BAB IV ANALISIS REDAMAN SERAT OPTIK TERHADAP KINERJA SKSO
4.1 Pengukuran Daya
Dari pembahasan pada bab 3, maka dilakukan pengukuran daya pada Jalur East dan West untuk Link Medan-Tebing Tinggi dengan menggunakan Power
Meter jenis HP. ATTN didapat dari penjumlahan hasil daya yang diukur dari kedua jalur A dan B, kemudian dibagi 2. Hasil loss total cable diperoleh dari hasil
ATTN setelah dikurangi dengan proses kalibrasi yang telah dibahas di bab 3 sebelumnya, yaitu sebesar 0.8 dB. Hasil pengukuran untuk Jalur East dapat dilihat
pada Tabel 4.1 dan untuk Jalur West dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Daya Menggunakan Power Meter Jalur East Pengukuran
pada Jalur Core
Port Measurment Loss
Loss Total Cable ATTN-
KALIBRASI Arah
Power Meter ATTN
East 1
A - B 21.87
21.77 20.97
B - A 21.67
2 A - B
21.78 21.74
20.94 B - A
21.69
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Daya Menggunakan Power Meter Jalur West Pengukuran
pada Jalur Core
Port Measurment Loss
Loss Total Cable ATTN-
KALIBRASI Arah
Power Meter ATTN
West 1
A - B 24.95
24.81 24.01
B - A 24.67
2 A - B
25.95 25.91
25.11 B - A
25.87
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengukuran Redaman
Sama halnya seperti pengukuran daya, pengukuran redaman juga dilakukan pada dua jalur dengan menggunakan alat ukur OTDR jenis EXFO FTB-
150. Pengamatan dilakukan pada nilai redaman yang dihasilkan pada tiap nomor port pada link yang digunakan, pengamatan ini dilakukan berdasarkan event jarak
lokasi kejadian yang terjadi di sepanjang kabel serat optik. Hasil pengukuran untuk Jalur East dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Jalur West pada Tabel 4.4.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Redaman Menggunakan EXFO FTB-150 Jalur East
No CorePort Jarak
Asli km
Jarak Lokasi Kejadian
km Redaman
Total dB
Redaman dB
Patahan dBkm
1 1
89.999 6707.06
21.808 2.587
0.227 13449.86
-0.044 0.238
52865.34 0.496
0.226 71654.30
-0.206 0.211
84267.05 0.000
0.207
2 2
89.999 6712.17
21.384 2.570
0.216 20595.89
0.227 0.222
31585.47 0.271
0.197 36996.04
0.270 0.186
44182.91 0.265
0.197 74706.68
-0.209 0.213
84282.37 0.000
0.217 Dari tabel untuk core 1 sesuai dengan Lampiran D kita dapat melihat apa
yang terjadi, pada jarak 6707.06 m, 13449.86 m, dan 84267.05 m terjadi refleksi hal ini ditandai dengan grafik sinyal yang naik ke atas, penyebab refleksi ini
antara lain karena adanya pertemuan antara 2 terminal OTB Optical Termination Box penyebab lain adalah kaena terjadi sambungan konektor ataupun patahan
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi pada serat optik tersebut. Sedangkan pada jarak 52865.34 m, dan 71654.30 m terjadi redaman atau attenuation, hal ini ditandai dengan grafik sinyal
yang turun ke bawah. Penyebab terjadinya redaman ini salah satunya karena sambunngan fusi maupun sambunngan mekanik.
Untuk core 2 sesuai dengan Lampiran E, sama sperti pada core1. refleksi terjadi pada jarak 6712.17 m, dan 84282.37 m sedangkan redaman atau
attenuation terjadi pada jarak 20595.89 m, 31585.47 m, 44182.91 m, dan 74706.68 m.
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Redaman Menggunakan EXFO FTB-150 Jalur West
No CorePort Jarak
Asli km
Jarak Lokasi Kejadian
km Redaman
Total dB
Redaman dB
Patahan dBkm
1 1
99.999 6487.58
24.117 1.597
0.265 10897.70
0.566 0.335
13077.24 0.220
0.149 35571.94
0.204 0.228
38404.83 0.282
0.204 80872.69
0.377 0.242
83598.39 -0.300
0.202 88064.66
0.000 0.217
2 2
99.999 6482.47
25.957 3.475
0.231 10402.58
-0.262 0.281
13000.68 0.273
0.193 38547.75
0.266 0.232
42978.29 0.276
0.219 88044.24
0.000 0.256
Universitas Sumatera Utara
Untuk core 1 sesuai dengan Lampiran F, sama seperti pada pembahasan Tabel 4.3. refleksi terjadi pada jarak 6487.58 m, 13077.24 m, dan 88064.66 m
sedangkan redaman atau attenuation terjadi pada jarak 10897.70 m, 35571.94 m, 38404.83 m, 80872.69 m, dan 83598.39 m.
Untuk core 2 sesuai dengan Lampiran G, refleksi terjadi pada jarak 6482.47 m, 13000.68 m, dan 88044.24 m. Dan redaman atau attenuation terjadi
pada jarak 10402.58 m, 38547.75 m, dan 42978.29 m.
4.3 Perhitungan menggunakan Hasil Power Meter