Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

Taktik serang bunuh diri yang ekstrim yang dilakukan para pilot Kamikaze dengan semangat loyalitas bushido akan saya bahas dalam penelitian yang berjudul “ ANALISIS MORAL PENGABDIAN DIRI PILOT KAMIKAZE PADA PERANG DUNIA II ”.

1.2 Perumusan Masalah

Pada tahap awal modernisasi, Jepang berhasil menyamai kedudukannya dengan negara-negara barat. Keberhasilan modernisasi ini membuat Jepang melakukan ekspansi keluar. Dimulai melakukan pendudukan di Cina sampai keterlibatannya dalam sebuah perang besar. Jepang mengalami kesuksesan dengan menguasai Asia tenggara pada waktu itu. Tetapi keadaan berbalik ketika Amerika berusaha melakukan serangan balasan atas Jepang. Keadaan ini memaksa Jepang membentuk sebuah korps serangan khusus bunuh diri Kamikaze yang begitu mengerikan dan menggemparkan dunia kemiliteran. Ribuan orang menabrakkan pesawatnya ke kapal musuh. Taktik serangan luar biasa ini berhasil merusak dan menenggelamkan sejumlah kapal musuh. Dengan pendekatan fenomenologis, historis, moral dan semiotik maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Mengapa Jepang menggunakan taktik serangan bunuh diri Kamikaze ? 2. Bagaimana moral pengabdian diri pilot Kamikaze yang diwujudkan dalam serangan bunuh diri pada Perang Dunia II ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan.

Universitas Sumatera Utara Dari permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penulis menganggap diperlukan pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan selanjutnya. Hal tersebut dimaksudkan agar masalah penelitian tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh dari topik penelitian. Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahannya yaitu pada hal yang berkaitan dengan morali pengabdian diri pilot Kamikaze sebagai wujud dari kesetiaan terhadap Kaisar dan negara Jepang.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pustaka

Bunuh diri bukanlah sesuatu yang aneh di Jepang. Tindakan menghabisi nyawa sendiri bahkan pernah berkembang sebagai ritual-ritual tertentu dan menjadi tradisi budaya yang dijunjung tinggi. Bunuh diri dilakukan terkait dengan rasa malu atau rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan atau tugas. Bila seseorang merasa sangat bersalah atau menyusahkan orang lain, maka mereka akan sangat mudah melakukan bunuh diri. Benedict dalam Situmorang 1995 : 64 mengatakan, bahwa masyarakat Jepang berkebudayaan “rasa malu”, berbeda dengan Amerika yang berkebudayaan “rasa takut”. Seorang sosiolog Prancis, Emile Durkheim http:116.12.41.25v2index.php?option=com_contenttask=viewid=40Itemid= 9, mengelompokkan perilaku bunuh diri menjadi 3 jenis : a. Altruistic suicide, yaitu bila individu merasa terikat pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk bunuh diri karena identifikasi terlalu kuat Universitas Sumatera Utara dengan suatu kelompok, sehingga ia merasa kelompok tersebut sangat mengharapkannya, misalnya harakiri di Jepang. b. Egoistic suicide, yaitu apabila individu tidak mampu berintegrasi dengan masyarakat karena masyarakat menjadikan individu itu seolah-olah tidak berkepribadian, misalnya orang yang kesepian, tidak menikah dan pengangguran. c. Anomic suicide, yaitu apabila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dengan masyarakat, sehingga individu mengalami krisis identitas, misalnya orang kaya yang mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Tradisi bunuh diri di Jepang berasal dari kaum samurai atau disebut juga dengan bushi. Pada awalnya bushi adalah kelompok bersenjata yang mengabdi kepada tuannya kizoku Situmorang, 1995 : 11. Sebagai landasan moral para bushi tersebut, maka terbentuk suatu aturan yang dipegang para samurai atau bushi yang disebut dengan bushido. Menurut Kawakami dalam Bellah 1985 : 121 bushido atau jalan hidup bushi pada awalnya berkembang dari kebutuhan-kebutuhan praktis para prajurit. Selanjutnya dipopulerkan oleh ide-ide moral konfusius tidak hanya sebagai moralitas kelas prajurit tetapi juga sebagai landasan moral nasional. Kelas samurai secara sangat sadar dipandang sebagai perwujudan dan penjaga moralitas. Bushido mengandung keharusan seorang samurai untuk senantiasa memperhatikan : 1 kejujuran rectitude, 2 keberanian, 3 kemurahan hati, 4 kesopanan, 5 kesungguhan sincerity, 6 kehormatan atau harga diri honour, dan 7 kesetiaan loyalty Suryohadiprojo, 1982 : 49. Universitas Sumatera Utara Semangat pengabdian diri dalam bushido yang lahir pada masa feodalisme, masih tampak jelas dalam aksi serangan bunuh diri pilot Jepang pada perang dunia II. Para pilot Jepang yang melakukan serangan bunuh diri dengan menabrakkan pesawat mereka ke kapal-kapal perang musuh disebut dengan Kamikaze. Kamikaze adalah angin dewata yang menyelamatkan Jepang dalam abad ke 13 dari serangan Jenghis Khan, ketika angin itu memberaikan dan membalikkan perahu- perahunya Benedict, 1982 : 31. Dalam masa perang dunia II, Kamikaze merupakan semacam kesetiaan tertinggi pada Kaisar Jepang, sosok agung yang diyakini oleh bangsa Jepang sebagai keturunan dewa matahari Baskara, 2008 : 5. Walaupun selama ratusan tahun kode etik ksatria bushido menekankan pentingnya kesediaan untuk mati setiap saat telah mengatur perilaku para samurai, prinsip serupa juga diadopsi oleh para pedagang petani dan seniman. Nilai utamanya adalah loyalitas mutlak kepada Kaisar, para atasan lainnya dan seluruh rakyat Jepang. Jadi pengenalan prinsip Kamikaze tidak terlalu mengejutkan bagi bangsa Jepang jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa barat Pineau, 2008 : 292.

b. Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Realisasi Budaya Malu Masyarakat Jepang Dilihat Dari Pertanggungjawaban Bangsa Jepang Terhadap Korban Jugun Ianfu Di Indonesia Pasca Perang Dunia II Nibangme No Sekai Taisen Go No Indonesia Ni Jugun Ianfu No Kenshin Ni Taishite Nihonshakai No Sekinin Ka

6 49 77

Analisis Fungsi Dan Makna “Mon” Dalam Kalimat Pada Komik “Gals!” Karya Mihona Fujii Mihona Fujii No Sakuhin No “Gals!” No Manga No Bun Ni Okeru “Mon” No Kinou To Imi No Bunseki

1 57 87

Peran Nilai-Nilai 'Bushido' Pada Pasukan 'Kamikaze' Dalam Perang Dunia II.

0 3 36

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru

0 0 8

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru

0 0 2

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru

0 1 8

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru

0 1 11

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru Chapter III IV

0 0 21

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru

0 0 4

Pasukan Kamikaze Dalam Sejarah Militer Jepang Pada Perang Dunia Ii Kamikaze Butai De Daini Sekai Taisen Ni Nihon Gun No Rekishi De Aru

0 0 4