merupakan komitmen atas uang yang diinvestasikan dengan harapan akan diperolehnya uang tambahan dari kegiatan investasi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, definisi investasi menurut Ahmad 1996 : 3, “Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut”.
b. Tujuan Investasi
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain adalah :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak
berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena digerogoti oleh
inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat
yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Universitas Sumatera Utara
c. Sumber Risiko Investasi
Timbulnya risiko investasi bersumber dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat terjadi bersamaan atau hanya muncul dari salah satu saja. Risiko
investasi yang dimaksud yaitu : 1. Risiko tingkat bunga, mempengaruhi perilaku permintaan investor terhadap
saham suatu perusahaan di pasar modal yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham serta capital gain yang akan diperoleh investor.
2. Risiko daya beli, disebabkan karena inflasi. Inflasi yang meningkat mengakibatkan menurunnya daya beli pasar. Hal ini akan berpengaruh
terhadap permintaan saham, harga saham, dan pada akhirnya berpengaruh pada capital gain yang diperoleh investor.
3. Risiko pasar bear dan bull, trend pasar turun atau naik. Risiko ini ditunjukkan dengan berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.
4. Risiko manajemen, kesalahankekeliruan dalam pengelolaan. Risiko ini timbul dari dalam perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan.
5. Risiko kegagalan, keuangan perusahaan ke arah kepailitan. Kegagalan perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan sehingga menuju ke arah
kepailitan akan berpengaruh terhadap nilai dan saham perusahaan. 6. Risiko likuiditas, kesulitan pencairanpelepasan aktiva. Semakin likuid suatu
saham diperdagangkan semakin kecil risiko saham tersebut. Investor akan mudah menjual saham tersebut apabila tidak terdapat keuntungan di masa
mendatang.
Universitas Sumatera Utara
7. Risiko penarikan, kemungkinan pembelian kembali asetsurat berharga oleh emiten. Risiko ini timbul akibat perusahaan menarik kembali saham yang
telah terjual. Harga penarikan kembali yang lebih rendah dari harga pada saat saham itu dibeli akan menyebabkan risiko kerugian bagi investor.
8. Risiko konversi, keharusan penukaran suatu aktiva. Penukaran suatu aktiva dapat berakibat pada nilai perusahaan yang merupakan salah satu faktor yang
menentukan harga saham. 9. Risiko politik, baik internasional maupun nasional. Ketidakstabilan politik
internasional maupun nasional akan mengakibatkan munculnya risiko kerugian investasi.
10. Risiko industri, munculnya saingan produk homogen. Saingan produk homogen berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan yang pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap return saham.
3. Harga Saham a. Pengertian Harga Saham