Diskusi Aplikasi pendekteksian kerusakan dini pada mobil bermotor bensin berbasis sistem pakar

5.2. Diskusi

Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jelas membuktikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan tingkat religiusitas terhadap pemilihan jenis coping stres yang dilakukan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Hal ini tentunya bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Spika, Shaver, dan Kirkpatrick, yang menunjukkan bahwa religi memainkan peran yang penting dalam mengatasi stres, sumber coping yang biasa dilakukan adalah prayer and faith in God berdoa dan berserah diri pada Tuhan. Dan dalam hal ini mereka berkesimpulan agama dan spiritualitas sangat penting dalam usaha mengatasi stress dalam RR. Ardiningtiyas Pitaloka, 2005. Selain itu hasil penelitian ini tidak sesuai dengan apa yang difirmankan Allah di dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi: “orang-orang yang beriman itu, hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” Q.S. Ar-ra’d:28. Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat religiusitas terhadap pemilihan jenis coping stres yang dilakukan mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dalam penelitian ini, salah satunya disebabkan oleh alat ukur religiusitas yang masih mengukur religiusitas secara umum, belum mengukur religiusitas terkait dengan pemilihan jenis coping stres yang dilakukan mahasiswa dalam menyusun skripsi. Meskipun tidak memiliki pengaruh yang signifikan, namun berdasarkan hasil penelitian di dapat persentase sebesar 25.6 independent variabel yang diteliti memberikan pengaruh terhadap pemilihan jenis coping stres yang dilakukan mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi. Hal ini berarti bahwa 74.4 sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor yang lain. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah memberikan dukungan sosial yang positif, contohnya kawan-kawan dan keluarga yang dapat memberikan dukungan dalam banyak cara. Mereka dapat meningkatkan harga diri dengan mencintai kita apapun masalah kita, mereka dapat memberikan informasi dan nasehat, dampingan untuk mengalihkan perhatian kita dari kekhawatiran kita, dan dapat memberikan bantuan finansial atau material. Semua hal itu cenderung menghilangkan perasaan tidak berdaya dan meningkatkan percaya diri kita tentang kemampuan kita mengatasi masalah Atkinson et al, 1993.

5.3 Saran