Model Korelasi Perumusan Hipotesa Pengujian Hipotesis Uji Rank Spearman

R= α = R = N [ S 2 1- ∑ S i 2 ] N-1 S 2 Ket: α = koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha S 2 = varians skor keseluruhan S i 2 = varians masing- masing item N = jumlah item dalam tes

2. Model Korelasi

Model korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Korelasi ini berguna untuk menguji keeratan hubungan antara beberapa variabel dengan skala ordinal. Skala ordinal adalah satuan ukuran yang menunjukan jenjang atau rank. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara persaingan usaha dan pemahaman etika bisnis Islam terhadap perilaku dagang. Adapun rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: 1- 6 ∑d i 2 r s = N 3 - N Dimana: ∑d i 2 : beda selisih setiap pasang rank N : jumlah pasang rank r s : Rank Spearman Dalam penelitian ini perhitungan korelasi Rank Spearman dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Dan taraf signifikansi atau besarnya α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5.

3. Perumusan Hipotesa

Hipotesis penelitian atas permasalahan ini adalah: o Ho : Tidak terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat persaingan usaha dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang. Ha : Terdapat hubungan searah dan signifikan antara tingkat persaingan usaha dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang. o Ho : Tidak terdapat hubungan searah dan signifikan antara pemahaman etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang. Ha : Terdapat hubungan searah dan signifikan antara pemahaman etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang muslim di pasar Ciputat Tangerang.

4. Pengujian Hipotesis Uji Rank Spearman

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Rank Spearman, yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan antara persaingan usaha dan pemahaman etika bisnis Islam dengan perilaku para pedagang. Kenaikan dan penurunan dari nilai X1, X2 dan Y ditentukan oleh adanya hubungan linear antara variable-variabel tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan diantara variable-variabel tersebut dapat terjadi hubungan sangat kuat atau tidak ada hubungan linear. Adapun pedoman interpretasi koefisien korelasi yang digunakan adalah sebagai berikut 5 . Tabel 3.1 Pedoman interpretasi koefisien korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00- 0,199 Sangat rendah 0,20- 0,399 Rendah 0,40- 0,599 Sedang cukup 0,60- 0,799 Kuat 0,80- 1,000 Sangat kuat

5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional