistensi dari data dilakukan dengan uji reliabilitas konsistensi internal Sugiyono, 2006. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian Universitas Sumatera Utara 65 dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha α. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 Ghozali, 2005. Tabel III.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel No Variabel Nilai Cronbach’s Alpha N Of Items Keterangan 1 Penempatan Mesin 0,965 9 Reliabel 2 Jumlah Mesin 0,945 5 Reliabel 3 Luas Area Produksi 0,954 6 Reliabel 4 Produktivitas Karyawan 0,962 6 Reliabel 5 Performance Mesin 0,962 5 Reliabel 6 Perawatan Mesin 0,964 8 Reliabel 7 Kualitas Hasil Produksi 0,934 6 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Reliabilitas yang kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan reliabilitas dengan cronbach’s alpa 0.8 atau diatasnya adalah baik. Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas pada variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0.6 0.6 dapat diterima, maka variabel–variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 66 III.8. Metode Analisis Data Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Menurut Riduwan dan Sunarto 2009 menyatakan bahwa, “Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih X 1 , X 2 , X 3 , … X n dengan satu variabel terikat”. III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang digunakan adalah analisis regresi ganda yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari : penempatan mesin X 1 , jumlah mesin X 2 , dan luas area produksi X 3 . Sedangkan variabel terikat yaitu produktivitas karyawan Y. Persamaan regresi ganda untuk menjawab hipotesis pertama ini dapat ditulis sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana : Y = Produktivitas karyawan X 1 = Penempatan mesin X 2 = Jumlah mesin X 3 = Luas area produksi b 1 ,b 2 ,b 3 = Koefisien regresi variabel X 1 X 2 dan X 3 a = Konstanta e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti Universitas Sumatera Utara 67 III.8.2. Pengujian Hipotesis Pertama III.8.2.1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk diuji secara simultan adalah sebagai berikut : H o : b 1 , b 2 , b 3 = 0 penempatan mesin, jumlah mesin, dan luas area produksi secara simultan tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. H a : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 penempatan mesin, jumlah mesin, dan luas area produksi secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistic F F test. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, dan jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. III.8.2.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : H o : b 1 , b 2 , b 3 = 0 penempatan mesin, jumlah mesin, dan luas area produksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Universitas Sumatera Utara 68 H a : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 penempatan mesin, jumlah mesin, dan luas area produksi secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistic t t test. Jika t hitung t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, dan jika t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. III.8.3. Model Analisis Data Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang digunakan adalah analisis regresi ganda yaitu untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari : performance mesin X 1 , perawatan mesin X 2 . Sedangkan variabel terikat yaitu kualitas hasil produksi Y. Persamaan regresi ganda untuk menjawab hipotesis kedua ini dapat ditulis sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kualitas hasil produksi X 1 = Performance mesin X 2 = Perawatan mesin b 1 , b 2 = Koefisien regresi variabel X 1 dan X 2 a = Konstanta e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti Universitas Sumatera Utara 69 III.8.4. Pengujian Hipotesis Kedua III.8.4.1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk diuji secara simultan adalah sebagai berikut : H o : b 1 , b 2 = 0 performance mesin dan perawatan mesin secara simultan tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. H a : b 1 , b 2 ≠ 0 performance mesin dan perawatan mesin secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistic F F test. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, dan jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. III.8.4.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : H o : b 1 , b 2 = 0 performance mesin dan perawatan mesin secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Universitas Sumatera Utara 70 H a : b 1 , b 2 ≠ 0 performance mesin dan perawatan mesin secara parsial berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi pada PT. Nusira Crumb Rubber Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistic t t test. Jika t hitung t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, dan jika t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. III.9. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi ganda dapat digunakan atau tidak. III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Universitas Sumatera Utara 71 Menurut Sugiyono 2006, bahwa ”Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.” III.9.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolineritas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel bebas tersebut. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF tidak lebih dari lima maka model regresi dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Sebaliknya, bila nilai VIF lebih besar dari lima maka model regresi diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan standardized delete residual nilai tersebut. Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada grafik. Jika pola titik-titik yang terbentuk membentuk pola teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sebaliknya, jika tidak terbentuk pola yang jelas dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah Universitas Sumatera Utara 72 angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi Ghozali, 2005. Universitas Sumatera Utara 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN