dapat melihat titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan. Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
Atenuasi dari serat dalam suatu link, dan yang terakhir refleksi return loss dari suatu event [9].
2.8.1 Tampilan OTDR Untuk sistem Secara Umum
OTDR dapat mengenali pantulan-pantulan Fresnel dan loss-loss yang terjadi. Dengan informasi ini, kita dapat menarik kesimpulan mengenai bentuk
tampilan beberapa kondisi penelusuran OTDR sebagaimana yang nampak pada setiap lampiran dan Gambar 2.12, Gambar 2.13 dan Gambar 2.14.
1. Konektor
Pasangan konektor akan menghasilkan kenaikan loss daya dan pantulan- pantulan Fresnel akibat dari penggosokan ujung fiber.
2. Sambungan Fusi
Sambungan-sambungan fusi tidak mengakibatkan pantulan Fresnel sebagaimana potongan ujung-ujung fiber yang difusikan ke dalam seutas fiber
tunggal. Namun, sambungan-sambungan ini menunjukkan loss daya. Secara aktual sambungan fusi yang berkualitas baik akan sulit untuk menyorot karena
loss yang rendah. Setiap tanda dari pantulan Fresnel merupakan tanda yang pasti mengenai sambungan fusi yang sangat buruk.
3. Sambungan Mekanik
Sambungan-sambungan mekanik nampak serupa dengan sambungan fusi yang berkualitas buruk. Fiber-fiber tentunya memiliki ujung-ujung terpotong
namun pantulan Fresnelnya dapat dihindari dengan penggunaan gel sepadan
Universitas Sumatera Utara
indeks index matching gel di dalam sambungan. Loss yang diharapkan adalah serupa dengan sambungan-sambungan fusi yang paling sedikit dapat diterima.
4. Kerugian Pelengkungan Bend Loss
Ini adalah kehilangan daya loss of power di sekitar lengkungan. Jika loss tersebut dilokalisasi semaksimal mungkin, hasilnya tidak akan dapat dibedakan
antara sambungan fusi atau mekanik.
Gambar 2.12 Tampilan Backscatter pada OTDR
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Tampilan Non Reflective Events pada OTDR
Gambar 2.14 Tampilan Reflective Events pada OTDR
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN
3.1 Umum
Sistem komunikasi serat optik secara umum digunakan sebagai media transmisi jarak jauh. Pada Tugas Akhir ini daerah atau wilayah yang akan diamati
adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu Jalur East Kisaran yang memiliki range 89,999 km dan Jalur West Siantar
yang memiliki range 99,999 km. Dengan range yang jauh seperti ini maka dibutuhkan sistem transmisi yang memadai.
Akan tetapi kinerja dari suatu SKSO ini tidak selamanya sesuai dengan sistem. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, salah satunya pengaruh
akibat redaman dan daya yang dipancarkan.
3.2 Kondisi Jalur Pengukuran
Jalur pengukuran yang dilakukan adalah hanya satu Link saja dengan pengukuran dua jalur yaitu Link Medan-Tebing Tinggi Jalur East Kisaran dan
Jalur West Siantar. Untuk wilayah medan, pengukuran terhadap daya dan redaman dilakukan di Kantor Telkom Divisi Infratel Jalan Balai Kota No.2
Medan. Sedangkan pengukuran daya untuk wilayah Tebing Tinggi dilakukan di Kantor Telkom Divisi Infratel Jalan Imam Bonjol No. 2 Tebing Tinggi. Range
lokasi pada Jalur East Kisaran adalah 89,999 km. Sedangkan pada Jalur West
Universitas Sumatera Utara