KERANGKA TEORI Konseling pra tubektomi UJI KUESIONER SEBAGAI ALAT UKUR

merupakan contoh keterlibatan yang erat antara kegelisahan dengan sistem endokrin. Testosteron yang tinggi akan menempati reseptor estradiol, FSH dan LH di folikel ovarium sehingga folikel tersebut mengalami atresia. Temuan kadar estradiol yang lebih rendah pada penderita depresi mempunyai implikasi terhadap pemahaman kita tentang gangguan mood pada wanita. 10,11,12

2.4. KERANGKA TEORI Konseling pra tubektomi

Tubektomi Tidak atau kurang Mendapat konseling mendapat konseling dengan baik Pasca tubektomi Pasca tubektomi pada wanita dapat timbul pada wanita dapat terbebas dari rasa penyesalan terhadap rasa cemas akan kehamilan keputusan mereka Timbul gangguan cemas, depresi Memungkinkan mereka menikmati atau gejala neurotik sindrom hubungan seksual lebih baik dari sebelumnya Fungsi Seksual Diukur dengan Indeks Fungsi Seksual Wanita

2.5. UJI KUESIONER SEBAGAI ALAT UKUR

Kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Untuk itu suatu kuesioner harus dilakukan uji coba trial di lapangan. Syarat mutlak agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, jumlah responden yang diuji coba paling sedikit 20 orang. 22 Validitas adalah menunjukkan bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Apabila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna construct validity. diharapkan nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant dan sesuai dengan tabel nilai product moment pada statistik. Sehingga semua item pertanyaan yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang akan kita ukur valid. Reliabilitas adalah sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan mempergunakan alat ukur yang sama. Untuk itu sebelum digunakan untuk penelitian harus dites diuji coba. Uji coba tersebut kemudian diuji dengan tes menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus Korelasi Product Moment : R = N ∑ X Y – ∑X . ∑Y √N∑X 2 – ∑X 2 N ∑Y 2 – ∑Y 2 Dimana nilai korelasi ini significant untuk tiap-tiap pertanyaan apabila sesuai dengan nilai tabel product moment statistik.

2.6. INDEKS FUNGSI SEKSUAL WANITA Female Sexual Function Index