PENGUKURAN VOLUM DAN MASSA SAMPEL PENGUKURAN POROSITAS DAN DENSITAS PENGUJIAN TEKAN PENGUKURAN PERMEABILITAS

3.7. PENGUKURAN VOLUM DAN MASSA SAMPEL

Pengukuran volum sampel dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dan gelas ukur, yaitu dengan mengukur diameter dan panjang sampel serta volum massa lembaran sebelum dan sesudah dilapisi. Pengukuran massa sampel dan bagiannya dilakukan dengan menggunakan neraca analitis. Hasil pengukuran dapat dilihat pada bagian lampiran A.

3.8. PENGUKURAN POROSITAS DAN DENSITAS

Pengukuran densitas dilakukan dengan membandingkan massa dan volum sampel setelah dibakar, sedangkan pengukuran porositas dilakukan dengan mengukur volum lembaran katalis dengan gelas ukur dan volum keseluruhan katalis kemudian volum keseluruhan katalis dikurangi dengan volum total lembaran katalis, volum batang besi dan volum keseluruhan ring, maka diperoleh volum porositasnya. Dalam penelitian ini, porositas dihitung dengan membandingkan volum ruang kosong katalis konverter yang bisa dilalui oleh gas buang kenderaan bermotor dengan volum total katalis konverter, sehingga perhitungan porositas katalis ditulis sebagai berikut: Porositas = Vtotal−Vk−Vr−Vb �total x 100 ………….3.1 dimana : Vk = volum lembaran katalis m 3 Vb = volum batang besi pendukung katalis m 3 Vr = volum keseluruhan ring m 3 Vtotal = volum total sampel m 3

3.9. PENGUJIAN TEKAN

Pengujian tekan dilakukan di PUSLITBANG Departemen Perindustrian Medan yaitu dengan menggunakan alat pembeban Universal Tokyo Testing Machine. Lembaran katalis tanpa batang besi disusun dalam sebuah tabung besi Universitas Sumatera Utara dengan tinggi lebih kurang 10 cm, kemudian ditekan dengan beban sebesar 1000 Kg dan dicatat jarak penekanan untuk tiap komposisi sampel.

3.10. PENGUKURAN PERMEABILITAS

Pengukuran permeabilitas sampel dilakukan setelah lembaran katalis disusun pada batang besi, kemudian dimasukkan pada tabung uji permeabilitas, setelah itu alat uji permeabilitas dihidupkan sehingga udara dari luar tersedot dan berdasarkan perbedaan tekanan yang terjadi maka hasilnya akan ditunjukkan oleh jarum pada skala permeabilitas meter, proses seperti ini dibiarkan selama 5 menit supaya terjadi kestabilan pada jarum penunjuk skala, kemudian dilakukan pencatatan. Alat permeabilitas meter dapat dilihat pada lampiran L.

3.11. ANALISA KUALITATIF XRD

Dokumen yang terkait

Penggunaan Arang Cangkang Kelapa Sawit dan MgO untuk Bahan Baku Pembuatan Keramik Berpori yang Digunakan sebagai Filter Gas Buang Kenderaan Berbahan Bakar Bensin

2 92 87

Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Untuk Bahan Baku Pembuatan Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Bahan Bakar Premium

3 51 98

PERBANDINGAN GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN KONVERTER KIT DUAL FUEL SEBAGAI PENGATUR LPG PADA MOTOR BERMESIN 150 CC

0 5 57

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

1 19 91

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 1 12

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 2

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 4

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 32

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 2 4

Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Yang Diaplikasikan Sebagai Filter Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Berbahan Bakar Premium

0 0 16