Spesifikasi kabel ini dan konektor dapat dilihat pada Lampiran B dan C [11]. Pada Gambar 3.4 diperlihatkan bentuk fisik kabel G 655 yang dipakai dalam penelitian
ini [12].
Gambar 3.4 Kabel Jembo G 655 BC
3.4 Langkah-langkah dalam Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran daya dan redaman, dengan alat ukur yang telah dibahas sebelumnya.
3.4.1 Pengukuran Daya
Pengukuran daya ini dilakukan dengan menggunakan power meter jenis HP. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam pengukuran daya yaitu :
1. Sebelum melakukan pengukuran dilakukan kalibrasi terlebih dahulu untuk
mengetahui besar daya laser yang dipancarkan oleh Laser Source. Langkah-langkah pengkalibrasian adalah sebagi berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Hubungkan Light Source dengan Power Meter seperti pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Proses Kalibrasi
b. Nyalakan Light Source untuk menembakkan laser ke Power Meter.
c. Lihatlah tampilan pada layar Power Meter untuk melihat besarnya daya
laser yang dipancarkan oleh Light Source. Daya yang diperoleh dari proses kalibrasi tersebut, untuk daya input adalah sebesar -4 dB dan daya output
sebesar -4.8 dB. Maka terdapat rugi-rugi dari proses kalibrasi tersebut sebesar 0.8 dB didapat dari hasil pengurangan daya input dengan daya
output -4 - -4.8 dB. Hasil ini yang akan digunakan untuk menentukan besarnya loss total kabel dalam pengukuran daya pada bab 4.
2. Hubungkan Light source dengan Optical Variable Attenuator pada sisi input
dan Power Meter pada sisi output. 3.
Optical Varible Attenuator dipakai sebagai pengganti rugi-rugi yang terjadi di sepanjang saluran karena pengukuran tidak dilakukan di lapangan, sehingga
dapat diatur intensitas rugi-ruginya. 4.
Nyalakan Light Source untuk menembakkan laser ke Power Meter. 5.
Lihatlah tampilan pada layar Power Meter untuk mengetahui total losses di sepanjang saluran.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Pengukuran Redaman
Pengukuran redaman ini dilakukan dengan menggunakan OTDR jenis EXFO FTB-150 dengan panjang gelombang 1550 nm. Adapun langkah-langkah
yang perlu diperhatikan dalam pengukuran redaman adalah : 1.
Nyalakan OTDR tekan switch power. 2.
Settinglah parameter-parameter berikut ini : 1
panjang gelombang λ =1550 nm 2
scatter coefficient = -81,90 dB 3
refractive index = 1,468330 4
set pada kondisi real time 3.
Hubungkan terminal input dari OTDR ke idle core core yang tidak beroperasi dari OTB Optical Termination Box.
4. Tekan tombol RUNSTOP untuk menembakkan laser ke idle core.
5. Setelah mencapai ujung core yang dimaksud, tekan kembali tombol
RUNSTOP untuk mematikan laser. 6.
Maka pada layar OTDR akan muncul grafik seperti pada Lampiran D untuk core satu Jalur East, Lampiran E untuk core dua Jalur East, Lampiran F untuk
core satu Jalur West dan Lampiran G untuk core dua Jalur West. 7.
Dari grafik Lampiran D, E, F, dan G dapat diketahui keterangan-keterangan sebagai berikut :
1 Jarak antara dua terminal dua titik pengukuran, rugi-rugi pada setiap titik
penyambungan, serta total estimasi loss antara dua terminal tersebut. 2
Untuk menganalisa rugi-rugi tersebut, tekan tombol ENTER dan pilih menu SCAN
→ ANALYSIS.
Universitas Sumatera Utara
3 Simbol-simbol di atas sumbu horizontal menunjukkan jenis-jenis losses
yang terjadi di sepanjang saluran. 8.
Untuk memberi keterangan hasil pengukuran, tekan tombol ENTER dan pilih menu file
→ trace info, kemudian beri identitas pada masing-masing point dengasn menekan tombol enter.
9. Untuk menyimpan hasil pengukuran, tekan tombol ENTER, pilih menu file
→ Save As. 10.
Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol ENTER, pilih menu file → print.
3.5 Langkah-langkah dalam Perhitungan