B. Perumusan Masalah
Adapun alasan penulis dalam memaparkan Laporan Aktivitas adalah bahwa penerapannya akan sangat membantu produktivitas bagi seluruh pegawai
dan peningkatan kompetensi dalam jenjang karir setiap pegawai, sehingga permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
“Bagaiman Peranan Laporan Aktivitas Pekerjaan terhadap Produktivitas Pegawai?’’
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini : Untuk mengetahui seberapa besar peranan laporan aktivitas pekerjaan dalam
meningkatkan produktivitas PNS pada bagian Tata Usaha dan Arsip TUSIP Biro Umum Sekdaprovsu.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Berguna sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang telah dipelajari
mengenai pemanfaatan laporan aktivitas pekerjaan dalam praktek kerja nyata yang akan dijalani penulis dimasa yang akan datang.
b. Berguna sebagai bahan untuk memperoleh gambaran sejauh mana manfaat laporan dalam meningkatkan produktivitas PNS didalam mencapai tujuan
instansi, dan sebagai dasar pertimbangan dalam rencana uraian pekerjaan bagi tiap-tiap divisi di bagian Biro Umum.
c. Berguna sebagai bahan refrensi untuk studi selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
D. Jadwal Kegiatan
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis melakukan kegiatan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
a. Jadwal Kegiatan
No. Keterangan
Minggu ke 1
2 3
4 5
1. Persiapan
2. Pengumpulan
Data 3.
Pengonsepan 4.
Pengetikan penyajian
5. Pemeriksaan
b. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN
Universitas Sumatera Utara
Pada bab ini penulis mendeskripsikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan beserta sistematika
penulisan sesuai dengan judul. BAB II. PROFIL PERUSAHAAN INSTANSI
Pada bab ini menginformasikan mengenai profil Kantor Gubernur Sumatera
Utara. Sejarah ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara, struktur organisasi Biro Umum, struktur organisasi Tata Usaha dan Arsip TUSIP, job description
uraian pekerjaan, jaringan kegiatan, kinerja usaha terkini yang telah dicapai instansi dan rencana kegiatan perusahaan untuk tahun berikutnya.
BAB III. PEMBAHASAN Pada bab ini membahas makna Laporan Pekerjaan, Tujuan Laporan
Pekerjaan, Jenis-Jenis Laporan, Aktivitas Pekerjaan, Metode Laporan Aktivitas Pekerjaan di Kantor Biro Umum Sekdaprovsu Bagian Tata Usaha dan Arsip
TUSIP. BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan bahwa laporan aktivitas
pekerjaan dapat meningkatkan produktivitas PNS. Saran penulis terhadap pekerjaan para pegawai dalam membuat laporan aktivitas pekerjaan agar lebih
baik dari sebelumnya.
BAB II PROFIL KANTOR GUBERNUR SUMTERA UTARA
Universitas Sumatera Utara
A. Sejarah Ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara
Di zaman pemerintahan Belanda, Sumatera merupakan suatu pemerintahan yang bernama Goverment Van Sumatera, yang meliputi seluruh
Sumatera dikepalai oleh seorang Governoor berkedudukan di Medan, Sumatera. Di zaman permulaan kemerdekaan Republik Indonesia , Sumatera tetap
merupakan suatu kesatuan pemerintahan, yaitu Provinsi Sumatera Utara yang dikepalai seoarang Gubernur dan terdiri dari daerah – daerah Administrasi yang
dikepalai oleh seorang Residen. Pada Sidang I Nasional Daerah KND . Mengingat kesulitan – kesulitan perhubungan Provinsi Sumatera menjadi tiga sub
Provinsi. Yaitu : Sub Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari Aceh, Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan Sumatera Tapanuli. Sub Provinsi
Sumatera Tengah dan Sub Provinsi Sumatera Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya , melalui undang – undang No10 Tanggal 19 April 1948.
Pemerintah menetapkan Sumatera menjadi tiga Provinsi yang masing – masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri yaitu:
1. Provinsi Sumatera Utara yang meliputi keresidenan – keresidenan Aceh,
Sumatera Timur dan Tapanuli. 2.
Provinsi sumatera Tengah yang meliputi keresidenan – keresidenan Sumatera Barat , Riau, Jambi.
3. Provinsi Sumatera Selatan, yang meliputi Keresidenan – Keresidenan
Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan UUD No 10 tahun 1948 diatas , asal usul Gubernur , Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan surat Tanggal 16 Februari 1973. No 4585
1973 telah menetapkan bahwa hari jadi Provinsi Daerah Tingkat I Sumtera Utara adalah Tanggal 15 April 1948 yaitu ditetapkannya UU No. 10 Tahun 1948
tersebut. Pada permulaan tahun 1948 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera
Utara atas pertimbangan berhubung dengan meningkatnya serangan – serangan belanda sehingga Diinginkan suatu sistem pertahanan yang lebih kokoh dan
sempurna .Untuk itu perlu dipusatkan alat – alat kekuatan sipil dan militer , dan tiap – tiap militer istimewa yang berada dalam satu tangan , yaitu Gubernur
militer . Dengan demikian seluruh kekuatan baik sipil maupun militer berada ditangan Gubernur militer.
Perubahan yang demikian ini dengan keputusan pemerintahan darurat RI Tanggal 16 Mei 1949 No 21 PEM PDKI dalam tindak lanjutnya. Dengan
keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 No 22 PEM PDRI . Jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan , Gubernur yang bersangkutan
diangkat menjadi komisaris dengan tugas – tugas memberi pengawasan dan tuntutan terhadap pemerintah, baik sipil maupun militer . Selanjutnya dengan
Instruksi dewan pembantu dan penasehat wakil Perdana Menteri tanggal 15 September 1949 Sumatera Utara dibagi menjadi dua daerah militer yaitu Aceh dan
Tanah Karo diketuai oleh Gubernur militer Tengku Muhammad Daud Beureueh untuk Aceh dan Tapanuli Sumatera Timur oleh Gubernur militer Dr. FL Tobing.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dengan ketetapan pemerintahan darurat RI dalam bentuk peraturan Perdana Menteri Pengganti peraturan pemerintah tanggal 17 Desember
1948 No 8 DES WKPM. Dibentuk di propinsi Aceh dan provinsi Tapanuli, Sumatera Timur. Kemudian dengan peraturan pemerintah pengganti UUD
No5.Tanggal 14 Agustus 1950. Peraturan perdana menteri pengganti peraturan pemerintahan 17 Desember
1949 .No 8 DES WKPM Tahun 1949 tersebut dicabut kembali dan dibentuk provinsi Sumatera Utara dengan daerah yang meliputi daerah Keresidenan Aceh ,
Sumatera Timur dan Tapanuli selanjutnya dengan peraturan pemerintah No. 21 Tanggal 14 Agustus 1950.
Pada masa Republik Indonesia Serikat RIS sudah terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia , Terbagi atas daerah – daerah provinsi :
1. Jawa Barat
6. Sumatera Selatan 2.
Jawa Tengah 7. Kalimantan
3. Jawa Timur
8. Sulawesi 4.
Sumatera Utara 9. Maluku
5. Sumatera Tengah
10. Sunda Kecil
Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 7 Desember 1956 yaitu Undang - Undang tentang pembentukan daerah otonom provinsi Aceh dan
Universitas Sumatera Utara
perubahan peraturan pembentukan provinsi Sumatera Utara pada Pasal 1 UU No. 24 tahun 1956 menyebutkan bahwa :
1. Daerah Aceh yang melindungi kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara,
Aceh Timur, Aceh Tengah. 2.
Provinsi Sumatera Utara tercantum dalam ayat 1 wilayahnya boleh dikurangi dengan bagian - bagian yang terbentuk sebagai daerah otonom provinsi Aceh
tetap direbut Provinsi Sumatera Utara.
B. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara