Masalah Yang Muncul Dalam Prodeo

e. Biaya eksekusi; f. Biaya pemeriksaan setempat; g. Biaya-biaya lain atas perintah Ketua Pengadilan. Dengan memperhatikan kedua surat Mahkamah Agung RI dan pasal 90 ayat 1 di atas, dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan Biaya Perkara adalah biaya yang meliputi biaya kepaniteraan dan biaya proses yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kategori biaya perkara sesuai tingkat dan kepentingan pemeriksaan perkara inilah yang merupakan biaya yang harus dibayar sebagai panjar.

C. Masalah Yang Muncul Dalam Prodeo

Mengenai penyelesaian perkara prodeo terdapat anggapan masyarakat bahwa, dalam prakteknya pembebasan biaya perkara dari pemohon prodeo di Pengadilan Agama hanya dibebaskan untuk biaya kepaniteraan saja, sedangkan biaya proses masih tetap menjadi tanggungan pemohon prodeo. Namun ada juga yang membebaskan keseluruhan biaya kecuali biaya materai. Tetapi umumnya para praktisi hukum berpendapat bahwa keseluruhan biaya perkara dibebaskan dari pemohon prodeo. 75 Namun pada kenyataannya, masih ada lembaga Peradilan Agama yang melakukan pemungutan biaya dari para pemohon prodeo. Alasannya adalah selain karena belum ada petunjuk yang jelas mengenai sumber dana untuk penyelesaian 75 Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Departemen Agama, Buletin Berkala Hukum dan Peradilan , h. 41. perkara prodeo, juga karena masalah pemanggilan pihak yang berperkara tempat tinggalnya terlampau jauh sehingga sulit dijangkau, selain itu juga membutuhkan biaya transportasi yang sangat besar. Sebelum tahun 2008, masalah-masalah di atas memang yang menjadi kendala dalam proses penanganan perkara prodeo. Tetapi di tahun 2008 ini masalah tersebut sudah ada pemecahan masalahnya. Yaitu dengan adanya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA yang sudah disetujui oleh pemerintah. Mengenai prosedur untuk mendapatkan biaya dari DIPA yaitu, pengadilan mengumpulkan perkara-perkara prodeo yang sudah diselesaikan terlebih dahulu, dengan mencatat seluruh biaya yang telah dikeluarkan, kemudian dilaporkan ke Bendahara DIPA. Berdasarkan laporan tersebut Bendahara DIPA akan menggantikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan pengadilan dalam penyelesaian perkara prodeo. 76 Setelah pemohon penggugat mengajukan syarat-syarat berupa surat keterangan miskin dari lurah yang dilampirkan pada gugatan, maka pada saat itulah peranan dari negara DIPA dalam membiayai perkara prodeo. 77 Setelah diadakannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA, maka tidak ada lagi biaya yang harus dibebankan kepada para pemohon prodeo. Selain itu 76 Wawancara Pribadi dengan Hakim Pengadilan Agama, Jakarta, 29 April 2008. 77 Taufik Hasan Nadi, “Perbedaan Persepsi Terhadap Prosedur Beracara Cuma-Cuma Kaitannya dengan DIPA pada Peradilan Agama”, Artikel diakses pada 2 Juni 2008 dari www.badilag.netdataartikeltulisan20taufik20ngadi pdf. masalah-masalah yang terjadi dalam penanganan prodeo di Pengadilan Agama dapat terselesaikan dengan baik. 78 78 Ibid.,

BAB IV PENYELESAIAN PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA