BAB II PROFIL
PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas
Sejarah Bank Rakyat Indonesia BRI dimulai pada zaman Belanda, yaitu pada tanggal 16 Desember 1895 yang ditandai dengan berdirinya De
Poerwokertosche Hulp-en Spaarkbank Der Inlansche Hoofden Bank Penolong dan Tabungan Priyayi Poerwokerto. Atau lebih dikenal sebagai “Bank Priyayi
Poerwokerto”.
Tahun 1896 W. P. D De Wolf Van Weesterrode Asisren Residen Poerwokerto yang menggantikan E. Sieburgh bersama A. L Schif mendirikan De
Poerwokerto HulpSpaar-en Landbouwcrediet-bank sebagai kelanjutan Bank Priyayi Poerwokerto. Berdirinya Bank Perkreditan Rakyat mendapat sambutan
positif masyarakat. Sejak tahun 1898 didirikanlah Golsbanken Bank Rakyat di daerah-daerah lain seperti Manado, Bukit Tinggi, dan Garut. Daerah kerja Bank
Rakyat ini meliputi wilayah administrasi kabupaten atau afdeling Bank. Pada awal abad ke-20 bank-bank rakyat tersebut mengalami kesulitan
sehingga pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam perkembangan Bank Perkreditan Rakyat dengan mendirikan Dients Der Volkscredietwesen Divas
Perkeditan Rakyat tahun 1904, yang bertugas membantu Bank-Bank Rakyat secara materil maupun inmateril melalui tambahan modal, bimbingan, pembinaan,
dan pengawasan. Dengan demikian, sejak tahun 1904 perkreditan rakyat menjadi tugas pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha perbankan yang sedang berkembang, pada tahun 1912 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Centrale
Kas Kas Induk yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi bank-bank rakyat. Akibat resensi dunia pada tahun 1912-1932 banyak bank-bank rakyat yang
mengalami masalah berat. Pemerintah Kolonial Volkcrediet Bank AVB tahun 1934, yang berstatus Badan Hukum Eropa. Modal pertamanya beasal dari
Likuidasi Centrale Kas di tambah kekayaan bersih bank-bank rakyat. Pada zaman penduduk Jepang, AVB di Pulau Jawa diganti namanya menjadi Syomin Ginko
Bank Rakyat berdasarkan UU No. 39 tanggal 3 Oktober 1942. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia RI 17 Agustus
1945, dengan Peraturan PemerintahPP No. 1 Tahun 1946 tanggal 22 Februari 1946, Pemerintah RI menetapkan berdirinya Bank Rakyat Indonesia BRI
sebagai Bank Pemerintah yang dahulu berturut-turut bernama Algemeene Volkscrediet BankAVB dan Syomin Ginko.
Perkembangan sejarah politik Indonesia turut juga mempengaruhi perkembangan sejarah Bank Rakyat Indonesia BRI. Dengan Surat Keputusan
Menteri Kemakmuran Republik Indonesia RIS tanggal 16 Maret 1959, Direksi Bank Rakyat Indonesia negara bagian Republik Indonesia 17 Agustus 1945
dipindahkan dari dari Yogyakarta ke Jakarta untuk dijadikan Direksi Bank Rakyat RIS BARRIS.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden yang menyatakan kembali ke UUD 1945, maka dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
PERPU Nomor 41 tanggal 6 Oktober 1960 yang tercatat dalam lembaran negara
Universitas Sumatera Utara
No. 128 thun 1960 dibentuklah Bank Koperasi, Tani, dan Nelayan yang disingkat dengan BKTN.
Bank seterusnya berturut-turut diturut dilebur dan diintegrasikan :
Bank Rakyat Indonesia berdasarkan PERPU No. 42 Tahun 1960 tanggal 26 Oktober.
PT. Bank Tani Nelayan berdasarkan PERPU No. 43 Tahun 1960 tanggal
26 Oktober.
Nedelandsche Handel Mij MIJ yang dinasionalisasikan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 26 1-260BUM II tanggal 30 November
1960 diserahkan kepada Bank Koperasi, Tani dan Nelayan. Namun belum sampai integrasi ketiga bank Pemerintah ini terlaksana,
Bank Umum Negara serta Bank Tabungan dan Pos berdasarkan Penpres Nomor 8 Tahun 1965 Tanggal 4 Juni disatukan dengan Bank Indonesia, sebagai suatu
langkah kebijakan Pemerintah menuju pembentukan bank tunggal. BKTN diintegrasikan pula ke Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi, Tani dan Nelayan berdasarkan Penpres Nomor 9 Tahun 1965 dan Nomor 47 Tahun 1965 tentang Pembentukan Bank Tunggal Negara Indonesia
Unit II. Bank Negara Indonesia Unit II bekas peleburan Bank Rakyat Indonesia
dan Bank Tani dan Nelayan dalam sehari-hari bekerja dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II bidang rural sedangkan dengan nama Bank Negara Indonesia
Unit II bidang EKSIM.
Universitas Sumatera Utara
Pada akhirnya tahun 1986 Berdasarkan UU omor 14 Tahun 1967 tentang UU Pokok Perbankan dan UU Nomor 13 Tahun 1968 tentang UU Bank Sentral
dikembalikan dan Bnak Negara Indonesia Unit II bidang RuralEksim dijadikan bank-bank milik negara dengan nama :
1. Bank Rakyat Indonesia yang menampungsegala hak dan kewajiban serta
kekayaan dan perlengkapan Bnak Negara Indonesia bidang rural dengan UU nomor 21 Tahun 1968
2. Bank Ekspor Impor Indonesia yang menampung segala hak dan kewajiban
serta kekayaan da perlengkapan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Eksim dengan UU nomor 22 Tahun 1968
3. Pada tahun 1968, ditetapkansebuah Bank Rakyat Indonesia BRI yang
berkantor pusat di jakarta dan selanjutnya pada tanggal 1 Juli 1992 dengan Undang-Undang no.113 Tahun 1982 BRI berubah status menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero. Tahun 1982 Direksi menugaskan sebuah tim untuk mengkaji tentang
tanggal berdirinya BRI yang hasilnya dituangkan dalam SK Direksi BRI No. KEP:67DIR?211982 Tanggal 2 Desember 1982, ditetapkan bahwa
hari jadi BRI tanggal 16 Desember 1985. Dimana tanggal tersebut merupakan tanggal berdirinya De Poerwokerto Hulp En Spaarkbank Der
Inlandsche hoofden yang merupakan cikal bakal berdirinya Bank Rakyat indonesia BRI.
Universitas Sumatera Utara
Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia Visi Bank Rakyat Indonesia
Menjadi Bank Komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Bank Rakyat Indonesia menetapkan 3
tiga MISI yang dilaksanakan, Yaitu :
1. Melakukan Kegiatan Perbankan yang terbaik dengan memprioritaskan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil, menengah UMKM untuk menunjang perekonomian masyarakat
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan di dukung Sumber Daya Manusia SDM yang profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik
Good Coorporate Govermance 3.
Memberikan keuntungan dan manfaat Se-optimal mungkin berbagai pihak yang berkepentingan
B. Jenis Kegiatan BRI