Absorbsi terhadap gas buang ALAT PENGUMPUL DATA PENELITIAN PENGOLAHAN BAHAN

3.4. VARIABEL DAN PARAMETER PENELITIAN

1. Variabel penelitian Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah persentasi gas buang yang terabsorpsi sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah persentasi titanium oksida TiO 2 2. Parameter penelitian dan besi oksida FeO. Parameter adalah ukuran data yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan yang menjadi parameter dalam penelitian ini adalah: a. Porositas b. Densitas c. Kekuatan tekan d. Struktur bahan dan ukuran partikel XRD e. Morfologi permukaan dan analisis kuantitatif SEM f. Permeabilitas

g. Absorbsi terhadap gas buang

3.5. ALAT PENGUMPUL DATA PENELITIAN

Alat pengumpul data adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu : a. X Ray Diffraction XRD untuk menganalisa struktur mikro dan ukuran partikel sampel. b. Scaning electron microscope SEM untuk morfologi sampel dan analisis kuantitatif. c. Permeabilitas meter untuk mengukur kemampuan permeabilitas bahan katalis konverter yang dihasilkan. d. Jangka sorong untuk mengukur panjang sampel, diameter wire mesh, diameter batang besi pendukung dan ring pembatas, serta tebal ring. e. Neraca analitis untuk mengukur massa sampel sebelum dan sesudah dilapisi, massa baut pengikat, massa wire mesh, massa batang besi pendukung, serta massa ring. Universitas Sumatera Utara f. Gas analyser untuk mengukur seberapa besar gas CO, CO 2 , NO x, dan

3.6. PENGOLAHAN BAHAN

HC dapat diabsorbsi oleh katalis konverter. a. Pemilihan oksida logam katalis Pemilihan oksida logam katalis bertujuan untuk terjadinya reaksinya reduksi dan oksidasi pada knalpot dimana Oksida logam Titania sebagai oksidator dan Oksida logam besi oksida sebagai reduktor. Oleh karena kereaktifan dari besi lebih besar dari pada logam Titania. b. Seleksi material untuk substrat. Substrat yang dipakai untuk filter gas buang adalah wire mesh stainless steel dengan tujuan untuk mendapatkan porositas yang besar dan kekuatan mekanik serta fisis material yang tinggi sebagai pendukung katalis pada suhu yang cukup tinggi dengan harga yang relatif murah. c. Preparasi larutan sol gel katalis Larutan natrium metasilikat dan natrium metabisulfat digunakan untuk pelapisan pada wire mesh stainless steel sehingga dapat meningkatkan kekuatan pelapisan pada permukaan substrat. Preparasi larutan sol gel dilakukan dengan mencampurkan 90 gram larutan sodium metasilikat dan 10 gram variasi massa TiO 2 Tabel 3.1 Variasi Perbandingan Massa Katalis TiO dan massa FeO sebagai berikut: 2 dan FeO 90 gram larutan Sodium metasilikat + 1 gram Sodium metabisulfit Massa TiO Massa FeO 2 10 g 0 g 8 g 2 g 6 g 4 g 4 g 6 g 2 g 8 g Universitas Sumatera Utara Setelah itu, dilakukan proses pengadukan selama 1 jam pada kecepatan 500 rpm dan proses homogenisasi dengan disaring, Setelah itu larutan sol gel yang terbentuk siap untuk proses dip coating M.A. Kalam, et.al., 2009. d. Perlakuan treatment substrat wire mesh. Untuk membersihkan kotoran yang mungkin masih ada di wire mesh stainless steel, maka sebelum proses dip coating, maka wire mesh tersebut harus dicelupkan ke dalam larutan HCl 10 selama 1 jam. e. Pelapisan substrat wire mesh stainless steel dilapisi dengan oksida logam katalis dengan proses dip coating, dimana wire mesh tersebut dicelupkan ke larutan sol gel yang sudah dibentuk sebelumnya selama lima menit, Kemudian dianginkan dengan nozzle dari kompresor angin dengan kecepatan angin 1 litermenit untuk menghilangkan sisa katalis yang tidak diinginkan kemudian wire mesh yang sudah dicelup tersebut di keringkan pada suhu 120ºC selama 12 jam untuk menguapkan air dan zat zat volatile lainnya sebelum proses kalsinasi. Proses kalsinasi dilakukan dengan menaikkan suhu 10ºC tiap menit, hingga mencapai 600ºC dan ditahan selama 5 jam. Setelah itu pada sumbu sumbu wire mesh tersebut dipasangkan pada sebuah batang besi lurus dengan dipisahkan ring antar lembaran katalis dan siap digunakan sebagai katalis konverter pada knalpot kenderaan bermotor. f. Penyusunan wire mesh menjadi katalis konverter pada knalpot Penyusunan sampel pengukuran densitas, porositas, serta uji tekan dan permeabilitas disusun dengan jumlah lembaran sebanyak 119 lembar dengan dipisahkan oleh ring antar lembaran pada batang besi lurus dan dikat oleh baut pada ujungnya, demikian juga dengan sampel uji emisi dengan jumlah lembaran sebanyak 123 lembar. Universitas Sumatera Utara

3.7. PENGUKURAN VOLUM DAN MASSA SAMPEL

Dokumen yang terkait

Penggunaan Arang Cangkang Kelapa Sawit dan MgO untuk Bahan Baku Pembuatan Keramik Berpori yang Digunakan sebagai Filter Gas Buang Kenderaan Berbahan Bakar Bensin

2 92 87

Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Bahan Baku Pembuatan Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Bahan Bakar Premium

3 51 98

PERBANDINGAN GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN KONVERTER KIT DUAL FUEL SEBAGAI PENGATUR LPG PADA MOTOR BERMESIN 150 CC

0 5 57

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

1 19 91

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 1 12

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 2

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 4

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 32

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 2 4

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 16