Umum Kondisi Jalur Pengukuran Spesifikasi Alat yang Digunakan

BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN

3.1 Umum

Sistem komunikasi serat optik secara umum digunakan sebagai media transmisi jarak jauh. Pada Tugas Akhir ini daerah atau wilayah yang akan diamati adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu Jalur East Kisaran yang memiliki range 89,999 km dan Jalur West Siantar yang memiliki range 99,999 km. Dengan range yang jauh seperti ini maka dibutuhkan sistem transmisi yang memadai. Akan tetapi kinerja dari suatu SKSO ini tidak selamanya sesuai dengan sistem. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, salah satunya pengaruh akibat redaman dan daya yang dipancarkan.

3.2 Kondisi Jalur Pengukuran

Jalur pengukuran yang dilakukan adalah hanya satu Link saja dengan pengukuran dua jalur yaitu Link Medan-Tebing Tinggi Jalur East Kisaran dan Jalur West Siantar. Untuk wilayah medan, pengukuran terhadap daya dan redaman dilakukan di Kantor Telkom Divisi Infratel Jalan Balai Kota No.2 Medan. Sedangkan pengukuran daya untuk wilayah Tebing Tinggi dilakukan di Kantor Telkom Divisi Infratel Jalan Imam Bonjol No. 2 Tebing Tinggi. Range lokasi pada Jalur East Kisaran adalah 89,999 km. Sedangkan pada Jalur West Universitas Sumatera Utara Siantar adalah 99,999 km. Jalur pengukuran ini dapat di ilustrasikan seperti pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Ilustrasi Jalur yang Diukur Link Medan-Tebing Tinggi

3.3 Spesifikasi Alat yang Digunakan

Ada beberapa alat ukur yang digunakan dalam pembahasan ini, yaitu Power Meter alat untuk mengukur daya yang dipancarkan dan OTDR jenis EXFO FTB-150 untuk mengukur redaman yang terjadi di sepanjang kabel serat optik. Sedangkan jenis kabel yang digunakan adalah jenis kabel pabrikan yaitu Kabel Jembo G 655 BC dengan panjang gelombang 1550 nm dan jenis fiber yang digunakan adalah jenis single mode.

3.3.1 Power Meter jenis HP Hewlett Packard

Pada penelitian ini digunakan power meter sebagai pengukur daya seperti telah dijelaskan sebelumnya, yaitu menggunakan power meter jenis HP. Prinsip kerjanya sama saja dengan power meter pada umumnya, dan sebelum pengukuran Universitas Sumatera Utara dilakukan kalibrasi power meter terlebih dahulu. Gambar power meter akan diperlihatkan pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Power Meter Jenis HP

3.3.2 OTDR jenis EXFO FTB-150

OTDR jenis EXFO FTB-150 ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur redaman pada suatu link pada jarak tertentu. OTDR ini merupakan konfigurasi jenis single mode yang dirancang untuk menguji panjang gelombang mulai dari 850, 1310, 1490, 1550 dan 1625 nm. Spesifikasi dari OTDR dapat dilihat pada Lampiran A. Pada Gambar 3.3 akan diperlihatkan bentuk fisik dari OTDR jenis ini [9]. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 OTDR Jenis EXFO FTB-150

3.3.3 Kabel Jembo G 655 BC Burried Cable

Pada pengukuran redaman, kabel serat optik yang digunakan adalah Kabel Jembo G 655 BC. Pada dasarnya tidak musti harus menggunakan kabel jenis ini, karena penggunaan jenis kabel merujuk pada rekomendasi standarisasi ITU.T single mode yang memiliki berbagai jenis diantaranya G 655 dan G 652. Perbedaan kedua jenis kabel ini hanya terletak pada pengaruh redaman dan dispersi yang terjadi, jika kabel G 652 redaman yang terjadi kecil sedangkan nilai dispersi besar juga diameter core G 652 lebih kecil. Sedangkan untuk jenis kabel G 655 nilai redaman lebih besar jika dibandingkan dengan kabel jenis G 652 dikarenakan material penyusun G 655 berbeda, sementara untuk nilai dispersi kecil diameter core pada G 655 lebih besar jika dibandingkan dengan core G 652. Universitas Sumatera Utara Spesifikasi kabel ini dan konektor dapat dilihat pada Lampiran B dan C [11]. Pada Gambar 3.4 diperlihatkan bentuk fisik kabel G 655 yang dipakai dalam penelitian ini [12]. Gambar 3.4 Kabel Jembo G 655 BC

3.4 Langkah-langkah dalam Pengukuran