ROA sebesar 0,123. Hasil perhitungan VIF kurang dari 10 terlihat pada X1 Struktur Aset sebesar 1.574; X2 Modal Kerja sebesar
1,105; X3Pertumbuhan Aktiva sebesar 1,298; X4 Risiko sebesar 8,223; X5 CR sebesar 1,515; X6 Ukuran Perusahaan sebesar 2,158;
dan X7 ROA sebesar 8,133. Dari nilai
tolerance
dan nilai VIF dimana masing-masing nilai variabel independen memenuhi kriteria pengujian
multikolinearitas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen.
4.2.3 Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini peneliti melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian koefisien determinasi, uji signifikansi simultan Uji-
F, uji signifikansi parsial Uji-T dan analisis regresi berganda.
4.2.3.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi
R-Square
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Apabila
nilai
R-Square
semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen.
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
R-Square
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .815
a
.664 .604
.13667 1.922
a. Predictors: Constant, LN_SZ, LN_NWC, LN_GP, LN_CR, LN_SA, LN_ROA, LN_RISK
b. Dependent Variable: LN_DER
Sumber :
Output SPSS
. Diolah Penulis. 2015
Pada tabel 4.6 hasil analisis uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R koefisien korelasi sebesar 0,815 yang berarti
korelasi atau hubungan antar variabel yaitu variabel dependen struktur modal dengan variabel independennya struktur aset, modal kerja,
pertumbuhan aktiva, risiko, likuiditas, ukuran perusahaan dan profitabilitas mempunyai hubungan sebesar 81,5. Koefisien korelasi
R dikatakan kuat apabila nilai koefisien R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.
Nilai koefisien determinasi
R-Square
sebesar 0,664 berarti 66,4 struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh struktur aset, modal
kerja, pertumbuhan aktiva, risiko, likuiditas, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Sementara sisanya 33,6 dapat dijelaskan oleh variabel
lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Nilai
Adjusted R Square
sebesar 0,604 mengindikasikan bahwa variabel independen struktur aset, modal kerja, pertumbuhan aktiva, risiko, likuiditas, ukuran
perusahaan dan profitabilitas mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 60,4 dan sisanya sebesar 39,6 dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Untuk melihat pengaruh struktur aset, modal kerja, pertumbuhan aktiva, risiko, likuiditas, ukuran perusahaan dan
profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan
F- test
. Data penelitian yang telah diolah ditentukan dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
• Apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 sig F 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap struktur modal. • Apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 sig F
0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal.
Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan
F -Test
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.397 7
.200 7.764
.000
a
Residual 1.208
47 .026
Total 2.605
54 a. Predictors: Constant, LN_ROA, LN_CR, LN_NWC, LN_GP, LN_SA, LN_SZ, LN_RISK
b. Dependent Variable: LN_DER
Dari uji ANOVA
Analysis of Variance
didapat nilai Fhitung sebesar 7,764
dan diketahui nilai Ftabel sebesar 2,20. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai Fhitung Ftabel 7,764 2,20 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05, maka hipotesis Ha diterima dan hipotesis Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa secara bersama-sama simultan variabel struktur aset, modal kerja, pertumbuhan aktiva, risiko, likuiditas, ukuran perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji-t