Membaca Dongeng untuk Bercerita

67 Pengalaman sebagai Guru T erbaik “Apa? Astaga, tidak mungkin Tidak pernah ada kejadian seperti itu di gudang ini. Di sini, kucing-kucinglah yang memakan tikus” “Itu karena kamu bodoh dan mau saja ditakut-takuti kucing. Selama hidupku, sudah banyak sekali kucing yang aku makan,” bual Tikus Tua lagi. “Ya ampun Ayo, cerita saudaraku, bagaimana rasa daging kucing? “Mmm, bagaimana ya rasanya? Ya... seperti rasa kertas. Ada aroma tintanya. Tapi... itu sih nggak seberapa. Apa kamu pernah merasakan daging serigala?” “Serigala?” Waduh, mana mungkin. Serigala tidak pernah masuk ke gudang ini,” seru Tikus Muda. Tikus-tikus kecil di gudang itu mulai keluar dan ikut mendengar percakapan mereka. “Wah, wah.... Aku sih, baru saja kemarin malam menyantap seekor serigala. Ia bahkan tidak sempat melolong waktu kumakan” cerita Tikus Tua sombong. Tikus-tikus kecil di gudang itu berdecak kagum. Mereka menarik napas dan memuji, “Itu hebat sekali. Bagaimana rasa serigala itu?” “Ya... seperti rasa serigala pada umumnyalah. Rasanya seperti kertas. Tapi aku lebih suka rasa kuda nil” Tikus-tikus gudang makin melongo. “Kuda nil? Apa itu? Ayo, cerita dong Kami belum pernah melihat kuda nil seumur hidup. Apa rasanya seperti keju cheddar? Atau keju krem? “Rasanya seperti kertas. Ada sedikit aroma tinta. Oh ya, apa kalian pernah menggigit gajah atau putri-putri cantik berbaju indah seperti yang ada di buku dongeng?” Tikus Tua makin menyombongkan diri. Tikus-tikus kecil terbelalak kagum dan tidak bisa berkata apa-apa. Tapi tiba-tiba seekor kucing liar masuk ke gudang itu. Ia mengintai dari balik lemari tua yang rusak. Ia mengeong menakutkan dan melotot ke arah tikus-tikus itu. Ini adalah kucing sungguhan dengan sungut dan c akarnya yang tajam. Aromanya tidak seperti kertas dan tinta. 68 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMT s VII Begitu para tikus gudang melihatnya, mereka lari cepat-cepat dan sembunyi dalam lubang. Hanya Tikus Tua dari perpustakaan yang berdiri terpukau d an k etakutan. K ucing l iar i tu m uncul d ari t empat persembunyiannya. Matanya melotot dan berkilau seram. “Jadi, kamu adalah tikus yang pernah memakan kucing?” “Ya, itu be... benar. Mmm... maaf, kamu pasti mengerti. Seumur hidupku, aku hidup di ruang perpus....” “Aku tahu. Kamu suka memakan gambar-gambar kucing di dalam buku, kan?” tanya Kucing sambil tersenyum. “Ya, kadang-kadang. Tapi itu hanya untuk menambah pengetahuanku” “Hmmm... itu bagus. Tapi sebaiknya kamu juga melihat sekelilingmu, Tikus Tua. Kamu harus tahu bahwa tidak semua kucing terbuat dari kertas. Misalnya, aku Lihatlah aku Apakah aku termasuk kucing yang bisa kamu makan?” si Kucing menjilati mulutnya sambil menatap tajam Tikus Tua. Tikus Tua gemetar. Untunglah saat itu Kucing melihat seekor laba-laba merangkak menyeberangi lantai. Itu adalah kesempatan bagi Tikus Tua. Secepat kilat ia lari keluar dari gudang dan kembali ke perpustakaan. Kucing mengejarnya. Tikus Tua bersembunyi di rak buku paling pojok, di belakang buku yang paling besar. Kucing itu tidak bisa meraih Tikus Tua dengan cakarnya. Sejak itu, tikus-tikus lain tak pernah lagi mendengar cerita tentang Tikus Tua yang memakan kucing. Diceritakan oleh: Setiawati Oetomo Sumber : Bobo, Tahun XXXV, 9 Agustus 2007 Berilah penilaian terhadap penampilan temanmu dengan menggunakan tabel di bawah ini Tabel 4.1 Tabel penilaian bercerita Nama Teman : _ __________________ Penilai : ___________________ 1. Keruntutan cerita 2. Kejelasan vokal 3. Ketepatan ekspresi 4. Kesesuaian alat peraga 5. Gaya dan penampilan Penilaian Komentar Baik Cukup Kurang No. Aspek 69 Pengalaman sebagai Guru T erbaik

3. Menggunakan Awalan me- dan di-

Ketika kamu membaca cerita berjudul Tikus Pemakan Kucing, tentunya kamu menjumpai beberapa kata yang mendapat imbuhan me- dan di-, bukan? Imbuhan me- merupakan pembentuk kalimat aktif, sedangkan imbuhan di- membentuk kalimat pasif. Tahukah kamu yang dimaksud kalimat aktif dan kalimat pasif? Ayo, kita pelajari tentang pengertian kalimat aktif-pasif serta ciri-cirinya. Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan atau tindakan. Ciri-ciri kalimat aktif adalah ditandai dengan penggunaan imbuhan meN- atau ber- pada predikatnya. Contoh: D Roni membeli buku di toko Sumber Ilmu. D Nabila bertanya kepada Bu Guru. D Edwin mengayuh sepedanya dengan cepa t. Ada pula kalimat aktif yang predikatnya tid ak menggunakan imbuhan meN- maupun ber-. Contoh: D Pagi-pagi Leni sudah minum es. D Ayah pergi ke Semarang. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan atau tindakan. Ciri-ciri kalimat pasif adalah ditandai penggunaan imbuhan di- atau ter- pada predikatnya. Contoh: D Ikan asinnya dimakan kucing. D Buku itu masih dibacanya. D Adikku terjatuh dari sepeda. Kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif dengan cara-cara berikut ini. a. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif. b. Awalan meN- diganti dengan di-. c. Ditambahkan kata oleh di belakang predikat, tetapi bersifat manasuka. Contoh: D Mobil itu menabrak pagar rumah. kalimat aktif menjadi D Pagar rumah ditabrak oleh mobil itu. kalimat pasif Akan tetapi, tidak semua kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif apabila predikatnya berawalan me- dan memiliki objek. 70 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMT s VII 1. Setelah membaca cerita berjudul Tikus Pemakan Kucing, coba daftarlah kalimat yang merupakan kalimat aktif dan kalimat pasif Salinlah tabel berikut ini di bukumu untuk mengerjakan No. Kalimat Aktif Kalimat Pasif 2. Tulislah di papan tulis, hasil pekerjaanmu. Majulah secara bergantian dengan teman-temanmu di kelas Apakah hasilnya berbeda atau sama? 3. Jika berbeda, diskusikan bersama dan hasilnya serahkan kepada gurumu

C. Membaca Buku Cerita dan Mengomentari Isinya

1. Membaca Kutipan Buku Cerita Anak

Sukakah kamu membaca buku cerita anak? Tema apa yang kamu sukai? Berikut ini bagian ke-14 cerita detektif yang berjudul “Petualangan di Gunung Bencana” yang alihbahasakan dari The Mountain of Adventure karya Enid Blyton. Bacalah kutipan dari buku cerita anak berikut ini dengan cermat, lalu kerjakan latihannya Bagian 14 Berbagai Peristiwa Petang itu anak-anak hendak berjalan-jalan sebentar. Si Belang ditinggalkan dalam keadaan tertambat ke pohon di dekat air, dengan sepucuk surat terselip pada tali kekangnya. Surat itu ditujukan kepada Bill, menyatakan bahwa mereka akan segera kembali. Soalnya mungkin saja Bill datang saat mereka sedang berjalan-jalan.