Latar Belakang Pendirian Pabrik
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor urea formaldehid di Indonesia pada tahun ke 15 adalah :
y = 1825.76 15 + 1302.07 y =
28688.47
tontahun
Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa pada tahun 2017 impor urea formaldehid sebesar 28.000 ton.
Produsen urea formaldehid di Indonesia http:depperin.go.id dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2 Produsen Urea Formaldehid di Indonesia
Pabrik Kapasitas tontahun
Pamolite Adhesive Industry, PT Arjuna Utama Kimia, PT
Benua Multi Lestari, PT Binajaya Rodakarya, PT
Cakram Utama Jaya, PT Gelora Citra Kimia Abadi, PT
Giat Ultra Chemical Industry, PT Kayu lapis Indonesia, PT
Korindo Abadi, PT Kurnia Kapuas Utama, PT
Lakosta Indah, PT Prima Adhesnas, PT
Susel Prima Permai, PT Tecwin Jaya Development, PT
Wiranusa Trisatya, PT Korindo Ariabimasari, PT
Dyno Mugi Indonesia, PT Superin, PT
Intanwijaya Internasional, PT Batu Penggal, PT
Sabak Indah Jambi, PT Nusa Prima Pratama, PT
Uforin prajen, PT Duta Pertiwi Nusantara, PT
45.000 35.900
55.000 32.000
11.800 72.000
40.000 56.000
21.000 40.000
40.000 50.000
49.000 20.000
106.000 24.000
37.000 48.000
65.000 40.000
48.000 40.000
45.000 84.000
Dengan menganggap bahwa kapasitas pabrik-pabrik di atas tetap pada tahun 2017, maka pemenuhan kebutuhan urea formaldehid akan mengalami
kekurangan sebesar 28.000 ton pada tahun 2017. Untuk itu pendirian pabrik
yang baru sangat diharapkan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan urea formaldehid dalam negeri pada tahun 2017.