Teori Kopel Tunggal dan Kopel Ganda Polaritas Gerakan Pertama Gelombang P

27

2.6.1 Teori Kopel Tunggal dan Kopel Ganda

Untuk menerangkan mekanisme fokus gempa, terdapat dua hipotesa model gaya yang dipakai, yakni yang dikenal sebagai sistem gaya tipe 1 yang berupa kopel tunggal dan sistem gaya tipe 2 yang berupa kopel ganda Gambar 2.17 dan 2.18. Hipotesa model gaya ini diperkenalkan oleh Honda pada tahun 1957. Menurut Honda, untuk gempa bumi pada dasarnya disebabkan oleh sistem gaya tipe II Sianturi, 1997. Teori kopel tunggal menyatakan bahwa di dalam sumber gempa bekerja dua gaya yang sama dan berlawanan arah dan berlaku sebagai momen. Sedangkan teori kopel ganda menyatakan bahwa pada sumber gempa bumi bekerja empat gaya yang sama besar dan berlawanan arah yang berlaku sebagai sepasang momen gaya yang saling tegak lurus. Gambar 2.17. Pola radiasi untuk sistem gaya kopel tunggal Rasmid, 2006. 28 Konsep mengenai solusi mekanisme fokus gempa dengan menggunakan gerakan awal gelombang P dibangun dari teori Bingkas Elastis oleh Reid pada tahun 1910 Waluyo, 1992.

2.6.2 Polaritas Gerakan Pertama Gelombang P

Suetsugu 1995 menyatakan bahwa mekanisme fokus gempa merupakan metode peninjauan bidang sesar yang meliputi strike, dip, rake dan slip. Mekanisme fokus gempa dapat ditentukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan polaritas gerakan pertama gelombang P longitudinal. Polaritas gerakan pertama gelombang P menggambarkan dua kutub yang berlawanan yaitu kutub kompresi arah gerakan naik atau dorongan dan dilatasi arah gerakan turun atau tarikan tergantung pada arah gerakan tersebut menjauhi atau mendekati hiposenter. Arah gerakan pertama gelombang P tersebut dapat dilihat pada seismogram dari masing-masing stasiun seismograf. Secara sistematis Gambar 2.18. Pola radiasi untuk sistem gaya kopel Ganda Rasmid, 2006. 29 polarisasi gerakan tersebut ditentukan oleh azimuth dan jarak dari hiposenter ke stasiun seismograf. Gambar 2.19 menunjukkan contoh polarisasi gelombang P. Lingkaran penuh menggambarkan gerakan pertama gelombang P ke atas kompresi dan lingkaran kosong menggambarkan gerakan gelompang P ke bawah dilatasi. Dua garis patah-patah yang saling tegak lurus memisahkan kelompok gerakan kompresi dan gerakan dilatasi. Kedua garis itu dinamakan garis nodal dimana tidak terdapat gerakan gelombang P di sepanjang garis tersebut. Kelompok- kelompok gerakan kompresi dan dilatasi yang dipisahkan oleh garis nodal dinamakan kuadran yang letaknya saling berhadapan, saling tegak lurus dan luasnya sama besar. Gambar 2.19. Polarisasi gerakan pertama gelombang primer gempa Saitama Jepang 1931. Sejak model ini ditemukan tahun 1917 banyak sekali analisis telah dilakukan terhadap gempa bumi yang hampir semua hasilnya menggambarkan pola-pola sistematis gerakan awal gelombang P seperti tersebut di atas. 30 Pengamatan in menunjukkan bahwa hampir semua mekanisme pergerakan pusat gempa dapat dijelaskan dengan sistem gaya sederhana. Sejak tahun 1960 an model kopel ganda telah ditetapkan dan banyak digunakan oleh para pakar di bidang seismologi sebagai sistem gaya yang dapat menjelaskan polarisasi gerakan awal gelombang gempa secara ilmiah. Gambar 2.20. Data dari permukaan diinterpretasikan dalam 3 dimensi. 31

2.6.3 Teori Mekanisme Dengan Metode Impuls Pertama Gelombang