Pembuatan Larutan Uji Pengujian Aktivitas Antibakteri Rhimou et al, 2010.

3.3.7 Pembuatan stok bakteri

Bakteri diinokulasi pada medium Blood Agar Base untuk bakteri Streptococcus pneumoniae, sedangkan medium MHA untuk Staphylococcus aureus , B. subtilis, E. coli, Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabillis dengan cara menggoreskan bakteri menggunakan jarum ose pada permukaan agar, kemudian semua biakan bakteri diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam.

3.3.8 Pembuatan Suspensi Bakteri

Biakan bakteri yang telah berumur 24 jam diambil beberapa ose kemudian di suspensikan kedalam larutan NaCl 0.9 dan di ukur kekeruhannya dengan menggunakan metode turbidimetri dengan standar 0,5 Mc Farland diperkirakan 1,5 x 10 8 sel bakteriml.

3.3.9 Pembuatan Larutan Uji

Pada pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram, larutan uji dibuat dengan melarutkan ekstrak metanol G. verrucosa menggunakan metanol dengan konsentrasi ekstrak G. verrucosa yang digunakan adalah 0,1 mgml, 1 mgml, 10 mgml, dan 100 mgml. Pada penentuan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum menggunakan metode dilusi cair. Larutan uji dibuat dengan melarutkan ekstrak metanol G. verrucosa dengan aquadest. Konsentrasi yang digunakan adalah 0,01 mgml, 0,1 mgml, 1 mgml, dan 10 mgml.

3.3.10 Pengujian Aktivitas Antibakteri Rhimou et al, 2010.

Pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol G. verrucosa dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram. Kertas cakram yang digunakan memiliki diameter lingkaran 6 mm. Media Blood Agar Base untuk bakteri S. pneumonia dan medium MHA untuk bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabillis yang masih berbentuk cairan dimasukkan ke dalam cawan petri masing-masing sebanyak ±20ml dan dibiarkan memadat pada suhu kamar. Setelah agar memadat suspensi bakteri sebanyak 100 µl di sebar kepermukaan agar secara merata dengan menggunakan lidi kapas steril. Kertas cakram steril kemudian ditetesi dengan larutan uji sebanyak 20 µl kemudian didiamkan selama 2 jam Rhimou et al, 2010 agar pelarutnya menguap kemudian diletakan diatas permukaan agar. Untuk kontrol negatif kertas cakram ditetesi dengan metanol dan kontrol positif menggunakan cakram amoksisilin pada setiap bakteri uji. Masing – masing cawan petri kemudian diinkubasi dalam keadaan posisi terbalik pada suhu 37 C selama 24 jam. Aktivitas antibakteri diamati berdasarkan pengukuran diameter daerah hambat atau daerah bening yang terbentuk disekeliling kertas cakram dikurangi dengan diameter cakram. Pengujian dilakukan 3 kali pengulangan. 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN