Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian
Alat Ukur Koefisien Alpha Cronbach
Keterangan
Religiusitas 0,734
Reliabel Problem focus coping
0,787 Reliabel
Emotion focus coping 0,825
Reliabel
3.5. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya sumbangan yang diberikan variable bebas kepada variable terikat, penulis menggunakan uji regresi logistik biner. Regresi
logistik biner adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen respon merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya
terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian. Ariyoso, 2009. Dalam perhitungannya dilakukan dengan analisa statistik melalui
perhitungan SPSS versi 16.
3.6. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah yang
diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan Dimana pada tahap ini peneliti memulai dengan merumuskan masalah dan menentukan
variabel yang akan diteliti. Kemudian peneliti mencari serta menyusun teori, menentukan lokasi penelitian, membuat instrument atau alat ukur penelitian berupa Skala Sikap
Model Likert dan penskalaan stimulus 2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap yang kedua ini, peneliti mulai menentukan sampel penelitian. Peneliti menggunakan tekhnik purposive sampling runtuk mengambil sampel penelitian.
Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan peneltian dan meminta kesedian subyek untuk mengisi skala penelitian, setelah itu
melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah ditentukan yang telah disiapkan kepada subyek penelitian.
3. Tahap pengolahan data Pada tahap yang terakhir ini peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang
telah diisi oleh subyek penelitian atau responden, kemudian menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, selanjutnya peneliti membuat tabel data
dan terakhir melakukan analisa data dengan menggunakan metode stastistik untuk menguji hipotesis penelitian.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum responden penelitian, deskripsi data, pemilihan jenis coping stres yang dilakukan mahasiswa, dan analisis
data.
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian
Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1. Latar Belakang Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah
Persentase
Laki-laki 23
46 Perempuan
27 54
Jumlah 50
100
Dari 50 responden yang diteliti berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini, diketahui bahwa 23 orang berjenis kelamin laki-laki 46 dan 27 orang yang
berjenis kelamin perempuan 54 .
4.2. Deskripsi Data Tabel 4.2.
Deskripsi Statistik perolehan dan teoritik Skor Skala Tingkat Religiusitas dan Skala Coping Stress
Variabel N
Skor Min Skor Max
Mean Std Dev
Tingkat Religiusitas Dimensi Iman
Dimensi Islam Dimensi Amal
Dimensi Ilmu Dimensi Ikhsan
50 50
50 50
50 24
8 12
5 12
31 12
18 8
19 28,62
10,36 15,62
7,14 16,70
2,10 1,01
1,56 0,90
1,77 Coping Stress
Problem Focus Coping Emotion Focus Coping
50 50
45 32
72 62
59,38 43,86
6,30 7,05
a. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor dimensi Iman dalam variabel religiusitas terendah adalah 24, dan skor tertinggi 31 dengan
nilai rata-rata 28,62 dan standar deviasi sebesar 2,10.
b. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor dimensi Islam dalam variabel religiusitas terendah adalah 8, dan skor tertinggi 12 dengan nilai
rata-rata 10,36 dan standar deviasi sebesar 1,01.
c. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor dimensi Amal dalam variabel religiusitas terendah adalah 12, dan skor tertinggi 18 dengan
nilai rata-rata 15,62 dan standar deviasi sebesar 1,56.
d. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor dimensi Ilmu dalam variabel religiusitas terendah adalah 5, dan skor tertinggi 8 dengan nilai
rata-rata 7,14 dan standar deviasi sebesar 0,90.
e. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor dimensi Ikhsan dalam variabel religiusitas terendah adalah 12, dan skor tertinggi 19
dengan nilai rata-rata 16,70 dan standar deviasi sebesar 1,77.
f. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor problem focus coping terendah adalah 45, dan skor tertinggi 72 dengan nilai rata-rata 59,38
dan standar deviasi sebesar 6,30.
g. Diketahui jumlah subjek penelitian berjumlah 50 responden, skor emotion focus coping terendah adalah 32, dan skor tertinggi 62 dengan nilai rata-rata 43,86
dan standar deviasi sebesar 7,05.
4.2.1 Interpretasi tingkat religiusitas
Untuk menentukan tingkat dimensi-dimensi religiusitas responden dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, peneliti menggunakan kategorisasi jenjang seperti
dibawah ini:
4.2.1.1 Interpretasi Dimensi Iman
Tabel 4.3. Tabel interpretasi Skor Dimensi Iman
Posisi Nilai X Jenjang Posisi Nilai X
X M -1SD : X 28,62 - 1 2,10 = ≤ 26
Rendah M ± 1 SD : 28,62 ± 1 2,10 = 27 – 30
Sedang X M + 1 SD : X 28,62 + 1 2,10 =
≥ 31 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤
26 maka dimensi Iman tergolong rendah. Dan jika X berjumlah antara 27 sampai 30 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X berjumlah
≥ 31 maka termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.4. Kategori dalam perolehan skor Dimensi Iman
Kategori F
Persentase
Rendah 7
14 Sedang
33 66
Tinggi 10
20
Total
50 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki tingkat dimensi Iman yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang
mayoritas berada pada kategori sedang 66.
4.2.1.2 Interpretasi Dimensi Islam
Tabel 4.5. Tabel interpretasi Skor Dimensi Islam
Posisi Nilai X Jenjang Posisi Nilai X
X M -1SD : X 10,36 - 1 1,01 = ≤ 9
Rendah M ± 1 SD : 10,36 ± 1 1,01 = 10 – 11
Sedang X M + 1 SD : X 10,36 + 1 1,01 =
≥ 12 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤ 9
maka dimensi Islam tergolong rendah. Dan jika X berjumlah antara 10 sampai 11 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X berjumlah
≥ 12 maka termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.6. Kategori dalam perolehan skor Dimensi Islam
Kategori F
Persentase
Rendah 10
20 Sedang
35 70
Tinggi 5
10
Total 50
100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki tingkat dimensi Islam yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang
mayoritas berada pada kategori sedang 70.
4.2.1.3 Interpretasi Dimensi Amal
Tabel 4.7. Tabel interpretasi Skor Dimensi Amal
Posisi Nilai X Jenjang Posisi Nilai X
X M -1SD : X 15,62 - 1 1,56 = ≤ 14
Rendah M ± 1 SD : 15,62 ± 1 1,56 = 15 – 17
Sedang X M + 1 SD : X 15,62 + 1 1,56 =
≥ 18 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤
14 maka dimensi Amal tergolong rendah. Dan jika X berjumlah antara 15 sampai 17 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X berjumlah
≥ 18 maka termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.8. Kategori dalam perolehan skor Dimensi Amal
Kategori F
Persentase
Rendah 13
26 Sedang
32 64
Tinggi 5
10
Total 50
100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki tingkat dimensi Amal yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang
mayoritas berada pada kategori sedang 64.
4.2.1.4 Interpretasi Dimensi Ilmu
Tabel 4.9. Tabel interpretasi Skor Dimensi Ilmu
Posisi Nilai X Jenjang Posisi Nilai X
X M -1SD : X 7,14 - 1 0,90 = ≤ 6
Rendah M ± 1 SD : 7,14 ± 1 0,90 = 7 – 8
Sedang X M + 1 SD : X 7,14 + 1 0,90 =
≥ 9 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤ 6
maka dimensi Ilmu tergolong rendah. Dan jika X berjumlah antara 7 sampai 8 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X berjumlah
≥ 9 maka termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.10. Kategori dalam perolehan skor Dimensi Ilmu
Kategori F
Persentase
Rendah 13
26 Sedang
37 74
Tinggi
Total
50 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki tingkat dimensi Ilmu yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang
mayoritas berada pada kategori sedang 74.
4.2.1.5 Interpretasi Dimensi Ikhsan
Tabel 4.11. Tabel interpretasi Skor Dimensi Ikhsan
Posisi Nilai X Jenjang Posisi Nilai X
X M -1SD : X 16,70 - 1 1,77 = ≤ 14
Rendah M ± 1 SD : 16,70 ± 1 1,77 = 15 – 18
Sedang X M + 1 SD : X 16,70 + 1 1,77 =
≥ 19 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤
14 maka dimensi Ikhsan tergolong rendah. Dan jika X berjumlah antara 15 sampai 18 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X berjumlah
≥ 19 maka termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.12. Kategori dalam perolehan skor Dimensi Ikhsan
Kategori F
Persentase
Rendah 7
14 Sedang
35 70
Tinggi 8
16
Total 50
100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan lebih dari separuh responden memiliki tingkat dimensi Ikhsan yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang
mayoritas berada pada kategori sedang 70 .
4.2.2 Interpretasi tingkat Coping Stres
Sedangkan untuk menentukan tingkat coping stres yang terdiri dari Problem Focus Coping dan Emotion Focus Coping subyek dalam kategori tinggi, sedang dan
rendah, peneliti menggunakan kategorisasi jenjang seperti dibawah ini:
4.2.2.1 Interpretasi Problem Focus Coping Tabel 4.13.
Tabel interpretasi Skor Problem Focus Coping Posisi Nilai X
Jenjang Posisi Nilai X
X M-1SD : X 59,38 - 1 6,30 = ≤ 53
Rendah M ± 1 SD : 59,38 ± 1 6,30 = 54 – 65
Sedang X M + 1 SD : X 59,38 + 1 6,30 =
≥ 66 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤
53 maka Problem Focus Coping mahasiswa tergolong rendah. Dan jika jumlah X diantara 54-65 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X
≥ 66 maka problem focus coping termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.14. Kategori dalam perolehan skor Problem Focus Coping
Kategori F
Persentase
Rendah 8
16 Sedang
33 66
Tinggi 9
18
Total
50 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan mayoritas responden memiliki problem focus coping yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang mayoritas
berada pada kategori sedang 66 .
4.2.2.2 Interpretasi Emotion Focus Coping Tabel 4.15.
Tabel interpretasi Skor Emotion Focus Coping Posisi Nilai X
Jenjang Posisi Nilai X
X M-1SD : X 43,86 - 1 7,05 = ≤ 36
Rendah M ± 1 SD : 43,86 ± 1 7,05 = 37 – 50
Sedang X M + 1 SD : X 43,86 + 1 7,05 =
≥ 51 Tinggi
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jika X sebaran skor Variabel X ≤
36 maka emotion focus coping mahasiswa tergolong rendah. Dan jika jumlah X diantara 37-50 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X
≥ 51 maka emotion focus coping termasuk pada kategori tinggi.
Tabel 4.16. Kategori dalam perolehan skor Emotion Focus Coping
Kategori F
Persentase
Rendah 5
10 Sedang
37 74
Tinggi 8
16
Total 50
100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan mayoritas responden memiliki emotion focus coping yang sedang, hal ini ditunjukkan pada jumlah responden yang mayoritas
berada pada kategori sedang 74.
4.3. Pemilihan Jenis Coping stres yang dilakukan Mahasiswa