Uji Tekan Uji Absorbsi Emisi Gas Buang Kenderaan Bermotor

TiO 2 Sampel II dan 40 FeO 75 Sampel III 54 Komposisi IV 40 TiO 2 Sampel I dan 60 FeO 82 77 Sampel II 68 Sampel III 81 Komposisi V 20 TiO 2 Sampel I dan 80 FeO 77 78.3 Sampel II 77 Sampel III 81 Gambar 4.3 Grafik Permeabilitas – Komposisi Katalis Konverter Wire Mesh Berdasarkan data pada gambar 4.3, diperoleh bahwa permeabilitas tertinggi diperoleh pada komposisi II yaitu pada 80 Titanium Oksida dan 20 besi oksida, sedangkan permeabilitas terendah diperoleh pada komposisi III yaitu pada 60 titanium oksida dan 40 besi oksida.

4.4. Uji Tekan

Uji tekan dilakukan untuk menentukan kekuatan tekan pada katalis konverter sehingga dapat diperoleh nilai kekuatan katalis wire mesh, hal ini dilakukan karena kondisi penempatan katalis konverter yang diikat dalam knalpot sehingga harus 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Komposisi I Komposisi II Komposisi III Komposisi IV Komposisi V P er m ea b il ita s Permeabilitas - Komposisi katalis konverter Universitas Sumatera Utara mempunyai kekuatan untuk menahan tekanan dari baut dan getaran mesin. Katalis konverter wire mesh disusun tanpa batang besi pengikat dalam tabung besi kemudian ditekan dengan beban 1000 kg dan hasil uji tekan pada katalis konverter wire mesh dapat dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut: Tabel 4.4. Data Uji Tekan Pada Katalis Konverter Wire Mesh Katalis Konverter Wire Mesh Jarak penekanan x 10 -3 Pembebanan Kg m Komposisi I 100TiO 2 30 dan 0 FeO 1000 Komposisi II 80 TiO 2 22 dan 20 FeO 1000 Komposisi III 60 TiO 2 19 dan 40 FeO 1000 Komposisi IV 40 TiO 2 11 dan 60 FeO 1000 Komposisi V 20 TiO 2 17 dan 80 FeO 1000 Gambar 4.4. Grafik Jarak Penekanan Terhadap Komposisi Katalis Konverter Wire Mesh Kekuatan tekan terbesar terdapat pada katalis konverter wire mesh dengan komposisi IV, dan kekuatan tekan terendah terdapat pada komposisi I. Hal ini 5 10 15 20 25 30 35 Komposisi I Komposisi II Komposisi III Komposisi IV Komposisi V Jar ak P e n e k an an x 10 -3 m Jarak Penekanan - Komposisi katalis konverter Pada Pembebanan 1000 Kg Universitas Sumatera Utara menunjukkan campuran antara besi oksida dan titanium oksida mempunyai kekuatan tekan lebih besar dibandingkan dengan titanium oksida murni, akan tetapi kekuatan tekan akan turun kembali jika campuran didominasi oleh besi oksida.

4.5. Uji Absorbsi Emisi Gas Buang Kenderaan Bermotor

Pengujian absorbsi gas buang dilakukan mulai dari keadaan dimana knalpot mobil tanpa katalis, kemudian dilanjutkan dengan katalis konverter wire mesh dimulai dari komposisi I – V. Hasil rekapitulasi data pengukuran awal tanpa filter dan pengukuran dengan filter Katalis Konverter komposisi I – V dengan berdasarkan catatan data pada lampiran E, F, G, H, I, dan J dapat dilihat pada lampiran K. Dengan demikian, grafik uji absorbsi emisi gas buang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.5. Grafik Persentasi Absorbsi Gas CO Oleh Katalis Konverter Dari Tiap Komposisi -30 -20 -10 10 20 30 40 50 750 rpm 1000 rpm 1500 rpm 2000 rpm 2500 rpm 3000 rpm Pe r se n ta si A b so r b si Persentasi Absorbsi Gas CO - Putaran Mesin Katalis K-I Katalis K-II Katalis K-III Katalis K-IV Katalis K-V Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Grafik Persentasi Absorbsi Gas CO 2 Oleh Katalis Konverter Dari Tiap Komposisi Gambar 4.7. Grafik Persentasi Absorbsi Gas HC Oleh Katalis Konverter Dari Tiap Komposisi -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 750 rpm 1000 rpm 1500 rpm 2000 rpm 2500 rpm 3000 rpm Pe r se n ta si A b so r b si Persentasi Absorbsi Gas CO 2 - Putaran Mesin Katalis K-I Katalis K-II Katalis K-III Katalis K-IV Katalis K-V -80 -60 -40 -20 20 40 750 rpm 1000 rpm 1500 rpm 2000 rpm 2500 rpm 3000 rpm P e rse nt a si A bso rbsi Persentasi Absorbsi Gas HC - Putaran Mesin Katalis K-I Katalis K-II Katalis K-III Katalis K-IV Katalis K-V Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Grafik Persentasi Absorbsi Gas O 2 Dari hasil yang ditunjukkan oleh grafik pada gambar 4.5 sampai dengan gambar 4.8 di atas, Katalis konverter wire mesh dari komposisi I-V lebih efektif pada putaran mesin rendah yaitu sekitar 750 – 1000 rpm dan absorbsi gas polutan CO, CO Oleh Katalis Konverter Dari Tiap Komposisi 2 dan HC yang terbaik didapat pada katalis konverter komposisi II yaitu 80 TiO 2 dan 20 FeO, yang mana berhasil menurunkan CO sebanyak 23.26, CO 2 sebanyak 4.92 dan HC sebanyak 27.61 pada putaran mesin sekitar 700-800 rpm, serta menurunkan CO sebanyak 42.42, CO 2 Grafik gambar 4.9 menunjukkan keunggulan katalis konverter wire mesh dengan komposisi II pada putaran mesin 700-800 rpm dan 1000 rpm. sebanyak 1.81 dan HC sebanyak 24.64 pada putaran mesin 1000 rpm. Hal ini juga dikarenakan pada komposisi tersebut katalis konverter wire mesh mempunyai nilai permeabilitas terbesar sehingga reaksi redoks yang terjadi juga semakin efektif. -30 -20 -10 10 20 30 40 50 750 rpm 1000 rpm 1500 rpm 2000 rpm 2500 rpm 3000 rpm A x is Ti tl e Persentasi Absorbsi Gas O 2 - Putaran Mesin Katalis K-I Katalis K-II Katalis K-III Katalis K-IV Katalis K-V Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Grafik Absorpsi Gas CO, CO 2 Meskipun ada keunggulan katalis komposisi IV dalam absorbsi CO dan HC Pada Putaran Mesin 700- 800 rpm. 2 , akan tetapi absorbsi CO dan HC jauh lebih tinggi oleh katalis komposisi II, di samping itu gas CO dan HC lebih beracun dibandingkan dengan CO 2 , sehingga absorbsi gas tersebut diharapkan lebih tinggi dibandingkan dengan CO 2. CO CO2 HC Katalis K-I 13,95 3,5 25,65 Katalis K-II 23,26 4,92 27,61 Katalis K-III 16,28 4,51 21,52 Katalis K-IV 11,63 5,93 24,35 Katalis K-V 16,28 5,05 24,57 5 10 15 20 25 30 Pe r se n ta si a b so r p si Grafik Persentasi Absorpsi Gas Buang Pada 700-800 rpm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Grafik Absorpsi Gas CO, CO 2 Dari grafik absorbsi pada gambar 4.5 – 4.8 dan gambar 4.10, data yang menunjukkan absorbsi negatif disebabkan oleh volume katalis konverter lebih kurang 2 x 385 cm dan HC Pada Putaran Mesin 1000 rpm. 3 yang tidak memadai jika dibandingkan dengan volume ruang bakar mesin lebih kurang 1497 cm 3 sehingga luas permukaan aktif katalis juga kurang memadai dan jumlah reaksi redoks yang terjadi tidak seimbang dengan jumlah gas yang masuk dari ruang pembakaran mesin ke katalis konverter. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah HC dan CO yang dikeluarkan setelah pemasangan katalis konverter wire mesh CO CO2 HC Katalis K-I 36,36 0,56 3,21 Katalis K-II 42,42 1,81 24,64 Katalis K-III 7,58 1,67 -17,14 Katalis K-IV 21,21 4,53 -23,57 Katalis K-V 39,39 3,34 -4,64 -30 -20 -10 10 20 30 40 50 Pe r se n ta si a b so r p si Grafik Persentasi Absorpsi Gas Buang Pada 1000 rpm Universitas Sumatera Utara yang terjadi pada putaran mesin relatif tinggi, ini dikarenakan adanya akumulasi gas yang tertahan pada katalis konverter, sehingga jumlah yang dikeluarkan menjadi bertambah, akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan memperluas permukaan dari katalis konverter dengan cara memperbesar volume katalis konverter wire mesh. Absorbsi gas CO, CO 2 dan O 2 menunjukkan adanya proses foto katalis yang terjadi sesuai dengan karakteristik TiO 2 , hal ini terjadi karena adanya proses pembakaran yang menghasilkan sinar UV sehingga permukaan TiO 2 dapat mengabsorbsi gas CO, CO 2 dan O 2 . Selain itu juga terjadi oksidasi CO dan HC yang menghasilkan H 2 O dan CO 2 , dimana CO 2 kembali diabsorbsi oleh permukaan TiO 2 sebagai akibat proses foto katalis, sehingga jumlah total CO 2 Penurunan jumlah oksigen diakibatkan oleh adanya proses foto katalis dan adanya proses oksidasi gas CO dan HC menjadi H yang dikeluarkan ke ujung knalpot menjadi berkurang. 2 O dan CO 2

4.6. Uji X-Ray Diffraction XRD

Dokumen yang terkait

Penggunaan Arang Cangkang Kelapa Sawit dan MgO untuk Bahan Baku Pembuatan Keramik Berpori yang Digunakan sebagai Filter Gas Buang Kenderaan Berbahan Bakar Bensin

2 92 87

Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Bahan Baku Pembuatan Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Bahan Bakar Premium

3 51 98

PERBANDINGAN GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN KONVERTER KIT DUAL FUEL SEBAGAI PENGATUR LPG PADA MOTOR BERMESIN 150 CC

0 5 57

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

1 19 91

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 1 12

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 2

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 4

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 32

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 2 4

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 16