7 5.
Pendidikan karakter bermuatan nilai kecintaan terhadap lingkungan merupakan nilai karakter yang menanamkan kepada diri siswa agar mencintai
lingkungan sebagai upaya menjaga kelestarian alam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Sains
Kegiatan pembelajaran merupakan sarana yang digunakan oleh seorang pembelajar untuk menyampaikan suatu materi kepada siswa baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Menurut Sanjaya 2008: 196 pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa. Proses pembelajaran itu merupakan
rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen.
Munadi 2013: 4 menyatakan : “kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan dari kata instruction
bahasa inggris. Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di
kelas ruang formal, pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi
proses belajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran.” Hadirnya orang lain dalam kegiatan belajar siswa untuk membuat belajar lebih
mudah, lebih efesien dan lebih lancar dinamakan pembelajaran. Menurut Bruner dalam Karwono 2010: 10 bahwa teori belajar adalah deskriptif, sedangakan teori
pembelajaran adalah prespektif. Jadi teori belajar mendeskripsikan terjadinya proses belajar, sedangkan teori pembelajaran mendeskripsikan strategi atau
metode pembelajaran yang optimal agar terjadi proses belajar.
9 Menurut Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Karwono 2010: 10 pengertian
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik. Sedangkan, menurut UU Nomor 20
tahun 2003 tentnag Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Berdasarkan sifatnya, ilmu pengetahuan science dibedakan menjadi social
science ilmu pengetahuan sosial dan natural science ilmu pengetahuan alam. Ilmu pengetahuan alam IPA atau sering kita sebut sains adalah sebuah kajian
ilmu yang lebih mempelajari alam sekitar. Dikatakan mempelajari ilmu sekitar karena memang sesungguhnya sains didapatkan melalui pengamatan secara
langsung terhadap alam maupun pengamatan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan alam tersebut, tidak hanya menghafalkan kumpulan rumus, fakta, teorema,
dan sebagainya. Viyanti 2012: 2 menyatakan bahwa, Ilmu pengetahuan alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga sebuah
proses penemuan. IPA merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan
bercirikan objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Pembelajaran IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat, sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Sementara itu, Carin dan Sund dalam Viyanti 2012: 2 mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum
universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Benyamin dalam Toharudin, dkk 2011: 27 mengartikan sains sebagai cara
penyelidikan yang berusaha keras mendapatkan data hingga informasi tentang