Sebagai sumbangan informasi dan masukan bagi PT Gergas Utama Medan dalam mengambil keputusan dan kebijakan akan pemberian insentif dalam
meningkatkan prestasi kerja karyawan. b. Bagi Peneliti Lain.
Sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang yang sama pada
masa mendatang. c. Bagi Peneliti.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang sumber daya manusia khususnya dalam hal insentif dan prestasi kerja.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Penelitian ini memberikan batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan
operasional yang dimaksud terbatas pada pemberian insentif yang berupa material, non material, dan sosial sebagai variabel dependen X terhadap prestasi
kerja Y. Penelitian ini terbatas pada karyawan kebun PT Gergas Utama yaitu karyawan yang bekerja di kebun sebagai penderes karet.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel- variabel dari suatu faktor berkaitan dengan faktor yang lainnya. Variabel
penelitian pada penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Insentif X adalah pemberian balas jasa kepada karyawan karena telah
melakukan hal lebih dari yang diharapkan. Insentif terdiri dari insentif material, non material dan sosial. Indikator yang dimiliki oleh insentif
adalah kinerja, lama kerja, senioritas, kebututhan, keadilan kelayakan, dan evaluasi jabatan.
b. Prestasi Kerja Y. Prestasi kerja adalah Hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas yang diemban kepadanya. Indikator yang dimiliki prestasi kerja adalah pengetahuan, ketrampilan dan attitude
sikap.
Variabel Tabel Definisi Operasional
Definisi Indikator
Skala
Insentif X
Pemberian balas jasa kepada
karyawan karna telah melakukan
hal lebih dari yang diharapkan
1 Kinerja
2 Lama Kerja
3 Senioritas
4 Kebutuhan
5 Keadilan
kelayakan 6
Evaluasi jabatan.
Likert
Prestasi Kerja Y
Hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan
tugas yang diemban
kepadanya 1
Pengetahuan 2
Ketrampilan 3
Attitude Likert
Tabel 1.2. Definisi operasional Variabel Sumber: Hasibuan 2001:94 dan 184 data diolah.
Universitas Sumatera Utara
3. Skala Pengukuran Variabel.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam suatu alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuranakan menghasilkan data kuantitatif Sugiyono, 2006:84. Pengukuran yang digunakan peneliti dalam
proses pengolahan data adalah dengan menggunakan skala Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju mengenai berbagai pernyataan mengenai
perilaku, objek, orang, atau kejadian Kuncoro, 2003:157. Pada penelitian ini responden memilih salah satu darijawaban yang
tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu 5,4,3,2,1. Skor jawaban dari responden kemudian dijumlahkan ddan jumlah ini merupakan total
skor. Total skor inilah yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Likert.
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat tidak Setuju STS
1 2
Tidak Setuju TS 2
3 Kurang Setuju KS
3 4
Setuju S 4
5 Sangat Setuju SS
5
Tabel 1.3. Instrumen Skala Likert Sumber: Kuncoro 2003:157
Universitas Sumatera Utara
4. Tempat dan Waktu Penelitian