Pencegahan Hipotermi Hipotermi 1. Definisi Hipotermi

4. Mekanisme Terjadinya Kehilangan Panas

1. Evaporasi Adalah jalan utama bayi kehilangan panas, kehilangan panas yang terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak dikeringkan. 2. Konduksi Adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi yang akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut, 3. Konveksi Adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat terpapar udara sekitar yang lebih dingin, bayi yang dilahirkan ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi konveksi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendinginan udara. 4. Radiasi Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan didekat benda- benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi wiknjosastro, 2008 hal:96.

6. Pencegahan Hipotermi

1. Keringkan bayi dengan seksama Universitas Sumatera Utara Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan panas yang disebabkan oleh evaporasi cairan ketuban pada tubuh bayi. Keringkan bayi dengan handuk atau kain yang telah disiapkan diatas perut ibu. Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya. 2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat Segera setelah mengeringkan bayi dan memotong tali pusat, ganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban kemudian selimuti bayi dengan selimut atau kain yang hangat, kering dan bersih. Kain basah di dekat tubuh bayi dapat menyerap panas tubuh bayi melalui proses radiasi. Ganti handuk, selimuti atau kain yang basah telah diganti dengan selimut atau kain yang baru 3. Selimuti bagian kepala bayi Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup. 4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya 5. Pelukan ibu pada tubuh bayinya dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu jam pertama kelahiran 6. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir karena bayi baru lahir capat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan penimbangan, terlebih dulu selimuti bayinya dengan kain atau Universitas Sumatera Utara selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaia diselimuti dikurangi dengan berat pakaian selimut. Bayi sebaiknya dimandikan enam jam setelah lahir. Memandikan bayi beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermi yang membahayakan kesehatan bayi baru lahir Wiknojosastro, 2008 hal:97

C. Bayi Baru Lahir 1. Definisi Bayi Baru Lahir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Perdarahan Post Partum di Klinik Bersalin Tanjung dan Klinik Bersalin Kurnia Delitua Tahun 2012

5 94 78

Gambaran Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Bayi Baru Lahir di Ruang Rawat Inap di Klinik Bersalin Nd. Rina Berastagi Tahun 2014

2 66 92

Tindakan Bidan Dalam Pencegahan Hipotermi Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014

0 24 61

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kemampuan Ibu Merawat Bayi Baru Lahir Selama Postpartum Dini di Klinik Bersalin Mariani Medan

29 127 83

Efektifitas Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Peningkatan Produksi ASI Di Klinik Bersalin Mariani

7 56 73

Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Di Klinik Bersalin Khadijjah dan Klinik Bersalin Wina Medan

17 130 59

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) - Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Perdarahan Post Partum di Klinik Bersalin Tanjung dan Klinik Bersalin Kurnia Delitua Tahun 2012

0 1 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi Baru Lahir - Gambaran Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Bayi Baru Lahir di Ruang Rawat Inap di Klinik Bersalin Nd. Rina Berastagi Tahun 2014

0 0 25

Gambaran Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Bayi Baru Lahir di Ruang Rawat Inap di Klinik Bersalin Nd. Rina Berastagi Tahun 2014

0 0 14

1 PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR Naskah Publikasi - PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 12