interpretasi untuk memahami makna data dalam situasi sosial, dan dilakukan penafsiran dari perspektif peneliti setelah memahami keseluruhan kualitas data.
Proses analisis tersebut dilakukan secara terus menerus sejak pencarian data di lapangan dan berlanjut terus hingga pada tahap analisis. Setelah dilakukan
analisis secara kualitatif kemudian data akan disajikan secara deskriptif kualitatif dan sistimatis.
N. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisikan mengenai Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Keaslian Penulisan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan
BAB II PENGATURAN TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN UMUM
Bab ini berisikan tentang pengujian kendaraan umum, tujuan dan sasaran pengujian kendaraan umum serta instansi yang berwenang
melakukan pengujian kendaraan umum BAB III
PROSEDUR PENGUJIAN KENDARAAN UMUM BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 4 TAHUN
2014 Bab ini berisikan mengenai gambaran umum Dinas Perhubungan
Kabupaten Karo, Syarat melakukan pengujian kendaraan umum,
Universitas Sumatera Utara
mekanisme pengujian kendaraan umum Dinas Perhubungan Kabupaten Karo.
BAB IV KENDALA-KENDALA DALAM PENGUJIAN KENDARAAN
UMUM DI KABUPATEN KARO Bab ini berisikan tentang kendala yang ditemui dalam pelaksanaan
pengujian kendaraan umum dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan pengujian kendaraan umum.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN UMUM
D. Pengujian Kendaraan Umum
Menurut PP. No. 55 Tahun 2012 Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji danatau memeriksa bagian atau komponen
Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan layak jalan.
19
Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan persyaratan teknis dan pengujian ambang batas laik jalan, yang digunakan untuk
penetapan dan pengesahan kelayakan jalan kendaraan bermotor. Pengujian berkala kendaraan bermotor dilaksanakan berdasarkan sistem dan prosedur yang
ditetapkan oleh ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang
kendaraan dan pengemudi, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993 tentang Ambang Batas Layak Jalan Kendaraan bermotor, dan Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor 71 Tahun 1993 tentang pengujian Berkala Kendaraan Bermotor. Maksud dari diselenggarakannya pengujian kendaraan
bermotor adalah untuk menjamin agar setiap kendaraan yang akan digunakan dijalan, selalu dan tetap memenuhi persyaratan teknis dan ketentuan ambang batas
layak jalan. Dalam penjamin ini, pemilik kendaraan wajib menjaga kondisi teknis kendaraannya selama masa uji masih berlaku, dan untuk itu dapat dilakukan uji
19
PP. No. 55 Tahun 2012 Tentang Pengujian kendaraan
Universitas Sumatera Utara
petik layak jalan untuk mengetahui kelayakan jalan. Sedangkan tujuan dari pengujian kendaraan bermotor adalah untuk menjamin keselamatan pengemudi
dan pemakai jalan, turut menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan pelayanan umum.
Pengujian kendaraan bermotor terdiri dari pengujian tipe dan pengujian
berkala. Pengujian tipe prototype kendaraan bermotor diselenggarakan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan, yang diwajibkan bagi setiap kendaraan bermotor sebelum diproduksi, dirakit atau
diimpor. Pengujian berkala kendaraan bermotor diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota, yang
diwajibkan bagi setiap kendaraan wajib uji secara berkala setiap 6enambulan, dan pengujian berkala dilaksanakan berdasarkan hasil dari sertifikat uji tipe.
Pelaksanaan pengujian berkala ini diharuskan bagi kendaraan wajib uji sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 1993
tentang Kendaraan dan pengemudi Pasal -148, yaitu meliputi jenis kendaraan mobil barang, mobil bus, kendaraan khusus, dan angkutan umum. Bagi kendaraan
tidak umum mobil pribadi dan sepeda motor belum diwajibkan , hal ini tertuang dalam ketetapan Pasal-149 peraturan pemerintah tersebut di atas.
Penguji kendaraan bermotor adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh penjabat yang berwenang
untuk dilaksanakan kegiatan pengujian kendaraan bermotor. Profesi pekerjaanseorang penguji telah ditetapkan menjadi jabatan fungsional penguji
kendaraan bermotor berdasarkan ketentuan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Universitas Sumatera Utara
Apatur Negara No. 150KEPM.PAN112003 tentang Jabatan Fungsional penguji kendaraan Bermotor dan Angka Kreditnya, serta Keputusan Bersama Menteri
Perhubungan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.KM.48 Tahun 2004 tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Penguji KendaraanBermotor
dan Angka Kreditnya. Penguji kendaraan bermotor atau lebih dikenal masyarakat dari dahulu
adalah apa yang dinamakan master kir, saat itu dikenal ada dua sebutan petugas , yaitu master kir penguji yang petugas mengujimemeriksa kendaraan di
lapangan dan master kir penandatangan penguji penandatangan sebagai kepala dari seluruh master kir yang bertugas meluluskan kendaraan uji dan
menandatangani buku uji. Dalam perkembangannya, untuk lebih meningkatkan keahlian dan kinerja penguji maka selanjutnya penguji kendaraan bermotor
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok penguji berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.301KP.0091DRJD99 tanggal 28
Desember 1999 tentang Kreteria Kualifikasi Teknis Penguji Kendaraan Bermotor, yaitu untuk membedakan penguji kendaraan bermotor berdasarkan
persyaratan, wewenang, tingkat keahlian dan kualifikasinya, sebagai berikut:
20
a. Pembantu Penguji, atau disebut penguji strata-1.
b. Penguji Tidak Dengan Wewenang penuh, atau disebut penguji strata-2
c. Penguji Dengan Wewenang penuh, atau disebut penguji strata-3, sebagai
penguji yang berhak menentukan kelayakan jalan kendaraan bermotor dan mengesahkan hasil pengujiannya pada buku uji.
20
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.301KP.0091DRJD99 tanggal 28 Desember 1999 tentang Kreteria Kualifikasi Teknis Penguji Kendaraan Bermotor
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.1076KP.108DRJD2005 tentang Kompetensi Penguji Kendaraan
Bermotor dilakukan perubahan lagi mengenai pengelompokan jabatan penguji kendaraan bermotor berdasarkan persyaratan pendidikan dan latihan, pengalaman
kerja, tingkat keterampilan dan keahlian, wewenang, serta berdasarkan jenjang pangkatgolongan ruang dari status kepegawaiannya,menjadi 4 empat kelompok
jabatan yaitu penguji pelaksana pemula, penguji pelaksana Lanjutan, dan penguji penyelia.
Dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 71 tahun 1993 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, disebutkan bahwa maksud dan tujuan
pengujian kendaraan bermotor adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan.
2. Melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan
oleh penggunaan kendaraan bermotor di jalan. 3.
Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas maka di setiap unit
Pengujian Kendaraan Bermotor yang dibentuk di seluruh kabupatenkota di Indonesia diharuskan untuk melengkapi dan memiliki sarana dan prasarana,
sumber daya manusia, dan sistem yang sama. Untuk itu maka disetiap unit pelayanan pengujian kendaraan bermotor, wajib dilengkapi dengan :
1. Harus memiliki fasilitas alat uji
2. Teknologi yang digunakan harus tepat
Universitas Sumatera Utara
3. Tenaga penguji yg memiliki kualifikasikompetensi
4. Dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Hasil uji harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
6. Fasilitas dan alat uji harus selalu dalam kondisi layak pakai
7. Alat uji harus dikalibrasi secara reguler
8. Fasilitas dan alat uji diupayakan sebanding dengan jumlah kendaraan yang
di uji Pasal 53 UU No. 22 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Kegiatan
pemeriksaan dan pengujian fisik Kendaraan Bermotor dilaksanakan oleh: 1.
unit pelaksana pengujian pemerintah kabupatenkota; 2.
unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang mendapat izin dari Pemerintah; atau
3. unit pelaksana pengujian swasta yang mendapatkan izin dari Pemerintah.
Pengujian berkala kendaraan bermotor di Kabupaten Karo telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2010 dengan menggunakan Peraturan Daerah
Kabupaten Karo nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan serta 3 tiga orang
tenaga penguji Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang mempunyai kompetensi Penguji Pelaksana sebanyak 2 dua orang dan Penguji
Pelaksana Pemula sebanyak 1 satu orang. Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi
persyaratan teknis dan layak jalan yang diselenggarakan dalam Pengujian Berkala
Universitas Sumatera Utara
Kendaraan Bermotor demi terciptanya keselamatan dan keamanan jasa Lalu Lintas.
Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan dan kereta
tempelan, yang meliputi kegiatan :
21
a. Pemeriksaan dan Pengujian Fisik Kendaraan Bermotor;
b. Pengesahan hasil uji.
Jangka waktu berlakunya Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor adalah 6 enam bulan. Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor di Kabupaten Karo
dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan Tanah Karo Bidang Keselamatan dengan sistem manual. Standar Operasional dan Prosedur Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor.
22
E. Tujuan dan Sasaran Pengujian Kenderan Umum oleh Dinas Perhubungan