5.2.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Tradisional
Perhitungan harga pokok produksi pada UD. Rezeki Baru sekarang ini adalah dengan menggunakan metode tradisional. UD. Rezeki Baru menggunakan
metode tradisional yang pembagian biaya overheadnya merata untuk setiap jenis rasa keripik . Rumus perhitungan harga pokok produksi dengan metode
tradisional yaitu :
Langsung Biaya
Total Produksi
Volume Total
Produksi Volume
Langsung Biaya
x =
Produksi Volume
Total Overhead
Biaya Total
Overhead Biaya
=
Produksi Volume
Total Overhead
Biaya Langsung
Biaya l
Tradisiona Metode
dengan HPP
+ =
Contoh perhitungan harga pokok produksi dengan metode tradisional untuk tiap produk yaitu :
Untuk Keripik Rasa Balado:
63.261.352 Rp.
234.300.00 99.855
26.961 Langsung
Biaya =
= x
9 106.277.19
Rp. 7
393.617.06 Rp.
99.855 26.961
Overhead Biaya
= =
x
6.288kg Rp.
99.855 9
106.277.19 63.261.352
l Tradisiona
Metode dengan
HPP =
+ =
Perhitungan harga pokok produksi untuk tiap jenis biji kopi dan semua periode dapat dilihat pada Tabel 5.43.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Perhitungan HPP dengan Metode Tradisional
No Jenis Keripik
Volume Produksi
A Kg
Total Volume
Produksi B
Kg Total Biaya
Langsung C
Rp Total Biaya
Overhead D
Rp Biaya
Langsung A B C
Rp Biaya
Overhead A B D
Rp Biaya Langsung
+ Biaya Overhead
X Rp
HPPkg X A
Rp
1 Balado
26.961
99.855 234.300.000 393.617.067
63.261.352 106.277.199 169.538.551
6.288 2
Jagung bakar 14.978
35.144.413 59.041.575
94.185.988 6.288
3 Keju
13.980 32.802.704
55.107.572 87.910.276
6.288 4
Pecal 7.988
18.743.061 31.487.789
50.230.850 6.288
5 Lada hitam
9.986 23.431.173
39.363.678 62.794.851
6.288 6
Bawang pedas 14.978
35.144.413 59.041.575
94.185.988 6.288
7 Sapi panggang
10.984 25.772.883
43.297.680 69.070.563
6.288
Tabel 5.21. Rekapitulasi HPP Menggunakan Sistem Tradisional No
Jenis Keripik HPPkg
1 Balado
6.288 2
Jagung bakar 6.288
3 Keju
6.288 4
Pecal 6.288
5 Lada hitam
6.288 6
Bawang pedas 6.288
7 Sapi panggang
6.288
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Perbandingan Harga Pokok Produksi HPP Medote Activity Based
Costing dengan Metode Tradisional
Perbandingan antara perhitungan biaya menggunakan metode activity based costing
dan metode tradisional yang diterapkan perusahaan selama ini, dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22. Perbandingan Harga Pokok Produksi
No Jenis Keripik
HPP Sistem Tradisional
Rp. HPP
Sistem ABC Rp.
Selisih Rp.
1 Balado
6.288 4432
1.856 2
Jagung bakar 6.288
6101 187
3 Keju
6.288 6369
-81 4
Pecal 6.288
9386 -3.098
5 Lada hitam
6.288 7977
-1.689 6
Bawang pedas 6.288
6101 187
7 Sapi panggang
6.288 7466
-1.178
Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode ABC dan metode tradisional menunjukkan adanya perbedaan harga pokok
yang akan menentukan harga jual produk tersebut. Oleh karena itu, penetapan harga jual misal: keripik balado dapat diturunkan berdasarkan perolehan nilai
hpp yang sebenarnya. Sebaliknya, penetapan harga jual misal: keripik rasa pecal dapat ditingkatkan berdasarkan harga pokok produksinya.
Dengan penetapan harga jual yang baru, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dalam penjualan produk contoh: memberi diskon untuk keripik
balado di atas harga pokok produksi tanpa harus mengalami kerugian karena menjual di bawah harga normal.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Perbandingan Pembebanan Setiap Biaya Produksi
Pada bagian ini akan dilakukan analisis perbandingan sistem penetapan biaya berdasarkan metode Activity Based Costing dengan metode yang digunakan
oleh perusahaan.
6.1.1. Analisis Perbandingan Pembebanan Biaya Produksi Langsung 6.1.1.1. Analisis Pembebanan Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku dan bahan tambahan ini merupakan biaya produksi langsung. Hasil perhitungan besarnya biaya bahan dengan metode Activity Based
Costing dengan metode yang digunakan perusahaan saat ini adalah sama
dikarenakan prosedur pembiayaannya sama dengan sistem yang ada diperusahaan sekarang ini atau sistem lama. Dimana total pembebanan biaya bahan langsung
sebesar Rp. 551.384.445,- dengan perincian biaya bahan baku untuk pembuatan keripik ubi sebesar Rp.189.612.945, biaya bahan tambahan sebesar
Rp.174.196.500, dan biaya bahan penolong sebesar Rp. 187.200.000. Bahan baku yang dipakai adalah ubi kayu dan bahan tambahan terdiri dari kemasan plastik,
plastik packaging rol, bumbu, plastik bal dan kardus. Sedangkan bahan penolong terdiri dari minyak goreng,air sumur bor,bahan bakar kayu dan minyak lampu
Universitas Sumatera Utara