Menceritakan Hal-Hal Menarik dalam Dongeng

26 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMT s VII

4. Latihan

1. Bacalah secara bersama-sama dengan temanmu dalam hati dongeng yang berjudul “Abunawas, Bocah Tak Bertuan” 2. Selanjutnya, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tuliskan di buku tugasmu a. Apa judul dongeng yang kamu dengarkan? b. Siapa tokoh utama dalam d ongeng tersebut? c. Di mana terjadinya peristiwa dalam dongeng tersebut? d. Pengalaman menarik apa yang dialami tokoh dalam dongeng tersebut? e. Apakah mungkin pengalaman yang dialami tokoh tersebut terjadi dalam kehidupan nyata? Jelaskan menurut pendapatmu f. Apa nasihat yang ada dalam d ongeng tersebut? g. Bagaimana watak tokoh dalam cerita tersebut? h. Menurutmu, bagaimana akhir cerita dalam dongeng tersebut agar lebih menarik? Jelaskan sesuai pendapatmu 1. Carilah sebuah dongeng dari majalah atau koran yang terbit di kotamu Bacalah dongeng tersebut dengan cermat Jika mungkin, kamu dapat mengakses internet untuk men- down load cerita dongeng yang kamu temukan. 2. Tentukan tema dongeng yang kamu baca tersebut 3. Temukan hal-hal menarik dalam dongeng tersebut disertai alas an yang logis 4. Tulislah pesanamanat yang ingin disampaikan dalam dongeng tersebut 5. Kumpulkan tugas latihan ini kepada gurumu disertai guntingan atau fotokopi atau print out dongeng yang kamu dapatkan tersebut 6. Jangan lupa cantumkan sumber dongeng tersebut 27 Aktif dan Kreatif

B. Bercerita dengan Urutan yang Baik

1. Teknik Bercerita yang Baik

Keterampilan mendongeng m erupakan bentuk keterampilan berbicara. Oleh karena itu, seorang pendongeng dituntut memiliki perbendaharaan kata yang banyak sehingga dapat memilih k ata yang tepat sesuai k halayak pendengarnya. Diksi pilihan kata untuk konsumsi anak balita tentu berbeda dengan diksi untuk anak-anak usia SD dan SMP. Seseorang yang suka menceritakan cerita kepada orang lain dis ebut pendongeng story teller . Pernahkah kamu mendengar istilah tersebut? Untuk dapat menjadi seorang pencerita yang baik, hendaknya memerhatikan beberapa teknik dalam bercerita. Apa saja teknik-teknik tersebut? Berikut akan dibahas satu per satu. a. Menggunakan kata-kata yang komunikatif tidak kaku. Jika mungkin, menggunakan kata-kata baku yang sedang trend agar tercipta hubungan yang dekat dengan pendengar. b. Mengucapkan huruf, kata, dan kalimat dengan lafal yang tepat agar pendengar lebih mudah memahami isi cerita. c. Memerhatikan intonasi kalimat. Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat yang b erfungsi m embentuk m akna kalimat. Dengan intonasi yang tepat, pendengar dapat membedakan pengucapan kalimat untuk nada sedih, marah, gembira, dan sebagainya. d. Mengucapkan kalimat dengan jeda yang tepat. Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda berfungsi untuk menandai batas-batas satuan kalimat. e. Memerhatikan nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini, intonasi berfungsi untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu. Tinggi-rendahnya nada dapat membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat lain yang tidak penting. f. Penerapan gesture dan mimik yang tepat. Gesture adalah peniruan dengan gerak-gerik anggota badan, sedangkan mimik dalam peniruan gerakan raut muka. Penguasaan gesture dan mimik dapat dilakukan dengan meniru gerakan orang tertawa, menangis, melompat, menyumpit, berteriak, dan sebagainya. Setelah memahami teknik-teknik bercerita, kamu dapat menggunakan cerita rakyat dari Kalimantan yang berjudul Anggrek Hitam untuk Domia pada halaman depan untuk latihan bercerita. Sebelumnya, perhatikan tanda- tanda intonasi dan jeda pada pengucapan sebuah kalimat berikut. a. Tanda untuk intonasi tinggi. b. Tanda \ untuk intonasi rendah. c. Tanda | untuk jeda sebagai tanda henti sementara. d. Tanda untuk jeda akhir.