Olahraga Pendidikan Olahraga Rekreasi

pada cabang atletik, basket, sepakbola dan lain-lain. Hal ini membuat olahraga menjadi semakin bervariasi. Jika dahulu model latihan olahraga hanya menitik beratkan pada skill dan fisik, namun dengan adanya variasi latihan permainan tersebut, atlit menjadi tidak bosan untuk melakukan latihan. Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengertian permainan diantaranya adalah : Menurut Hans Daeng dalam Ismail, Andang 2009: 17 permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Ismail, Andang 2009: 26 menuturkan bahwa permainan ada dua pengertian : “Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah.” Selain dari kedua ahli tersebut, ada juga para ahli yang mengemukan tetang pengertian permainan. . Lain halnya dengan Ismail, Andang 2009: 27 mendefinisikan permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Jadi pengertian permainan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. Dalam perkembangannya, permainan juga bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak. Manfaat dari terapi ini antara lain : 1. Pertama, anak-anak ‘terjaga’ ketika berhadapan dengan prospek ‘bermain’. Mereka langsung terlibat dalam situasi sosial yang mengajarkan keterampilan saat mereka sedang bersenang-senang. Mereka yang akrab dengan unsur-unsur bermain seperti turn-taking, aturan menjaga, menang, kalah dan ko’operasi. 2. Kedua, sementara anak-anak secara aktif terlibat dengan proses bermain game, tantangan sosial dan emosional muncul saat mendidik atau krisis terjadi, sehingga memberikan pengalaman belajar bermakna dengan segera. 3. Ketiga, terapi bermain anak-anak dengan menyediakan lingkungan yang aman untuk mempraktekkan keterampilan baru. Anak-anak merasa santai dan arus diskusi mudah dalam pengaturan ini. 4. Keempat, pengamatan klinis dapat dilakukan dan ditarik kesimpulan tentang anak-anak yang tidak meningkatkan penggunaan keterampilan prososial setelah pembelajaran ekstra dan pemanduan praktek. Adanya sindrom organik, masalah kesehatan mental atau masalah perlindungan anak perlu diselidiki. Kemajuan permainan pada pengembangan keterampilan dan kompleksitas dengan fokus yang kuat pada intervensi awal, mulai dari usia 4-14. Permainan

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN METODE LATIHAN BAGIAN DENGAN METODE LATIHAN KESELURUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA PADA KEGIATAN EXSTRAKURIKULER SISWA PUTRA SMK GAJAH TUNGGAL HADIMULYO METRO TAHUN 2009

0 6 10

Perbedaan Hasil Latihan Forehand Drive Antara Metode Latihan Jarak Dua Tahap dan Tiga Tahap Terhadap Kemampuan Penempatan Forehand Drive Petenis Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 13 93

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

PERBANDINGAN LATIHAN TOSS BALL MENGGUNAKAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM OLAHRAGA PERMAINAN SOFTBALL.

0 3 39

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

Perbedaan Latihan Pukulan Forehand Drive Menggunakan Metode Drill Variasi Dan Drill Random Terhadap Hasil Pukulan Forehand Drive Pada Petenis Putra KU 12-16 Tahun Klub Rajawali Purworejo Tahun 2011.

0 0 1

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Keseluruhan dan Bagian Terhadap Kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan Pada Peserta Ekstrakurikuler Tenis Lapangan SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 0 20

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE TENIS DENGAN METODE FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE (Penelitian Ekperimen Pada Petenis Klub Phapros Semarang) Tahun 2015

0 0 39

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

0 0 11