simplisia dengan menggunakan cairan penyari yang baru, diharapkan agar serbuk simplisia tersebut dapat tersari sempurna.
4. Penyarian Berkesinambungan
a. Sokhletasi
Sokhletasi merupakan metoda ekstraksi cara panas yang menggunakan alat sokhlet, pada keadaan ini sample dan pelarut berada
dalam keadaan terpisah. Pengekstrak sokhlet hanya diperlukan untuk mendapatkan senyawa yang tidak terbatas pada kelarutan pada pelarut
dan pengotor yang tidak larut pada pelarut yang digunakan. Jika menginginkan senyawa yang mempunyai kelarutan yang tinggi dalam
pelarut kemudian filtrasi dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dari zat yang tidak larut.
Keuntungan : 1.
Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit, dan secara langsung diperoleh hasil yang lebih tepat.
2. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni, sehingga
dapat menyari zat aktif lebih banyak. 3.
Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan, tanpa menambah volume cairan penyari.
Kerugian : 1.
Larutan dipanaskan terus menerus, sehingga zat aktif yang tidak tahan pemanasan tidak cocok. Ini dapat diperbaiki dengan
menambahkan peralatan untuk mengurangi tekanan udara.
2. Cairan penyari dididihkan terus menerus, sehingga cairan penyari
yang baik harus murni atau cairan azeotrop.
b. Destilasi uap
Destilasi uap dapat dipertimbangkan untuk menyari serbuk simplisia yang mengandung komponen yang mempunyai titik didih
tinggi pada tekanan udara normal. Pada pemanasan biasa kemungkinan akan terjadi kerusakan zat aktifnya. Untuk mencegah
hal tersebut maka penyarian dilakukan dengan destilasi uap. Dengan adanya uap air yang masuk, maka tekanan
kesetimbangan uap zat kandungan akan diturunkan menjadi sama dengan tekanan bagian di dalam suatu sistem, sehingga produk akan
terdestilasi dan terbawa oleh uap air yang mengalir. Destilasi uap bukan semata-mata suatu proses penguapan pada titik didihnya, tetapi
suatu proses perpindahan masa ke suatu media yang bergerak. Uap jenuh akan membasahi permukaan bahan, melunakkan jaringan dan
menembus ke dalam melalui dinding sel, dan zat aktif akan pindah ke rongga uap air yang aktif dan selanjutnya akan pindah ke rongga uap
yang bergerak melalui antar fase. Proses ini disebut hidrodifusi.
2.3.Tinjauan Tentang Bakteri 2.3.1.
Morfologi Bakteri
Bakteri termasuk dalam golongan prokariota, yang strukturnya lebih sederhana dari eukariota, kecuali bahwa struktur dinding sel prokariota lebih
komplek dari eukariota. Morfologi bakteri dapat dibagi dalam tiga bentuk
utama, yaitu kokus, batang dan spiral. Dengan diameter umumnya 1 – 10 µm.
bakteri yang patogen pada manusia biasanya tumbuh dengan baik pada 37 C
Staf Pengajar FKUI, 1993.
2.3.2. Pertumbuhan Bakteri
Istilah pertambahan
umum digunakan
untuk bakteri
dan mikroorganisme lain dan biasanya mengacu pada perubahan dalam jumlah
sel pertambahan total massa sel dan bukan perubahan individu organisme. Inokulum hampir selalu mengandung ribuan organisme, pertumbuhan
menyatakan pertambahan jumlah dan atau massa melebihi yang ada di inokulum asalnya. Selama fase pertumbuhan seimbang balanced gowth,
pertambahan massa bakteri berbanding lurus proporsional dengan pertambahan komponen selular yang lain seperti DNA, RNA dan protein
Pelczer et al., 1998 Mikroorganisme sering tumbuh dan bereproduksi ketika mineral dan
sumber energi, karbon, nitrogen, phosphor, dan sulpur disuplai serta kondisi lingkungan yang mendukung Prescott et al., 2002.
2.4. Bakteri Uji
1. Staphylococcus aureus
Taksonomi : Domain: Bacteria
Kerajaan: Eubacteria
Filum: Firmicutes Kelas: Bacilli
Ordo: Bacillales Famili: Staphylococcaceae
Genus: Staphylococcus Spesies: S. aureus
Nama binomial : Staphylococcus aureus Rosenbach 1884
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. S. aureus
merupakan salah satu bakteri Gram Positif berbentuk bulat yang hidup dalam saluran saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan
seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada waktu bersin atau batuk.
Bakteri ini berbentuk sferis, menggerombol dengan susunan yang tidak teratur dengan diameter 0,8-1,0 µm.
Jenis-jenis Staphylococcus aureus di laboratorium tumbuh dengan baik dalam kaldu biasa pada suhu 37
C. Batas- batas untuk pertumbuhannya ialah 15
C dan 40 C. Dengan pertumbuhan optimum 35
C dan suasana aerob. Koloninya berbentuk bulat, diameter 1-22mm,
cembung buram, mengkilat dan konsistensinya lunak. Warna khas ialah kuning keemasan Staf Pengajar FKUI. 1993.
2.
Bacillus subtilis Taksonomi :
Kingdom: Bacteria Phylum: Firmicutes
Class: Bacilli Order: Bacillales
Family: Bacillaceae Genus: Bacillus
Species: B. subtilis Binomial name : Bacillus subtilis Frankland Frankland 1887
Menurut Buchanan dan Gibbons 1974 dalam Bergey’s of
Determinative Bacteriology, B. subtilis termasuk genera Bacillus, organisme basil tunggal, berbentuk batang pendek rod biasanya dalam
bentuk rantai panjang. Umumnya mempunyai ukuran lebar 1,0 µm – 1,2
µm dan panjang 3 µm – 5µm , Gram positif , aerob, suhu pertumbujan
maksimum 37 - 48 C dan minimum 5
– 20 C dan pH pertumbuhan 5,5
–
8,5. B.subtilis bersifat kosmopolit, suhu pertumbuhan optimum 30 C. B.
subtilis merupakan saprofit ringan yang tidak berbahaya yang lazim terdapat dalam tanah, air, udara dan tumbuh-tumbuhan sernamampu
membentuk endospora yang tahan panas Jawetz et al. 1996.
3. Streptococcus pneumoniae
Taksonomi : Domain: Bacteria
Phylum: Firmicutes Class: Cocci
Order: Lactobacillales Family: Streptococcaceae
Genus: Streptococcus Species: S. pneumoniae
Binomial name : Streptococcus pneumonia Klein 1884
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat telur atau seperti bola yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
salah satunya adalah pneumonia. Pengobatan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotic penisilin G atau V atau oral, sedang yang
tidak kuat diberi sefalosporin.
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat telur atau seperti bola, secara khas terdapat berpasangan atau rantai
pendek. Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak runcing tumpul, tidak membentuk spora dan tidak bergerak
tetapi galur yang ganas berkapsul, menghasilkan α-hemolisis pada agar darah dan akan terlisis oleh garam empedu dan deterjen Jawetz et al.
1996.
4. Escherichia coli
Taksonomi : Domain: Bacteria
Filum: Proteobacteria Kelas: Gammaproteobacteria
Ordo: Enterobacteriales Famili: Enterobacteriaceae
Genus: Escherichia Spesies: E. coli
Nama binomial : Escherichia coli Migula 1895 Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri enterik yang berbentuk
batang pendek dengan ukuran 0,5 µm x 3,0 µm negatif Gram, tidak
berspora, gerak positif dengan flagel peritrikh. Koloni bakteri umumnya basah, halus, keabu-abuan, permukaannya licin. Hemolisis tipe beta. Pada
perbenihan cair tumbuh secara difusi. Jenis perbenihan yang dipakai untuk isolasi bakteri enterik adalah diferensial, selektif dan persemaian.
Escherichia coli adalah bakteri oportunitis yang banyak ditemukan didalam usus besar manusia sebagai flora normal. Bakteri ini dapat
menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelersdiarrhea, dan juga dapat menimbulkan infeksi pada jaringan
tubuh lain diluar usus Staf Pengajar FKUI, 1993.
5. Pseudomonas aeruginosa
Taksonomi : Kerajaan: Bacteria
Filum: Proteobacteria Kelas: Gamma Proteobacteria
Ordo: Pseudomonadales Famili: Pseudomonadaceae
Genus: Pseudomonas Spesies: Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan
terkadang membentuk rantai yang pendek. P. aeruginosa termasuk bakteri gram negatif. Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif,
tidak mampu
memfermentasi tetapi
dapat mengoksidasi
glukosakarbohidrat lain, tidakberspora, tidak mempunyai selubung sheat dan mempunyai flagel monotrika flagel tunggal pada kutub sehingga
selalu bergerak. Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik
dengan adanya unsur N dan C. Suhu optimum untuk pertumbuhan P. aeruginosa adalah 42
o
C. P.aeruginosa mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karena kebutuhan nutrisinya sangat sederhana. Di
laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat untuk karbon dan ammonium sulfat untuk nitrogen Jawetz,
1996.
6. Proteus mirabilis
Taksonomi: Kingdom: Bacteria
Phylum: Proteobacteria Class: Gamma Proteobacteria
Order: Enterobacteriales Family: Enterobacteriaceae
Genus: Proteus Species: P. mirabilis
Binomial name : Proteus mirabilis Hauser, 1885
Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan sel seperti tongkat, panjang 1-3 m dan lebar 0,4-0,6 m, walaupun pendek
dan gemuk bentuknya kokus biasa. Dalam kultur muda yang mengerumun di media padat, kebanyakan sel panjang, bengkok, dan
seperti filamen, mencapai 10, 20, bahkan sampai panjang 80 m. dalam kultur dewasa, organisme ini tidak memiliki pengaturan karakteristik :
mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai pendek. Akan tetapi, dalam kultur muda yang mengerumun, sel-sel filamen
membentang dan diatur konsentris seperti isobar dalam diagram angin puyuh. Kecuali untuk varian tidak berflagella dan flagella yang
melumpuhkan, semua jenis dalam kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik. Flagella tersebut terdapat dalam bnayak bentuk
dibanding kebanyakan
enterobakter lain,
normal dan
bentuk bergelombang kadang-kadang ditemukan bersama dalam organisme sama
dan bahkan dalam flagellum yang sama. Bentuk flagellum juga dipengaruhi pH media.
2.5 Antibakteri