Pendekatan Saintifik di SDN Monggang. Hasil penelitiannya adalah guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang disediakan oleh pihak
sekolah. Kendala yang dialami guru dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik yaitu guru masih kesulitan dalam
mengaitkan kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran. Selain itu, penerapan pendekatan saintifik juga masih bersifat sederhana. Upaya untuk mengatasi kendala
tersebut adalah guru tetap menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik serta membuat perencanaan pembelajaran sendiri untuk bagian-bagian yang tidak dapat
dipadukan.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Perencanaan pembelajaran adalah membuat persiapan pembelajaran. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jika tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang
baik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas. Mengacu pada hal
tersebut, guru diharapkan dapat melakukan persiapan pembelajaran baik menyangkut materi pembelajaran maupun kondisi pskis dan psikologis yang
kondusif bagi berlangsungnya proses pembelajaran Rusman 2014:59. Dengan perencanaan pembelajaran yang baik diharapkan siswa dapat termotivasi dalam
belajar. Pembelajaran yang berlangsung akan efektif, efisien dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Perencanaan pembelajaran IPS yang ideal adalah perencanaan pembelajaran yang komponen-komponennya memenuhi kriteria sesuai dengan standar proses.
Perencanaan pembelajaran menurut Rusman 2014:4 meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang memuat identitas mata pelajaran,
Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar harus sesuai dengan standar isi yang telah
ditetapkan pemerintah. Dengan perencanaan pembelajaran yang baik diharapkan siswa dapat termotivasi dalam belajar. Pembelajaran yang berlangsung akan efektif,
efisien dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SD Negeri di
Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen terdapat 4 SD Negeri di Gugus Sadewa Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen yakni SD Negeri
Plumbungan 1, SD Negeri Plumbungan 2, SD Negeri Plumbungan 5 dan SD Negeri Pelemgadung 3 yang menyusun perencanaan pembelajaran IPS pada standar
kompetensi 2 yaitu menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan kompetensi
dasar 2.4 yaitu menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan baik. Pada umumnya perencanaan pembelajaran yang telah
disusun sudah sesuai dengan standar proses yang berlaku pada kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, guru sudah dapat mengembangkan indikator sesuai
dengan kekhasan daerah masing-masing, dan guru sudah mencantumkan berbagai teknik evaluasi.
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris pada perencanaan pembelajaran IPS berbasis KTSP, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan dengan bagan berikut Satori dan Komariah 2014:37.
IDENTIFIKASI MASALAH
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
1. Konsep
a. Permendikbud No 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses, antara lain sebagai berikut.
1 Silabus
2 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
a Komponen RPP
b Prinsip Penyusunan
RPP b.
BSNP Tahun 2006 tentang Panduan Penyusunan KTSP,
antara lain sebagai berikut. 1
Langkah-langkah Pengembangan Silabus
2. Teori
Diambil dari berbagai sumber yang relevan mengenai.
a. Silabus
b. RPP
Tema Sentral Masalah
1. Aspek perencanaan pembelajaran IPS berbasis KTSP kelas V
2. Komponen perencanaan pembelajaran IPS berbasis KTSP
kelas V 3. Penyusunan perencanaan
.pembelajaran IPS berbasis KTSP kelas V
4. Kendala penyusunan perencanaan pembelajaran IPS berbasis KTSP
kelas V
Empirik Fenomena
Pada umumnya
perencanaan pembelajaran yang telah disusun guru
kelas V SD Negeri Gugus Sadewa Kecamatan Karangmalang Kabupaten
Sragen sudah sesuai dengan standar proses yang berlaku pada kurikulum
tingkat satuan pendidikan KTSP
68
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
3.1.1 Jenis Penelitian
Menurut Satori dan Komariah 2014:22 penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu
barang jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian fenomenal gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran
berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Penelitian kualitatif mengembangkan pertanyaan dasar tentang apa dan bagaimana kejadian itu terjadi,
siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut, kapan terjadinya, dan dimana tempat kejadiannya. Untuk mendapatkan hasil penelitian kualitatif yang terpercaya masih
dibutuhkan beberapa persyaratan yang harus diikuti sebagai suatu pendekatan kualitatif, mulai dari syarat data, cara teknik pencarian, pengolahan dan
analisisnya. Denzin dan Lincoln dalam Moleong Satori dan Komariah 2014:23,
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada. Menurut Sugiyono 2015:1 metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara