Nyeri yang menetap atau makin hebat, kram atau tegang pada perut Pingsan atau pusing yang berat
Ü Kapan saja:
Anda merasa hamil Nyeri perut atau pingsan
2.2. TUBEKTOMI DEFINISI
Tubektomi merupakan tindakan medis berupa penutupan tuba fallopi dengan maksud tertentu untuk tidak mendapatkan keturunan dalam jangka panjang sampai seumur hidup.
Kadang-kadang tindakan ini masih dapat dipulihkan seperti semula.
8
CARA UNTUK MELAKUKAN TUBEKTOMI
8,9,10,11
A. Laparotomi Tindakan ini paling banyak dilakukan pada tubektomi di Indonesia sebelum tahun 70-an.
Tubektomi dengan tindakan laparotomi biasa dilakukan terutama pasca persalinan. Selain itu, dapat dilakukan bersamaan dengan seksio sesaria.
B. Laparotomi Mini Tindakan ini paling mudah dilakukan 1-2 hari pasca persalinan. Saat itu, uterus masih besar,
tuba fallopi masih panjang dan dinding perut masih longgar sehingga mudah dalam mencapai tuba fallopi dengan sayatan kecil 1-2 cm dibawah pusat.
C. Kolpotomi Adalah suatu cara operasi mencapai tuba melalui insisi pada forniks posterior atau pungsi
pada Cul de Sac dengan visualisasi alat kuldoskop. Bila dibandingkan dengan laparoskop, kuldoskop lebih sederhana. Tidak memerlukan insuflasi gas untuk pneumoperitoneum
namun dapat memvisualisasi saluran telur dan uterus. Cahaya optik dimasukkan melalui kawat yang lemas kebagian ujung dari kuldoskop yang berasal dari sumber cahaya luar.
Biasanya akseptor dalam posisi genupektoral.
D. Laparoskopi Laparoskopi adalah cara visualisasi rongga perut dan panggul melalui insisi kecil pada
dinding perut setelah pneumoperitoneum, dan memasukkan teropong dan alat-alat lain yang digunakan lewat dinding abdomen .
CARA PENUTUPAN TUBA DIANTARANYA
8,9,10,11,12
A.Pomeroy Cara yang favorit dilakukan dokter di Indonesia adalah dengan tehnik Pomeroy yang
pertama kali dikembangkan oleh dr.Ralph Pomeroy. Tindakan seterilisasi ini dapat dilakukan saat tindakan Sectio Caesarea pada ibu yang ingin langsung ditubektomi.
Sedangkan jika persalinan berlangsung normal maka tindakan dapat dilakukan 1 atau 2 hari setelah melahirkan. Karena pada saat tersebut rahim masih besar sehingga tidak sulit untuk
mencari saluran tuba. Konsep dasar tehnik tubektomi Pomeroy membuat ikatan pada tuba yang tidak terdapat pembuluh darah, meminimalisasi rusaknya jaringan, memotong sebagian
tuba, dan menggunakan benang yang dapat diserap Chromic atau plain catgut.
B. Kroener Fimbria dijepit dengan sebuah klem. Bagian tuba proksimal dari jepitan diikat dengan
sehelai benang sutera, atau dengan cat gut yang tidak mudah direabsorbsi. Bagian tuba distal dari jepitan dipotong fimbriektomi.
C. Irving Tuba dipotong pada pertengahan panjangnya setelah kedua ujung potongan diikat dengan
catgut kromik no. 0. Ujung potongan proksimal ditanamkan di dalam miometrium dinding depan uterus Ujung potongan distal ditanamkan di dalam ligamentum latum.
D. Pemasangan cincin fallopiklip Dengan aplikator, bagian isthmus tuba ditarik dan cincinklip dipasang pada bagian tuba
tersebut. Sesudah terpasang lipatan tuba tampak keputih-putihan oleh karena tidak mendapat suplai darah lagi dan akan menjadi fibrotik.
E. Prosedur Uchida Serosa dibebaskan dari tuba sepanjang 4-5 cm, tuba dijepit, diikat, lalu digunting. Ujung
tuba proksimal akan tertanam di bawah serosa, ujung distal dibiarkan berada di luar serosa.
F. Prosedur Medlener Dinding tuba dirusak dengan klem dan diikat dengan jahitan yang tidak bisa diserap tetapi
tidak dipotong.
G. Prosedur Aldridge Buat insisi kecil pada peritoneum ligamentum latum, buka sedikit dengan klem, fimbriae
ditangkap lalu ditanam kedalam atau bawah ligamentum. Luka kemudian dijahit.
H. Elektro-koagulasi atau pemutusan tuba Cara ini dipakai pada tubektomi laparoskopik dengan memasukkan Gasping Forceps yang
digunakan untuk kauterisasi tuba, 2 cm dari kornu.
I. Prosedur Parkland Dirancang untuk menghindari pendekatan ujun-ujung tuba falllopi yang sering terjadi pada
prosedur Pomeroy
Indikasi Tubektomi:
12
• Usia 26 tahun. • Paritas 2
• Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendak • Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius
• Pasca persalinan • Pasca keguguran
• Paham dan secara sukareka setuju dengan prosedur ini
Kontraindikasi tubektomi
12
• Hamil • Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya
• Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
• Tidak boleh menjalani proses pembedahan • Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan
• Belum memberikan persetujuan tertulis
Waktu untuk melakukan tubektomi
12
• Setiap waktu selama siklus mens apabila diyakini secara rasional pasien tersebut tidak hamil
• Hari ke 6 – 13 siklus menstruasi fase proliferasi • Pasca persalinan
• Minilap : didalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu • Laparoskopi : tidak tepat untuk klien pasca persalinan
• Pasca keguguran: minilaplaparoskopi
Komplikasi
8,12,13
• Komplikasi estetika • Koagulasi tanpa dikehendaki pada struktur yang penting
• Emboli pulmoner yang kadang – kadang dijumpai • Kegagalan untuk menghasilkan kemandulan tanpa disadari mengakibatkan kehamilan
ektopik yang ditangani secara keliru • Anestesi
2.3. FUNGSI SEKSUAL