b. Efficient Market Hypothesis
Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar. Semakin banyak investor yang berminat terhadap saham suatu perusahaan, semakin tinggi harga
dari saham tersebut. Sebaliknya, jika minat terhadap saham tersebut menurun, maka harga saham tersebut juga akan bergerak turun.
Hal tersebut sejalan dengan Hipotesis Pasar Efisien Efficient Market Hypothesis yang menjelaskan tentang reaksi harga pasar saham terhadap
informasi keuangan dan informasi lainnya. Berdasarkan hipotesis tersebut, informasi direfleksikan dalam harga sekuritas dengan kecepatan sedemikian rupa
sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik.
c. Signalling Theory dan Information Content of Dividend
Dividen merupakan salah satu return yang paling dinanti-nantikan oleh investor sekaligus juga merupakan sinyal bahwa perusahaan berada pada tingkat
profitabilitas tinggi. Pada dasarnya, perusahaan akan meningkatkan pembayaran dividen apabila manajemen yakin bahwa perusahaan akan mencapai tingkat
profitabilitas tinggi di masa depan dan akan menurunkan dividen apabila tidak terdapat arus kas yang mencukupi.
Signalling theory menyatakan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian dividen untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Ada kecenderungan
harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham
Universitas Sumatera Utara
akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Tetapi ada argumen lain yang lebih masuk akal. Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan
penurunan harga, tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya menurunnya dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan
perubahan harga saham. Teori tersebut kemudian dikenal sebagai Teori Isi Informasi dari Dividen Information Content of Dividend. Menurut teori tersebut,
dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa mendatang.
Untuk memperkirakan harga saham dapat menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal.
1. Analisis Fundamental Menurut Ang 1997 : 18 analisis fundamental merupakan ”suatu studi
yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional
dari perusahaan yang menerbitkan saham biasa tersebut”. Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan
keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah perusahaan. Analisis fundamental dilakukan untuk mengidentifikasi prospek
perusahaan melalui analisis terhadap faktor yang mempengaruhinya, seperti aktiva, laba, dividen, prospek manajemen perusahaan, yaitu mengidentifikasi
saham mana saja yang memiliki prospek yang baik di masa depan atau mengidentifikasi saham mana saja yang tidak mempunyai harga tepat di pasar.
Universitas Sumatera Utara
Analisis fundamental berdasarkan atas kepercayaan bahwa harga saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Jika prospek suatu perusahaan sangat baik, maka harga sahamnya diperkirakan akan merefleksikan kekuatan perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperkirakan
harga saham tersebut akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Dalam analisis fundamental menyatakan setiap saham yang diperdagangkan memiliki nilai yang
sebenarnya nilai intrinsik. Bertitik tolak dari nilai intrinsik ini para investor akan dapat menentukan pilihan investasinya terhadap saham-saham yang
diperdagangkan di pasar modal. Selain kinerja keuangan dan prospek perusahaan, nilai intrinsik juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi seperti tingkat pendapatan masyarakat, tingkat bunga, kurs atau nilai tukar, tingkat inflasi, keseimbangan neraca
perdagangan dan dasar fundamental ekonomi lainnya termasuk kebijakan fiskal dan moneter.
Proses analisis keputusan investasi berdasarkan pendekatan Analisis Fundamental meliputi :
a. Mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisis laporan keuangan emiten, termasuk analisis laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode
yang akan datang, yaitu dengan membandingkan laporan keuangan emiten melalui perbandingan internal dan eksternal emiten lain atau industri.
Perusahaan yang kinerjanya dianggap lebih baik akan dipilih untuk investasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Menentukan nilai intrinsik efek emiten melalui analisis sekuritas individu, dengan membandingkan apakah harga pasar saham suatu emiten tidak
tepat terlalu rendah atau terlalu tinggi. c. Pengambilan keputusan investasi berdasarkan rekomendasi : Beli, Tahan,
Jual. 2. Analisis Teknikal
Menurut Ang 1997 : 17 analisis teknikal merupakan ”suatu studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh di pasar modal
dan dampak yang ditimbulkannya pada harga saham”. Dalam pandangan analisis teknikal, semua faktor fundamental sudah
masuk ke dalam dan dipresentasikan oleh harga yang terbentuk, sehingga tidak lagi perlu mempertimbangkan segi fundamental suatu saham. Setelah terjadi
pembentukan harga, maka adalah mubazir untuk memperhatikan segi fundamental yang menyebabkannya. Yang diperlukan adalah justru kemampuan membaca
dengan benar arah yang akan diambil oleh harga. Analisis teknikal juga didasarkan pada anggapan bahwa harga saham
ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Pendekatan ini menekankan pentingnya perilaku investor di masa yang akan datang dan berdasarkan masa
lalu, sehingga para analisis teknikal mempelajari perubahan harga saham dengan menggunakan data historis perdagangan. Analisis teknikal dapat dilakukan dengan
penilaian terhadap saham menggunakan data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham seperti harga saham, volume perdagangan,
Universitas Sumatera Utara
permintaan dan penawaran saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Salah satu cara yang paling sering digunakan oleh para analis teknikal adalah
dengan charting gambar dan grafik. Dari grafik dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas, atau future komoditas yang akan dipilih dalam
investasi. Para analis melakukan studi dengan menggunakan grafik chart dengan harapan mereka dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka
dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :
a. Market Price Discounts Everything
Yaitu harga yang terbentuk di pasar merupakan refleksi dari seluruh factor yang ada di pasar. Analis teknikal hanya peduli pada apa yang terjadi dengan
harga yaitu jika permintaan meningkat dan penawaran menurun atau tetap, maka harga akan naik, begitu juga sebaliknya, mereka tidak peduli dengan kenaikan
inflasi atau hal lain karena semua itu sudah tercermin di harga. b.
Price Moves in Trend Analis teknikal tidak berkeyakinan bahwa pergerakan harga adalah acak dan
tidak dapat diprediksi karena harga akan bergerak dalam suatu arah trend tertentu dan akan berlanjut beberapa saat.
Universitas Sumatera Utara
c. History Repeats Itself
Analisis teknikal percaya bahwa perilaku investor di masa lalu terjadi secara berulang-ulang dan dapat digunakan sebagai acuan dalam memprediksi perilaku
investor di masa yang akan datang.
d. Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Saham