BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Pencegahan Hipotermi pada Bayi Baru Lahir di Klinik
Mariani dan Klinik Ramini Medan. dengan jumlah responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah 30 orang pada kelompok intervensi, dan 30 orang
pada kelompok kontrol. Semua kelompok intervensi mendapat perlakuan Inisiasi Menyusu Dini, sedangkan pada kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan. Inisiasi
Menyusu Dini yang dilakukan selama 30 menit, segera setelah bayi lahir
B. Analisis Univariat
Analisis univariat pada penelitian ini akan menggambarkan karakteristik demografi ibu usia, gravida, pendidikan, pekerjaan dan suku bangsa dan suhu bayi
baru lahir sebelum dan setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
a. Karakteristik Demografi
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada kelompok intervensi, sebagian besar berusia 20-25 tahun sebanyak 14 orang 46,7. Gravida pertama sebanyak
11 orang 36,7. Berpendidikan SMA sebanyak 25 orang 83,3. Ibu rumah tangga sebanyak 20 orang 66,7, Dan bersuku jawa sebanyak 15 orang 50.
Sedangkan pada kelompok kontrol, sebagian besar responden berusia 20-25 tahun senayak 24 orang 80, Gravida kedua sebanyak 16 orang 53,3, Berpendidikan
27
Universitas Sumatera Utara
SMA sebanyak 26 orang 86,7, Ibu rumah tangga sebanyak 25 orang 83,3, Dan bersuku jawa sebanyak 17 orang 56,7. Dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini:
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi pada Kelompok
Intervensi di Klinik Bersalin Mariani dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Ramini Februari – April
Medan Tahun 2010 Karekteristik Demografi
Responden Kelompok Intervensi
Kelompok kontrol N
N
Umur responden •
20-25 •
26-30 •
31-35 •
36 14
11 4
1 46,7
36,7 13,3
3,3 24
4 1
1 80
13,3 3,3
3,3
Gravida •
G1 •
G2 •
G3 •
G4 11
10 7
2 36,7
33,3 23,3
6,7 9
16 3
2 30
53,3 10
6,7
Pendidikan •
SMA •
D3 •
S1 25
2 3
83,3 6,7
10,0 26
3 1
86,7 10
3,3
Pekerjaan •
Ibu Rumah tangga •
Wiraswata •
PNS 20
8 2
66,7 26,7
6,7 25
4 1
83,3 13,3
3,3
Suku •
Jawa •
Batak •
Mandailing •
Padang •
Aceh •
Melayu 15
3 5
3 4
- 50
10 16,7
10 13,3
_ 17
3 3
3 2
2 56,7
10 10
10 6,7
6,7
Universitas Sumatera Utara
b. Suhu Bayi
Hasil penelitian diperoleh bahwa suhu pada kelompok intervensi yaitu rata – rata suhu sebelum dilakukan Inisiasi Menyusu Dini 36.37, median 36.50, dengan
standar deviasi 0.52. sedangkan rata-rata suhu sesudah dilakukan Inisisiasi Menyusu Dini adalah 36.77, median 36.80, dan standar deviasi 0.37, sedangkan pada kelompok
kontrol yaitu rata-rata suhu sebelum diamati 36.57, median 36.55, dan standar deviasi 0.35. sedangkan rata-rata suhu setelah diamati adalah 36.49, median 36.50, dan standar
deviasi 0.29. Dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Suhu Tubuh Bayi pada kelompok Intervensi
di Klinik Bersalin Mariani Medan dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Ramini Medan
Februari-April 2010
Suhu
Sebelum Setelah
N Mean
SD Median
Mean SD
Median
Kelompok intervensi
36.37 0.52
36.50 36.77
0.37 36.80
30 Kelompok
kontrol 36.57
0.35 36.55
36.49 0.29
36.50 30
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Bivariat
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-dependen dengan tujuan membandingkan suhu tubuh bayi baru lahir pada kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol terhadap sebelum dan setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini, seperti tabel berikut ini.
Tabel 5.3 Perbandingan Suhu Tubuh Bayi pada Kelompok Intervensi di Klinik Bersalin
Mariani Medan dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Ramini Medan Sebelum dan Setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini
Februari-April 2010 Kelompok Sebelum
Setelah Perbedaan
Nilai P
N Mean
SD Mean
SD Mean
SD
Intervensi: Suhu
tubuh bayi 36.37
0.52 36.77
0.37 0.04
0.39 0.000
30
Kontrol: Suhu
tubuh bayi 36.57
0.35 36.49
0.29 0.07
0.20 0.064
30
a. Perbandingan suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dan sesudah dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol.
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir pada kelompok intervensi sebelum dilakukan Inisiasi Menyusu Dini adalah 36.37, dengan
standar deviasi 0.52. Setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini diperoleh rata-rata adalah 36.77, dengan standar deviasi 0.37. Nilai rata-rata perbedaan pengukuran pertama dan
pengukuran kedua adalah 0.04, dengan stándar deviasi 0.39. Hasil uji statisitik diproleh
Universitas Sumatera Utara
nilai p = 0.00 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dan sesudah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini.
Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum diamati adalah 36.57, dengan standar deviasi 0.35, setelah diamati diperoleh rata-rata adalah 36.49, dengan standar
deviasi 0.29. Nilai rata-rata perbedaan pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 0.0733 dengan stándar deviasi 0.20. Hasil uji statisitik diperoleh nilai p = 0.064
maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dan sesudah dilakukan pengamatan.
Tabel 5.4 Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Pencegahan Hipotermi pada Kelompok
Intervensi di Klinik Bersalin Mariani Medan dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Ramini Medan Sebelum dilakukan Inisiasi Menyusu Dini
Februari-April 2010 Suhu
tubuh Mean
SD SE
Perbedaan SE
Nilai P N
Kelompok Intervensi
36.37 0.52
0.09 0.11
0.09 30
Kelopmpok Kontrol
36.57 0.35
0.06 30
a. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap pencegahan hipotermi sebelum
dilakukannnya Inisiasi Menyusu Dini pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dilakukanya Inisiasi Menyusu Dini pada kelompok intervensi adalah 36.37
dengan standar deviasi 0.52. Sedangkan pada kelompok kontrol didapat rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir adalah 36.57, dengan standar deviasi 0.35. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p = 0.09, ini berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata suhu
Universitas Sumatera Utara
tubuh bayi atau tidak ada bayi yang mengalami hipotermi sebelum dilakukan Inisisasi Menyusu Dini antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Tabel 5.5 Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Pencegahan Hipotermi pada Kelompok
Intervensi di Klinik Bersalin Mariani Medan dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Ramini Medan Setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini
Februari-April 2010 Suhu
tubuh Mean
SD SE
Perbedaan SE
Nilai P N
Kelompok Intervensi
36.77 0.37
0.06 0.87
0.03 30
Kelopmpok Kontrol
36.49 0.29
0.05 30
b. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap pencegahan hipotermi sesudah dilakukannnya Inisiasi Menyusu Dini pada kelompok intervensi dan pada
kelompok kontrol.
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir setelah dilakukanya Inisiasi Menyusu Dini pada kelompok intervensi oleh peneliti
adalah 36.77 dengan standar deviasi 0.37. Sedangkan pada kelompok kontrol didapat rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir adalah 36.49, dengan standar deviasi
0.29. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.03, ini berarti terdapat perbedaan rata- rata suhu tubuh bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol atau
terdapat perubahan suhu tubuh bayi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini.
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan 1. Interprestasi dan Hasil Diskusi
b. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Pencegahan Hipotermi
Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan Inisisasi menyusu Dini pada awal pre-test, suhu awal bayi baru lahir berkisar antara 36ºC atara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol, tidak ada bayi yang mengalami hipotermi. Kemudian setelah dilakukan Intervensi baik pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol, suhu bayi tetap normal, tetapi pada kelompok intervensi mengalami perubahan suhu berkisar 0,2-0,4ºC, berdasarkan hasil uji t-independen
diperoleh tidak adanya pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap pencegahan Hipotermi, dengan nilai p = 0.03. tetapi jika dilihat dari perbedaan nilai Mean, SD
dan SE pada tabel independen-test setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, didapati hanya adanya perubahan suhu yang
signifkan. Jadi hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Roesli 2008, bahwa salah satu manfaat Inisiasi menyusu dini yaitu dapat mencegah
terjadinya kedinginan atau hipotermi pada bayi baru lahir. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan pendapat Indarso, 2001, bahwa salah satu pencegah hipotermi
adalah memberikan ASI sedini mungkin pada bayi baru lahir, tetapi hal ini sesuai dengan hasil penelitian Bergman 2008, menyatakan, dimana kulit ibu berfungsi
sebagai inkubator, karena suhu ibu 1° Celsius lebih tinggi dari ibu yang tidak bersalin. Dan apabila pada saat lahir bayi mengalami hipotermi maka dengan
terjadinya kontak antara kulit ke kulit secara otomatis suhu kulit ibu akan naik
Universitas Sumatera Utara
2ºcelcius, maka bayi terhindar dari hipotermi. Hal ini sesuai juga dengan Christenson, 1992, yang juga mengemukakan ternyata bayi yang diletakkan
dikulit ibunya mempunyai suhu tubuh yang lebih hangat dan stabil, tetapi ini tidak sesuai dengan data pendahuluan penelitian Rizki, 2009, di puskesmas pandaran
Semarang, bahwa diperoleh data 5 dari 8 orang ibu bersalin yang tidak melakukan inisiasi menyusu dini, bayinya mengalami hipotermi, sedangkan 3 ibu bersalin
yang melakukan inisiasi menyusu dini bayinya tidak mengalami hipotermi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Karakteristik responden pada kelompok intervensi, sebagian besar responden
berusia 20-25 tahun, gravida pertama, berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan bersuku Jawa. Sedangkan karakteristik responden kelompok
konrtol diperoleh sebagian besar responden berusia 20-25 tahun, memiliki gravida kedua, berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku jawa. 2.
Pada kelompok intervensi sebelum dilakukan Inisiasi Menyusu Dini rata-rata suhunyan 36.37, dengan standar deviasi 0.52. setelah dilakukan Inisiasi Menyusu
Dini diperoleh rata-rata suhunya 36.77, dengan standar deviasi 0.37. 3.
Pada kelompok kontrol yaitu rata-rata suhunya sebelum dikontrol 36.57, dengan standar deviasi 0.35. setelah dikontrol adalah 36.49 dengan standar deviasi 0.29.
4. Tidak adanya pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap pencegahan hipotermi
pada bayi baru lahir di Klinik Mariani Medan sebelum dilakukan inisiasi menyusu dini dengan nilai P = 0,09.
5. Tidak adanya pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap pencegahan hipotermi
pada bayi baru lahir di Klinik Mariani Medan setelah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini, hanya saja terdapat perubahan suhu rata-rata 0,2 – 0,4 ºC pada
kelompok intervensi yang dilakukan Inisisasi Menyusu Dini.
34
Universitas Sumatera Utara