BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Existing Kondisi Pasar Ciputat
Pasar Ciputat berdiri di atas tanah seluas 5.670 M
2
yang dibangun oleh “PT. BETA NIA MULTI SARANA” dan mulai difungsikan pada tahun 1997.
Selain gedung pasar, pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Tangerang, juaga membangun Los
Polycarbonate di Areal Sub Terminal untuk menampung para pedagang K-5.
Pasar ciputat sekarang ini berfungsi untuk melayani kebutuhan sehari- hari masyarakat Ciputat, Pondok Aren, Pamulang. Jakarta Selatan dan
sekitarnya. Ruang dagang yang dibangun dipasar ciputat terdiri dari 1.136 Unit
Kios dan 386 Unit Los. Namun dari sejumlah kios dan los yang tersedia lebih dari setengahnya dalam keadaan kosong, jumlah pedagang yang menempati
kios sebanyak 325 pedagang dan hanya 27 los yang terisi pedagang, dengan rincian sebagai berikut:
Lantai atas : sebagian besar pedagang pakaian
Blok EK : 188 kios
buka : 70 tutup : 118
Blok FK : 72 kios
buka : 19 tutup : 53
Blok GK : 203 kios
buka : 15 tutup : 188
Lantai Dasar : pedagang kelontong Blok CK
: 184 kios buka : 120
tutup : 64 Blok DK
: 235 kios buka : 4
tutup : 231 Lantai Basement
: sembako dan kebutuhan dapur lainnya Los AL
: 110 Los buka : 0
tutup : 110 Blok BK
: 115 kios buka : 70
tutup : 45 Los
: 128 Los buka : 27
tutup : 101 Menurut pengakuan salah seorang Staf administrasi harian pasar, hal
ini disebabkan karena sebagian kondisi bangunan dalam keadaan rusak dan sebagian yang lain tidak dihuni karena para pedagang menilai posisi atau
letaknya yang kurang strategis, sehingga kebanyakan para pedagang lebih memilih untuk berjualan di Areal Sub Terminal dan diluar lokasi Pasar
Ciputat itu sendiri. Selain permasalahan diatas masih terdapat beberapa masalah yang saat
ini dihadapi oleh baik pengelola maupun para pedagang di Pasar Ciputat, diantaranya:
1. Ruang dagang cukup tersedia, tetapi sebagian ruang dagang tidak efektif
yang disebabkan Pemilik hanya sebagai investor bukan sebagai pedagang 2.
Rusaknya tangga masuk pasar pada bagian pintu belakang sebelah utara pasar.
3. Kurangnya sirkulasi udara pada gedung pasar, sehingga kurang nyamanya
bagi pedagang dan konsumen
4. Kurang adanya pemeliharaan gedung pasar, sehingga perlu adanya
kerjasama dengan pengelola dan pihak ketiga. 5.
Rusaknya pemadam kebakaran hidrant. 6.
Banyaknya PK-5 yang berada diluar gedung pasar, sehingga membuat kecemburuan pedagang yang ada didalam gedung pasar.
7. Lokasi dan kondisi beberapa kios dan los yang sulit dijangkau oleh
pembeli sehingga tak ada minat bagi para pedagang untuk menempatinya 8.
Lahan, ruang, bangunan kondisi membahayakan rusak tidak kokoh atau ditempat yang berbahaya
9. Kurang tertib dan kurang kooordinasi antara pengelola dan pedagang
10. Tidak ada zone khusus untuk jenis barang yang didagangkan
2. Struktur Organisasi