Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

(1)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

TESIS

Oleh

ISABELLA LUMBAN TOBING

107019044/IM

FAKULTAS EKONOMI

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

DRAFT TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

ISABELLA LUMBAN TOBING

107019044/IM

FAKULTAS EKONOMI

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

Judul Tesis :

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

Nama Mahasiswa :

ISABELLA LUMBAN TOBING

Nomor Pokok : 107019044/IM

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Dr. Endang Sulistya Rini, SE,

M.Si

Ketua Anggota

)

Ketua Program Studi DEKAN

(Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec,

Ac)


(4)

Telah diuji pada


(5)

PERNYATAAN

Judul Tesis

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister pada program Studi Ilmu Manajemen di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah peneliti cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Medan, Juli 2013 Peneliti,


(6)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 56 responden sedangkan populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang menggunakan laptop merek Acer. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen secara parsial dan simultan. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel pengembangan produk dan sikap konsumen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 71,7%, sedangkan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen adalah pengembangan produk.


(7)

PRODUCT DEVELOPMENT AND ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER ATTITUDES TOWARD PURCHASE DECISION ACER LAPTOP BRAND

(Case Studies Faculty of Economics Nomensen Medan) ABSTRACT

The development of today's technology brings tremendous influence for the lifestyle of everyone, especially in the field of information technology in terms of both hardware and software. Was no doubt the development of computers is quite impressive, formerly a computer that is only used for office purposes, it is now expanding to various fields such as design, gaming, and entertainment. The growth patterns of thought and civilization, came the concept or the idea that computers are not only used to the extent on the table, but should be used to move where (mobile). The purpose of this study was to investigate and analyze product development and consumer attitudes towards brands Acer laptop purchase decision on the student in the Faculty of Economics Nomensen. Collecting data in this study is done through a survey with descriptive research quantitative questionnaires to 56 respondents spread while the population used in this study were students of the Faculty of Economics Nomensen Medan Acer brand laptop users. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software 16.00. The results showed that the variables of product development and consumer attitudes have a positive and significant impact on purchasing decisions on brand Acer student at the Faculty of Economics and simultaneous partial Nomensen. Value of coefficient of determination (R Square) obtained from this study of 0.717. This suggests that the ability of the variable product development and consumer attitudes may explain the variable effects on buying decision for 71.7%, while the remaining 28.3% is influenced by other variables that are not included in this study as well as the dominant influence on purchase decisions brand Acer to students in the Faculty of Economics Nomensen is product development.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Peneliti ucapkan hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih karena atas segala kasih dan karuniaNya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. Dalam penulisan Tesis ini, Peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec, Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen dan juga selaku Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., selaku Sekertaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen, sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

5. Bapak Prof. Amrin Fauzi selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

7. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

8. Ibu Dr. Beby KF Sembiring,SE,MM, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

9. Bapak Pimpinan Universitas HKBP Nomensen Medan.

10.Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta membantu penulis selama menempuh pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

11.Kedua orangtuaku PH. LBN Tobing dan U. Pangabean atas semua kasih sayang dan semangat yang telah diberikan dalam penyelesaian Tesis ini.

12.Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen Angkatan XIX, atas bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh studi dan dalam penulisan Tesis ini.

Peneliti menyadari tesis ini belum sempurna. Namun harapan peneliti semoga Tesis ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan memberkati kita semua, Amin.

Medan, Juli 2013

Peneliti,


(9)

RIWAYAT HIDUP

Isabella Lumban Tobing, lahir di Tarutung pada tanggal 17 Juli 1982, dari pasangan Ayahanda P.H.LBN Tobing dan Ibunda V.br Pangabean. Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Santa Maria Tarutung. Setelah lulus SD tahun 1995 melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Tarutung pada tahun 1998. Selanjutnya pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tarutung, lulus pada tahun 2001, dan melanjutkan Studi di Universitas HKBP Nomensen pada Fakultas Ekonomi (FE) Jurusan Manajemen dan Lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan pendidikan di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.

Medan, Juli 2013


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………..……... i

ABSTRACT .. ………... ii

KATA PENGANTAR………. iii

RIWAYAT HIDUP... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Manfaat Penelitian... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1. Penelitian Terdahulu ... 13

2.2. Keputusan Pembelian ... 14

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian…… ... 14

2.2.2. Tipe keputusan pembelian ... 17

2.3. Produk………….. ... 19

2.3.1. Pengertian Produk… ... 19

2.3.2. Pengembangan Produk... 20

2.3.3. Tujuan Pengembangan Produk... 22

2.3.4. Tahap-tahap Pengembangan Produk... 22

2.3.5. Keputusan Produk... 26

2.3.6. Atribut Produk... 27

2.4. Sikap Konsumen ... 31

2.4.1. Pengertian konsumen……… ... 31

2.4.2. Fungsi-fungsi Sikap konsumen……… ... 33

2.4.3. Model Sikap konsumen ... 33

2.4.4. Karakteristik Sikap Kosumen………... 34

2.4.5. Fungsi Sikap Konsumen………... 36

2.4.6. Faktor Pembentukan Sikap Konsumen……….. 37

2.5. Kerangka Konseptual... 38

2.6. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 41

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian... ... 41

3.2. Lokasi dan waktu Penelitian ... 41

3.3. Populasi dan Sampel... ... 42


(11)

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 43

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel ... 44

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... ... 45

3.7.1. Uji Validitas… ...………..…….. 45

3.7.2. Uji Reliabilitas... ... 48

3.8. Metode Analisis Data………….……… ... 49

3.9. Pengujian Asumsi Klasik ... 50

3.9.1. Uji Normalitas……… 50

3.9.2. Uji Uji Multikolonieritas... 51

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 53

4.1. Hasil Penelitian... 53

4.1.1.Gambaran Umum Universitas Nomensen... 53

4.1.2 Visi dan Mis. ………. 53

4.1.3. Sejarah perkembangan laptop... 59

4.1.4 Karakteristik Responden... 61

4.1.4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……. 61

4.1.4.2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat Pendidikan61 4.1.5. Analisis Statistik Deskriptif………62

4.1.5.1 Penjelasan Responden Pengembangan produk (X1) ………62

4.1.5.2 Penjelasan Responden Sikap konsumen (X2)……….. 64

4.1.5.3 Penjelasan Responden Keputusan pembelian (Y)………… 65

4.1.6. Pengujian Asumsi Klasik... .. 66

4.1.6.1. Uji normalita………67

4.1.6.2 Uji multikolonieritas ………67

4.1.6.3 Uji heteroskedastisitas... 67

4.1.7 Hasil pengujian berdasarkan regresi linear berganda... 69

4.1.7.1 Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda... 69

4.1.7.2 Koefisien Determinasi (R²)... 70

4.1.7.3 Uji Hipotesis 1…... 71

4.1.7.4 Uji Hipotesis 2………... 72

4.2. Pembahasan………... …... 73

4.2.2. Pengaruh Pengembangan produk dan Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian………...73

4.2.1. Pengaruh Pengembangan produk Terhadap Keputusan Pembelian... 74

4.2.3. Pengaruh Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian…… 75

4.2.4 Pembahasan hasil deskriptif ……… 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 77

5.1. Kesimpulan... 77

5.2. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... 79


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1. Market Share Laptop di Indonesia ... 4

1.1. Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer ... 5

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 44

3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Produk . 46 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sikap Konsumen ... 46

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian .... 47

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 48

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61

4.4 Penjelasan Responden atas Variabel Pengembangan Produk ... 62

4.5 Penjelasan Responden atas Variabel Sikap konsumen ... 64

4.6 Penjelasan Responden atas Variabel Keputusan pembelian ... 65

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 68

4.8 Hasil Uji regressi Pengembangan produk dan sikap konsumen… 69 4.9 Hasil Uji Hipotesis secara serempak (Uji F) ... 69

4.10 Nilai Koefisien Determinasi (R2) ... 70


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1. Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun ... 9

2.1. Keputusan Produk Individual ... 26

2.2. Kerangka Konseptual Hipotesis ... 40

4.1 Uji Normalitas... . 67

4.2 Uji Heteroskedastisitas... 68


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1. Angket/kuesioner…………. ……… 82

Lampiran 2. Data kuesioner validitas………... 86

Lampiran 3. Data Responden…………...……….……… 90


(15)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 56 responden sedangkan populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang menggunakan laptop merek Acer. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen secara parsial dan simultan. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel pengembangan produk dan sikap konsumen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 71,7%, sedangkan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen adalah pengembangan produk.


(16)

PRODUCT DEVELOPMENT AND ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER ATTITUDES TOWARD PURCHASE DECISION ACER LAPTOP BRAND

(Case Studies Faculty of Economics Nomensen Medan) ABSTRACT

The development of today's technology brings tremendous influence for the lifestyle of everyone, especially in the field of information technology in terms of both hardware and software. Was no doubt the development of computers is quite impressive, formerly a computer that is only used for office purposes, it is now expanding to various fields such as design, gaming, and entertainment. The growth patterns of thought and civilization, came the concept or the idea that computers are not only used to the extent on the table, but should be used to move where (mobile). The purpose of this study was to investigate and analyze product development and consumer attitudes towards brands Acer laptop purchase decision on the student in the Faculty of Economics Nomensen. Collecting data in this study is done through a survey with descriptive research quantitative questionnaires to 56 respondents spread while the population used in this study were students of the Faculty of Economics Nomensen Medan Acer brand laptop users. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software 16.00. The results showed that the variables of product development and consumer attitudes have a positive and significant impact on purchasing decisions on brand Acer student at the Faculty of Economics and simultaneous partial Nomensen. Value of coefficient of determination (R Square) obtained from this study of 0.717. This suggests that the ability of the variable product development and consumer attitudes may explain the variable effects on buying decision for 71.7%, while the remaining 28.3% is influenced by other variables that are not included in this study as well as the dominant influence on purchase decisions brand Acer to students in the Faculty of Economics Nomensen is product development.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu pengetahuan teknologi dan informasi yang terus berkembang menjadi kehidupan sehari-hari dimana ditandai dengan perubahan yang sangat cepat (revolusi) di segala bidang khususnya teknologi. Teknologi informasi memunculkan kepercayaan bahwa masa depan akan dikuasai oleh siapapun yang dapat menguasai teknologi dan informasi tersebut. Semakin tumbuhnya kebutuhan akan pengetahuan dan informasi maka mendorong betapa pentingnya suatu alat-alat penunjang teknologi informasi tersebut di masyarakat. Diantara banyaknya pendukung alat-alat teknologi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, salah satunya adalah dengan memutuskan untuk membeli sebuah produk laptop.

Perkembangan laptop di Indonesia diawali sekitar tahun 1980-an dan digunakan untuk orang-orang tertentu saja. Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Pada

awal-awal pertamanya komputer hanya dapat digunakan terbatas di meja saja atau yang sering disebut sebagai 1computer desktop (komputer duduk). Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan


(18)

sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile).

Dampak dari perkembangan Teknologi Informasi atau yang sering disebut dengan IT menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat, tidak menutup kemungkinan IT adalah suatu hal yang kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dunia. Laptop nantinya akan mengalami perkembangan pasar yang menjanjikan bagi para pasar market IT. Laptop dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang dengan sangat pesat dan pada awal tahun ini boleh dibilang melewati penjualan komputer desktop, dahulu laptop merupakan produk yang hanya digunakan oleh kalangan bisnis karena pada saat itu harga sebuah laptop dikatakan sangat mahal dan belum terjangkau oleh kalangan menengah. Tapi semakin banyak pabrikan yang memproduksi perangkat tersebut harga laptop jadi semakin terjangkau. Teknologi yang ditawarkan laptop semakin beragam, mulai dari prosesor yang ultra low voltage hingga yang menggunakan prosesor dan

graphic card dengan kinerja tinggi yang digunakan para gamer.

Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen individu dan konsumen organisasional. Konsumen individu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi, sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya.


(19)

Saat ini banyak masyarakat memutuskan membeli laptop sebagai pilihan penggunaan alat elektronik pendukung teknologi informasi dibandingkan dengan PC (Personal Computer). Pada tahun 2005, jumlah laptopdi Indonesia telah melampaui PC dalam jumlah yang signifikan sebagai sebuah fenomena yang mengisyaratkan adanya perubahan paradigma dalam perilaku konsumen menggunakan komputer. (Majalah SWA No.16/XXII/26 Juli-8 Agustus 2007).

Berbagai alasan yang melatar belakangi pilihan konsumen lebih memilih memutuskan membeli laptop daripada PC diantaranya adalah dapat dibawa dengan mudah kemana saja, lebih tipis, ringan, dapat digunakan kapan saja dan terlihat lebih mahal. Laptop selain dapat digunakan untuk melakukan pengolahan kegiatan administrasi perkantoran juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dimana saja dan dalam waktu yang tidak terbatas.

Keputusan seorang membeli produk laptop dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sikap konsumen yang terdiri dari evaluasi produk, respon, kepercayaan dan pengembangan produk (inovasi produk). Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan, di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah jelas maka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan berlanjut pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak sesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan datang. Pangsa pasar menunjukkan laptop Acer diurutan ketiga, kala bersaing dengan produk lain yaitu


(20)

Toshiba dan IBM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 Market share tahun, 2009, 2010 dan 2011 dari berbagai merek laptop di Indonesia.

Table 1.1

Market Share Laptop di Indonesia Dalam persen (%)

No Merek 2009 2010 2011

1 Toshiba 29 31 33

2 IBM 10 13 15

3 Compaq 9 11 13

4 Acer 29 24 17

5 HP 15 13 12

6 Dell 8 8 10

Sumber: Majalah SWA Tahun 2011 dan community. Winsupersite.com

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat dilihat pangsa pasar laptop di Indonesia masih dikuasahi oleh Toshiba yang memiliki pangsa pasar yang paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian laptop menunjukkan konsumen masih lebih memilih laptop Toshiba dibandingkan produk lain, kemudian disusul oleh IBM dan compact mengalami yang sama yaitu pangsa pasarnya bergerak fluktuatif. HP pada tahun 2009 pangsa pasarnnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010-2011 yang mengalami penurunan sedangkan pangsa pasar Dell pada tahun 2009-2010 tidak mengalami perubahan, pada kurun waktu 2011 Dell justru naik pangsa pasarnya. Adapun pangsa pasar Acer dari tahun 2009 -2011 terus mengalami penurunan.

Perusahaan elektronik asal Taiwan ini melakukan restrukturisasi organisasi perusahaan di tahun 2011 dengan membahas strategi pengembangan produk, yang menginginkan Acer hanya fokus memproduksi produk yang membawa keuntungan bagi

perusahaan. Dewan direksi Acer telah membahas pengembangan produk perusahaan dan

perampingan organisasinya. Selain itu, juga telah menyetujui strategi menyederhanakan tujuan operasional melalui fokus pada produk yang menguntungkan, ini akan berdampak


(21)

terhadap pangsa pasar yang menjanjikan dalam bersaiang terhadap merek-merek perusahaan lain. Tahap pengembangan produk laptop merek Acer antara lain:

Tahap 1 : 1976-1986 => mengkomersilkan teknologi mikroprosesor

Tahap 2 : 1987-1995 => membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia Tahap 3 : 1996-2000 => Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang Tahap 4 : 2001- luar => Transform dari manufaktur ke layanan

Table 1.2

Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer

Tahun Perkembangan Teknologi produk

1966 Dalam serial televisi fiksi ilmiah Star Trek, awak kapal membawa, papan penjepit elektronik besar berbentuk baji, dioperasikan melalui penggunaan stylus.

1982 Pencept dari Waltham, Massachusetts memasarkan terminal komputer untuk tujuan yang umum (general-purpose) menggunakan tablet dan pengenalan tulisan tangan, bukan papan ketik dan mouse. Sistem Cadre memasarkan terminal point-of-sale Inforite yang menggunakan pengenalan tulisan tangan dan sebuah tablet dan pena elektronik kecil. 1985 Pencept dan CIC sama-sama menawarkan komputer PC untuk pasar

konsumen menggunakan tablet dan pengenalan tulisan tangan, bukan keyboard dan mouse. Sistem operasi adalah MS-DOS.

Komputer portabel komersial pertama yang tersedia dalam tipe tablet adalah GRiDPad dari GRID Systems dirilis pada bulan September. The GridPad diproduksi oleh Samsung, dimodifikasi dari PenMaster Samsung yang tidak pernah berhasil mencapai distribusi komersial. Sistem operasinya didasarkan pada MS-DOS. Wang Laboratories memperkenalkan Freestyle. Freestyle adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan screen capture dari aplikasi MS-DOS, dan membiarkan pengguna menambahkan penjelasan suara dan tulisan tangan. Freestyle adalah pendahulu canggih yang kemudian dicatat sebagai aplikasi untuk sistem seperti PC Tablet. Sistem operasinya adalah MS-DOS Dalam kemitraan dengan Fujitsu, Poqet Computer Corporation mengumumkan kedatangan PC Poqet.

1989

Komputer portabel komersial pertama yang tersedia dalam tipe tablet adalah GRiDPad dari GRID Systems dirilis pada bulan September. The GridPad diproduksi oleh Samsung, dimodifikasi dari PenMaster Samsung yang tidak pernah berhasil mencapai distribusi komersial. Sistem operasinya didasarkan pada MS-DOS. Wang Laboratories memperkenalkan Freestyle. Freestyle adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan screen capture dari aplikasi MS-DOS, dan membiarkan pengguna menambahkan penjelasan suara dan tulisan tangan. Freestyle adalah pendahulu canggih yang kemudian dicatat sebagai aplikasi untuk sistem seperti PC Tablet. Sistem operasinya adalah MS-DOS Dalam kemitraan dengan Fujitsu, Poqet Computer Corporation mengumumkan kedatangan PC Poqet.

1991 Pentop momentum ini dirilis. GO Corporation mengumumkan sistem operasi khusus, yang disebut PenPoint OS, menampilkan kontrol dari


(22)

desktop sistem operasi melalui isyarat bentuk tulisan tangan. NCR merilis komputer pena model 3125 yang menjalankan MS-DOS, OS atau Pen Penpoint Windows. Apple Newton memasuki perkembangannya, walaupun akhirnya menjadi sebuah PDA, konsep aslinya mirip piranti keras dari sebuah PC Tablet.

1992 GO Corporation mengirimkan OS PenPoint untuk ketersediaan yang umum dan IBM mengumumkan komputer pena IBM 2125 (model IBM pertama bernama “ThinkPadâ€฀) pada bulan April. Microsoft merilis Windows for Pen Computing sebagai respon untuk OS PenPoint oleh GO Corporation

1993 IBM merilis ThinkPad, komputer portabel tablet komersial pertama dari IBM yang tersedia untuk pasar konsumen. AT & T memperkenalkan EO Personal Communicator menggabungkan PenPoint dengan komunikasi nirkabel. BellSouth merilis IBM Simon Personal Communicator, sebuah ponsel analog menggunakan tampilan dan layar sentuh. Ponsel ini tidak mendukung fitur pengenalan tulisan tangan, tapi pengguna dapat menulis pesan dan mengirimnya sebagai faks pada jaringan ponsel analog, termasuk fitur PDA dan Email.

1999 “QBE” pena komputer diciptakan oleh Aqcess Technologies memenangkan Best Show COMDEX.

2000 PaceBlade mengembangkan perangkat pertama yang memenuhi standar Microsoft Tablet PC dan menerima penghargaan piranti keras terbaik di VAR Visi 2000. Pena computer yang dibuat oleh Aqcess Technology mendapatkan Best of Show COMDEX.

2001 Bill Gates dari Microsoft menunjukkan prototipe publik pertama dari sebuah PC Tablet (didefinisikan oleh Microsoft sebagai pena-komputer memungkinkan sesuai dengan spesifikasi piranti keras yang dibuat oleh Microsoft dan menjalankan salinan lisensi dari sistem operasi Windows XP Tablet PC Editional) di COMDEX.

Sumber: Majalah SWA Tahun 2011 dan community. Winsupersite.com

Pengembangan produk laptop merek Acer bergerak sesuai dengan perkembangan dan teknologi dengan mengkonversikan penerapan untuk mengahasilkan produk yang dapat dipasarkan. Portability adalah kunci paling kuat yang membuat laptop merek Acer mampu bertahan hingga sekarang disamping performa yang maksimal mendekati desktop PC. Namun saat ini kunci kesuksesan laptop merek Acer terlihat bercabang, dan tidak hanya mengandalkan portabilitas ataupun ukuran saja, faktor

powerful, stylish seakan wajib untuk menjadikan sebuah laptop merek Acer diminati banyak konsumen. Beranjak beberapa tahun kedepan laptop merek Acer telah dibekali dengan Wireless connectivity baik Bluetooth ataupun Wi-Fi, DVD drives, advanced


(23)

graphics cards, layar wide-screens ataupun layar “pocketables”, yang membuat konsumen ingin memilikinya, dan faktor yang lain seperti arah gerak laptop merek Acer yang desainnya semakin kecil, manis, dan keren dibanding sebelumnya.

Sikap konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah, tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan dan perkembangan ekonomi yang semakin meluas dan memberi dampak pada peningkatan pendapatan individual, sehingga konsumen di zaman sekarang lebih berorientasi pada nilai suatu produk dari pada harganya. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu produk apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari produk tersebut sedangkan konsumen adalah setiap orang pemakai produk yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Konsumen rela untuk membelanjakan uang lebih dengan tujuan mendapatkan produk yang tentunya memberi nilai kepuasan kepada konsumen. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap konsumen adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut dan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar terhadap memutuskan pembelian produk tersebut.

Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga yang menjadi keinginan dari konsumen. Pemasaran telah mempengaruhi seluruh kegiatan harian individu maupun organisasi pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya mampu


(24)

mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang ditawarkan.

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah hingga ke perilaku setelah pembelian, para pemasar dapat mengerti isyarat-isyarat penting bagimana memenuhi kebutuhan pembeli. Selain itu dengan mengerti berbagai partisipan dalam proses pembelian dan pengaruh-pengaruh utama dalam perilaku membeli mereka. Secara sadar maupun tidak, tindakan konsumen dipengaruhi oleh sikap. Kenyataan yang ada telah membuktikan bahwasannya sikap konsumen turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Berkaitan dengan perubahan sikap konsumen dalam memilih produk laptop merek Acer juga dipicu dangan banyaknya kemunculan baru yang turut meramaikan persaingan laptop di pasar elektronik.

Realita yang terjadi dalam memutuskan membeli produk laptop merek Acer menurun dari tahun 2008-2011. Gambar 1.1 berikut ini menunjukkan laporan penjualan per unit laptop setiap tahunnya.


(25)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

2008 2009 2010 2011

5400

4300

3000

2500

Jumlah Unit

Jumlah Unit

Sumber: 3G Shop service Center Acer Sumatera utara, 2011

Gambar 1.1 Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun

Pada Gambar 1.1 dijelaskan Sikap konsumen dalam membeli laptop cenderung menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 jumlah konsumen membeli laptop yang tertinggi dengan jumlah mencapai 5400 unit. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah konsumen membeli laptop menurun dengan jumlah 4300 unit dan disusul dengan tahun 2010 dengan jumlah 3000 unit dan 2011 dengan jumlah 2500 unit.

Sikap konsumen dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap produk setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda dan sikap konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukai atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Produsen perlu memahami sikap konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.


(26)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan yaitu

1. Apakah pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?.

2. Apakah pengembangan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?. 3. Apakah sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan produk terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen.

1.4. Manfaat Penelitian


(27)

Sebagai bahan masukan dan mendapatkan informasi dari konsumen mengenai pengaruh pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek acer .

2. Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang pemasaran khususnya yang berhubungan dengan pengaruh keputusan konsumen dalam pembelian laptop merek Acer.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai bahan masukan dan pertimbangan.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Poluan (2009) meneliti dengan judul ” Analisis pengaruh inovasi produk dan inovasi yang akan datang terhadap keputusan pembelian konsumen (studi kasus pada konsumen telepon selular Nokia)”. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi inovasi produk, inovasi yang akan datang dan keputusan pembelian. Alat analisis data dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi produk dan preferensi untuk menunda pembelian secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Inovasi produk memiliki pengaruh positif terhadap inovasi yang akan datang. Demikian pula inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang positif terhadap preferensi konsumen untuk menunda pembelian. Akan tetapi, inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang negatif terhadap keputusan pembelian konsumen.

Wahyuni (2008) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda. Dari hasil uji F diketahui motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor merek Honda dan berdasarkan uji t diketahui bahwa motivasi, persepsi, sikap konsumen


(29)

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.

Triany (2009) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Survei Pada Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalis pengaruh Sikap Konsumen terhadap keputusan pembelian. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda. Dari hasil uji F diketahui sikap konsumen yang terdiri dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia dan berdasarkan uji t diketahui bahwa yang berpengaruh dominan adalah variabel perasaan terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia di Care Bimasakti Malang

2.2. Keputusan Pembelian

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pemgambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Menurut Setiadi (2008:69) “Keputusan pembelian adalah perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya”.


(30)

Ada tiga tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian oleh konsumen yaitu ( Hahn, 2002:83) :

1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian. 2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.

3. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti keputusan yang sudah biasa di beli dengan produk pesaing.

Menurut Durianto, et.al (2003:91) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen pada masa yang akan datang.

Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dari keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya keputusan pembelian konsumen. Minat (interest) digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. keputusan pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler,2002:128). Beberapa pengertian dari keputusan pembelian adalah sebagai berikut:


(31)

1. Minat dianggap sebagai sebuah ‘perangkap’ atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.

2. Minat juga mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemampuan untuk mencoba.

3. Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang. 4. Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.

Terdapat perbedaan antara pembelian aktual yang benar-benar dilakukan oleh konsumen dengan keputusan pembelian. keputusan pembelian adalah kecenderungan pembelian untuk melakukan pembelian pada masa yang akan datang, namun pengukuran terhadap kecenserungan terhadap pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Uraian mengenai pengertian keputusan pembelian diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tahap kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang atau jasa yang dilakukan pada jangka waktu tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai sikap positif terhadap suatu produk barang/jasa, didasarkan pada pengalaman pembelian yang telah dilakukan pada masa lampau, indikator dari keputusan pembelian yaitu

1. Kemantapan pada sebuah produk 2. Kebiasaan dalam membeli produk

3. Menberikan rekomendasi kepada orang lain 4. Melakukan pembelian ulang

Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau


(32)

tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya. Keputusan pembelian merupakan kontinue dan memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah degree, menunjukkan keterlibatan konsumen di dalam keputusan membeli yaitu dari high involvement decision (keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi) ke low invoolvement purchase decision (keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah). Dimensi kedua adalah content, menunjukkan jumlah informasi yang dibutuhkan oleh konsumen untuk dapat membuat keputusan pembelian yaitu dari decision making (mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif merek) ke habit (sedikit membutuhkan informasi dan hanya mempertimbangkan satu merek saja) (Tatik Suryani 2003:79).

2.2.2 Tipe keputusan pembelian a. Dimensi degree

Pembuatan keputusan pembelian dapat bergerak dari pembuatan keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi (high involvement purchase decision) ke pembuatan keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah (low involvement purchase decision). Konsumen akan lebih terlibat dengan suatu produk ketika produk yang akan dibeli memiliki kriteria sebagai berikut.

1. Penting bagi konsumen

2. Memiliki keterlibatan emosional

3. Secara kontiniu menarik bagi konsumen 4. Mengakibatkan resiko keuangan


(33)

Dengan demikian, semakin penting dan beresiko suatu produk yang akan dibeli, konsumen semakin mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan.

b. Complex decision making

Complex decision making bisa terjadi, ketika konsumen melakukan pembelian produk yang membutuhkan berbagai pertimbangan sehubungan dengan pentingnya produk dan tingginya resiko bagi individu konsumen. Pada umumnya, konsumen akan mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan sebelum membeli rumah atau mobil. Informasi ini penting bagi konsumen, supaya tidak terjadi post purchase dissonaance (ketidaknyamanan setelah pembelian).

c. Limited decision making

Limited decision making terjadi ketika konsumen melakukan keputusan untuk membeli suatu produk yang membutuhkan pertimbangan merek dan informasi, yang secara kontiniu menarik bagi konsumen sering mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut. Proses pembuatan keputusan terbatas ini membutuhkan lebih sedikit informasi daripada complex decision making.

Berdasarkan teorinya, pembelian cereal atau makanan ringan termasuk dalam limited decision making. Namun bagi konsumen yang sedang melakukan diet kalori atau konsumen yang berwawasan green product, atau natural product, mereka akan melakukan pencarian informasi yang lebih banyak untuk

memutuskan pembelian produk sereal atau makanan ringan, daripada konsumen pada umumnya, sehingga pembuatan keputusannya termasuk kompleks.


(34)

Brand loyalty menunjukkan sikap loyal terhadap merek tertentu dan berdampak pada pembelian secara konsisten sepanjang waktu. Konsumen loyal terhadap merk tertentu akan melakukan pembelian merk tersebut dalam jangka panjang, dan membutuhkan informasi yang relatif sedikit, karena sudah menjadi kebiasaannya untuk membeli produk dengan merek tersebut. Loyalitas konsumen terhadap merek tertentu ini disebabkan oleh rasa puas terhadap merk tersebut secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.

e. Inertia

Ketika konsumen menggunakan hierarki low involvement, konsumen membentuk keyakinan terhadap produk secara pasif dan membuat keputusan hanya dengan memproses sedikit informasi dan selanjutnya mengevaluasi merek setelah pembelian. Jenis produk inertia antara lain garam dapur. Konsumen tidak perlu pikir panjang untuk membeli garam dapur berdasarkan pengalamannya di masa lalu terhadap merk tertentu, atau merek lain yang tersedia di toko. Proses ini kadang disebut dengan spurious loyalty, karena seakan-akan konsumen loyal terhadap merek garam tersebut, namun ketika merek garam yang dimaksud tidak tersedia, konsumen akan dengan cepat beralih merek tanpa pikir panjang lagi.

2.3. Produk

2.3.1. Pengertian Produk

Sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah. Perusahaan dalam proses kegiatan produksi haruslah mengerti dan mengetahui dengan benar akan arti dari produk itu sendiri. Kotler (2005:126) mengemukakan bahwa


(35)

produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat berupa barang ataupun jasa. Ketika perusahaan menawarkan produknya kepada masyarakat, perusahaan harus memiliki keyakinan bahwa produk yang akan diluncurkan itu memang dirancang untuk dapat memuaskan keinginan konsumen. Oleh karena itu, proses merancang sebuah produk, bukan sekedar menyangkut penentuan manfaat apa yang akan dipenuhi, melainkan juga menyangkut keputusan disain produk, nama merek, merek dagang, jaminan, citra produk dan layanan konsumen.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Armstrong, 2001:32). Howard (2000:36) menyatakan :”Products as a complexs characteristic that can be sense or not, including package, colour, price, company prestige and retail that is accepted by the consumer to satisfy their needs.”

Charty dan Perreault (2003:132) menyatakan bahwa produk merupakan hasil dari produksi yang akan dilempar ke konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Karena pelanggan membeli kepuasan produk berarti segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dihasilkan produsen baik berupa barang maupun jasa yang didistribusikan ke pasar guna memenuhi kebutuhan konsumen.


(36)

2.3.2. Pengembangan Produk

Pengembangan produk bergerak selangka lebih maju dengan mengkonversikan penerapan untuk mengahasilkan produk yang dapat dipasarkan. Menurut Lamb et.al

(2001:78) “Pengembangan produk adalah Strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat di pasarkan. Menurut Kotler (2000:374) “Pengembangan produk adalah tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau membangun penjualan. Perusahaan dapat menambah produk baru melaui akuisisi dan/atau pengembangan produk baru”.

Pengertian pengembangan produk menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002:76) meliputi :

1. Produk baru yaitu

a. Produk yang benar-benar inovatif dan benar-benar unik

b. Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk yang sudah ada

c. Produk imitative, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru di dalam pasar

d. Produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali 2. Pengembangan produk

a. Riset pemasaran b. Rekayasa c. Desain


(37)

3. Modifikasi produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada yang meliputi quality, feature, dan style yang tujuannya meningkatkan penjualan. Modifikasi produk menciptakan tiga dimensi, yaitu

a. Perbaikan mutu (Quality Improvement)

b. Perbaikan ciri-ciri khas (Feature Improvement) c. Perbaikan gaya (Style Improvement)

4. Merchandising, yaitu semua aktivitas perencanaan baik dari produsen maupun pedagang perantara yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara produk-produk yang dihasilkan dengan permintaan pasar

2.3.3. Tujuan Pengembangan Produk

Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah 1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas

2. Untuk menambah omzet penjualan 3. Untuk memenangkan persaingan

4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi

5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama 6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan

7. Untuk mencegah kebosanan konsumen

8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

2.3.4 Tahap-Tahap Pengembangan Produk

Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan tahap-tahap dalam melaksanakan


(38)

pengembangan produk. Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap pengembangan produk terbagi menjadi delapan tahap yaitu :

1. Pemunculan Gagasan

Pengembangan produk berawal dari pencarian gagasan. Gagasan produk biasanya berasal dari berbagai sumber, diantaranya yaitu manajer pengembangan dan penelitian, pelanggan, ilmuwan, pesaing, pegawai, pesaing, saluran pemasaran dan manajemen puncak

2. Penyaringan Gagasan

Gagasan yang disampaikan oleh pihak-pihak di atas disortir menjadi tiga kelompok yaitu gagasan yang menjanjikan, gagasan yang pas-pasan, dan gagasan yang ditolak. Dalam menyaring gagasan, perusahaan harus memperhatikan dan menghindari dua kesalahan yaitu

a. Kesalahan Membuang, kesalahan ini terjadi jika perusahaan membuang ide yang sebenarnya baik untuk dikembangkan. Karena kurangnya gambaran perusahaan terhadap potensi ide tersebut maka perusahaan membuangnya

b. Kesalahan Jalan Terus, kesalahan ini terjadi apabila perusahaan mengembangkan ide yang sebenarnya merugikan, hal ini akan mengakibatkan produk yang dikembangkan mengalami kegagalan di pasar

3. Pengembangan dan Penyajian Konsep

Gagasan yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep yang dapat diuji, gagasan produk adalah yang mungkin dapat ditawarkan oleh perusahaan ke pasar. Konsep produk adalah versi terinci dari suatu gagasan yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagi konsumen


(39)

4. Pengembangan Strategi Pemasaran

Perusahaan yang mengembangkan produk dengan melalui strategi pemasarannya perlu memperkenalkan produknya kepada pasar, yang mencakup tiga bagian pokok yaitu

a. Bagian pertama

1. Menjelaskan ukuran, struktur dan perilaku pasar sasaran

2. Rencana penentuan posisi produk, penjualan, pangsa pasar dan laba yang diinginkan dalam beberapa tahun yang akan dating

b. Bagian kedua

1. Mengikhtisarkan rencana harga produk itu 2. Strategi distribusi

3. Anggaran pemasaran untuk tahun pertama c. Bagian ketiga

1. Menjelaskan penjualan jangka panjang 2. Menjelaskan sasaran laba

3. Menjelaskan strategi bauran pemasaran selama jangka waktu itu 5. Analisis Bisnis

Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi penasaran, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis. Manejemen perlu melakukan persiapan proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk menentukan apakah semua itu memenuhi tujuan perusahaan. Jika memenuhi, konsep itu dapat dilanjutkan ketahap pengembangan produk


(40)

Jika konsep produk dapat melewati pengujian bisnis, konsep itu akan berlanjut ke bagian litbang dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik

7. Pengujian Pasar

Tahap dimana produk diberi merek, kemasan dan program atas tanggapan konsumen dan penyaluran terhadap masalah-masalah perlakuan, penggunaan dan pembelian barang ulang produk senyatanya serta pengkajian atas seberapa luas pasar sesungguhnya. Luasnya pengujian pasar yang harus diadakan akan bergantung pada dua segi yaitu biaya dan resiko penanaman modal disatu pihak dan pihak lainnya adalah keterbatasan waktu dan biaya penelitian

8. Tahap Komersialisasi

Tahap ini merupakan tahap peluncuran produk ke pasar dimana perusahaan yang berkapasitas sebagai produsen suatu produk akan memutuskan mengenai peluncuran produk ke pasar. Dalam tahap ini, kewajiban manajemen adalah menentukan kapan (when), kepada siapa (who), dan bagaimana (how) produk-produk itu dipasarkan Langka-langkah dalam pengembangan produk baru (Lamb et.al 2001:93) yaitu:

1. Membuat komitmen jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung inovasi dan pengembangan produk baru.

2. Menggunakan pendekatan khusus perusahaan, digerakkan oleh tujuan korporasi dan strategi-strategi yang telah ditegaskan sebagai strategi utama mereka.

3. Menjadikan pengalaman sebagai modal untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing.


(41)

4. Membangun suatu Lingkungan- gaya manajemen, struktur organisasi dan dukungan manajemen puncak yang kondusif guna mencapai tujuan spesifik produk baru serta tujuan kororasi.

Proses pengembangan produk baru terdiri dari : 1. Strategi produk baru

2. Menghasilkan gagasan 3. Penyaringan gagasan 4. Analisis bisnis 5. Pengembangan 6. Uji coba pemasaran 7. Komersialisasi 8. Produk baru

2.3.5. Keputusan Produk

Keputusan yang berhubungan dengan pengembangan dan pemasaran produk individual dapat dilihat pada Gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Keputusan Produk Individual

Beberapa hal yang menyangkut keputusan produk yang perlu diperhatikan adalah :

a. Atribut Produk


(42)

2. Mutu produk 3. Sifat/ciri produk

b. Model produk/desain produk 1. Merek

2. Kemasan 3. Label

Menurut Kotler, (2003:59) menyatakan ada dua hal penting dalam menyusun kombinasi kebijakan produk yaitu :

a. Peranan produk dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan b. Peranan produk dalam menunjang keberhasilan penjualan

2.3.6. Atribut Produk

1. Kualitas/Mutu Produk

Produk yang berkualitas merupakan sesuatu yang di dambakan konsumen. Menurut Chase dan Aqualius (dalam Haming,2001:68) bahwa konsep mutu telah mengalami pergeseran. Konsep yang lama memandang mutu sebagai derajat kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan spesifikasi atau rencana yang telah ditentukan produsen sebelumnya. Semakin tinggi derajat kecocokan produk dengan spesifikasi mutu (standar) yang telah ditetapkan semakin tinggi pula mutu produk yang bersangkutan.

Konsep yang baru, memaknai mutu adalah derajat kemampuan suatu produk memberikan rasa puas kepada pemakainya. Semakin tinggi derajat kepuasan yang diterima konsumen atas pemakaian suatu produk, mengindikasikan produk semakin bermutu. Jika pada konsep yang lama mutu ditetapkan oleh produsen, maka pada konsep


(43)

yang baru mutu ditentukan berdasarkan penilaian konsumen. Konsep mutu yang baru ini merupakan orientasi produsen saat ini dalam menjalankan aktivitas produksinya.

Kualitas produk barang (tangible products good quality) ditentukan oleh faktor-faktor :

1. Kinerja : karakteristik fungsi dasar produk 2. Penampilan fisik : bentuk yang ditampilkan

3. Kehandalan : kekonsistenan suatu produk dapat digunakan

4. Ukuran standar : bahan baku produk terbuat dari bahan-bahan menurut ukuran tertentu

5. Daya tahan : umur teknik dan umur ekonomi produk

6. Tingkat pelayanan : kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan baik sebelum maupun sesudah penjualan

7. Keindahan : segi estetika dari bentuk fisik produk

8. Kualitas relatif : merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan pembeli akan ciri produk yang dibeli sehingga pembeli mengukur kualitas produk dari segi harga, merk, iklan, reputasi perusahaan.

Produk-produk yang memiliki ciri-ciri di atas dapat dikategorikan sebagai suatu produk yang berkualitas yang dapat menciptakan kepuasan konsumen dan penjualan perusahaan. Dalam hubungannnya dengan peningkatan mutu, produsen mempunyai dua tugas dalam mengembangkan produk, yaitu :

2. Memutuskan seberapa tinggi mutu produk yang diinginkan

Seberapa tinggi kriteria kerja (misalnya : manfaat, kecepatan yang harus dipenuhi produsen)


(44)

3. Mewujudkan mutu produk tersebut

Dalam memutuskan seberapa tinggi mutu produk, produsen harus bertitik tolak pada sudut pandang pemasaran untuk mempertimbangkannya. Artinya perusahaan harus menyelidiki beragam keinginan konsumen terhadap berbagai atribut kemampuan kerja dan bagaimana posisi produk pesaing. Hal ini dapt dimanfaatkan untuk mengidentifikasikan posisi perusahaan dalam hal menarik pembeli dalam jumlah yang besar (Mc Charty dan Perreault, 2003:138)

3. Sifat/Ciri Produk

Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara memenangkan persaingan, karena hal ini adalah alat untuk membedakan produk perusahaan dengan produk saingan. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan ciri baru yang memang dibutuhkan dan bernilai tinggi adalah salah satu strategi paling efektif dalam memenangkan persaingan.

4. Model Produk/Disain Produk

Cara lain untuk memperjelas kekhasan produk ialah lewat model/disain produk. Disain berpegang pada anggapan ”bentuk ditentukan fungsi” dari produk. Disain yang bagus berkontribusi pada manfaat yang diberikan produk dan sekaligus menjadi daya tarik produk. Dengan demikian, disain yang bagus dapat menarik perhatian konsumen, memperbaharui minat konsumen, menurunkan biaya dan mengkombinasikan berbagai variasi produk ke dalam pasar sasaran (Mc Charty, 2003:136). Model produk adalah gaya yang sedang populer dan berlaku dalam suatu bidang bisnis (Kotler, 2003:72).


(45)

Model produk biasanya berjalan melewati tiga tahap, yakni : tahap ekslusif tahap peniruan dan tahap model massal, yang keseluruhannya perlu mendapat perhatian bagi produsen (Chester R Wasson, dalam Kotler, 2003).

a. Tahap Ekslusif

Tahap Eksklusif adalah periode di mana konsumen menaruh perhatian kepada sesuatu yang baru untuk diterapkan pada mereka sendiri sehingga kelihatan berbeda dari produsen yang lain. Produk dibuat dengan pesanan khusus atau diproduksi dengan jumlah terbatas.

b. Tahap Peniruan

Tahap Peniruan yaitu tahap dimana konsumen yang lain ikut masuk..menandai golongan pelopor model tadi. Pada tahap ini produsen lain mulai produksi dalam jumlah yang lebih banyak.

c. Tahap Model Massal

Tahap model massal adalah tahap dimana model sudah menjadi populer dan produsen mulai memproduksi secara besar-besaran. Jadi model cenderung untuk tetapi populer untuk sementara waktu dan menurun pelan-pelan.

2.4. Sikap Konsumen

2.4.1. Pengertian Sikap Konsumen

Sikap konsumen adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek, baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten (Setiadi 2003:69). sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk


(46)

dimiliki. Sikap konsumen sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006:89) sikap konsumen adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002:48) bahwa di dalam sikap konsumen terdapat tiga komponen yaitu

1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan. Menurut Loudan dan Delabitta (2004:72); komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli.

2) Affective

component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.

3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan.

Menurut Mowen dan Minor (2002:79) sikap konsumen adalah inti dari rasa suka dan tidak suka bagi orang, kelompok situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu. Schiffman dan Kanuk dalam Suryani (2008:60) menyatakan sikap konsumen merupakan ekspresi perasaan yang berasal dari dalam diri individu yang mencerminkan apakah


(47)

seseorang senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada konsumen. Sikap konsumen menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik sikap konsumen :

1. Sikap konsumen memiliki objek, 2. Konsistensi sikap konsumen,

3. Sikap konsumen positif, negatif, netral, 4. Resistensi sikap konsumen, dan

5. Keyakinan sikap konsumen.

2.4.2. Fungsi-fungsi Sikap konsumen

Menurut Katz dalam Sumarwan (2002:91) mengklasifikasikan fungsi sikap konsumen yaitu:

a. Fungsi Utilitarian

Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Di sini konsumen mengembangkan beberapa sikap konsumen terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.

b. Fungsi Ekspresi Nilai

Konsumen mengembangkan sikap konsumen terhadap suatu merek produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.


(48)

Sikap konsumen yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

d. Fungsi Pengetahuan Sikap konsumen membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya sendiri.

2.4.3. Model Sikap konsumen

Secara garis besar,Sumarwan (2002:63) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa model sikap konsumen, antara lain :

a. The Tricomponent Attitude Model (Triandis). Sikap konsumen terhadap suatu produk terbentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan (kognitif), emosi (afektif), dan keinginan berperilaku (konatif).

b. Multi Attribute Attitude Model (Fishbein). Model multiatribut menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu model sikap (produk atau merek) sangat ditentkan oleh sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model tersebut disebut multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek berdasarkan kepada evaluasinya terhadap banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.

c. Ideal Point Model (Model Angka Ideal) menjelaskan bahwa model angka ideal ini memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk dan sekaligus bisa memberikan informasi mengenai merek yang ideal yang dirasakan konsumen.

2.4.4. Karakteristik Sikap Kosumen


(49)

Sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya.

2) Konsistensi sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku.

3) Sikap positif, negatif, dan netral

Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari sikap.

4) Intensitas sikap

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukai atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya.

5) Resistensi sikap

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat.

6) Persistensi sikap

Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu.


(50)

7) Keyakinan sikap

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.

8) Sikap dan situasi

Sikap seseorang terhadap objek seringkali muncul dalam konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.

2.4.5. Fungsi Sikap Konsumen

Daniel Katz seperti yang dikutip Mowen dan Minor (Sumarwan, 2004:64) mengemukakan empat fungsi dari sikap, yaitu:

1) Fungsi Utilitarian

Seseorang menyatakan sikapnya terhadap suatu objek atau produk karena ingin memperoleh manfaat dari produk (rewards) tersebut atau menghindari resiko dari produk (punishment). Sikap berfungsi mempertahankan perilaku untuk mendapatkan penguatan positif (positive reinforcement) atau menghindari resiko, karena itu sikap seperti operant conditioning.

2) Fungsi mempertahankan ego

Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang (citra diri-self images) dari keraguan yang muncul dari dalam dirinya atau dari faktor luar yang mungkin menjadi ancaman bagi dirinya. Sikap tersebut berfungsi untuk meningkatkan rasa aman dari ancaman yang datang dan menghilangkan keraguan yang ada dalam diri konsumen.


(51)

Sikap berfungsi untuk menyatakan nilai-nilai, gaya hidup, dan identitas sosial dari seseorang. Sikap akan menggambarkan minat, hobi, kegiatan, dan opini dari seorang konsumen.

4) Fungsi pengetahuan

Keingintahuan adalah salah satu karakter konsumen yang penting. Pengetahuan yang baik mengenai suatu produk seringkali mendorong seseorang untuk menyukai produk tersebut. Karena itu sikap positif terhadap suatu produk seringkali mencerminkan pengetahuan konsumen terhadap suatu produk.

2.4.6. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Konsumen

Menurut Simamora (2004:43) pembentukan sikap dipengaruhi secara berarti oleh pengalaman, pengaruh keluarga atau kawan, pemasaran langsung (direct marketing), dan media massa.

1. Pengalaman

Menurut Prasetijo (2005:67) Pengalaman langsung oleh konsumen dalam mencoba dan mengevaluasi produk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk tersebut. Menurut Simamora (2004) bahwa sikap terhadap produk tidak hanya berkenaan dengan produk itu sendiri, akan tetapi juga faktor lain yang berinteraksi dengan kita dalam proses memperoleh (membeli) produk.

2. Peran keluarga

Menurut Sumarwan (2004:82) keluarga adalah lingkungan di mana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa. Adapun alasan mengapa mempelajari keluarga adalah penting, yaitu:


(52)

Pertama, berbagai macam produk dan jasa dibeli oleh beberapa orang konsumen yang mengatasnamakan sebuah keluarga. Kedua, produk dan jasa yang digunakan oleh keluarga seringkali dibeli oleh seorang anggota (individu), namun pengambilan keputusan pembelian suatu produk atau jasa tersebut dipengaruhi oleh anggota keluarga lain.

3. Pemasaran langsung (direct marketing)

Menurut Tjiptono (2002 :110) dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Melalui direct marketing, konsumen dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam berbelanja dan bahkan dapat berbelanja secara rahasia (diam-diam). Sementara bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan.

4. Media massa

Media massa merupakan sumber informasi utama pada saat ini. Setiap hari media massa memaparkan ide, produk, opini dan iklan. Banyak orang membentuk sikap hanya

2.5. Kerangka Konseptual

Menurut Setiadi (2008) “Keputusan pembelian adalah perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya”. Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana


(53)

konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, karena konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapat yang diharapkan. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga, karena keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian.

Produk merupakan salah satu aspek penting dalam keputusan konsumen membeli, produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan suatu usaha. Tanpa produk, suatu perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut Lamb at.al (2001)“ Pengembangan Produk adalah Penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan dan proses merubah aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat di pasarkan”.

Setiadi ( 2003) “ Sikap Konsumen adalah memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten”. Sikap (attitudes)

konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen dan sebagai ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek, pengaruhnya apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut yang merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar. Proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, kognitif yang bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan disekitarnya dapat dikatakan bahwa sikap bersifat menetap karena sikap memiliki kecenderungan berproses dalam kurun waktu panjang


(54)

hasil dari pembelajaran. Dalam ungkapan lebih sederhana, sikap adalah bagaimana kita berpikir, merasa dan bertindak terhadap objek tertentu dalam mengambil keputusan pembelian produk yang diinginkan.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual sebelumnya maka hipotesis penelitian ini adalah:

1. Pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk laptop merek Acer di Fakultas Ekonomi Nomensen Medan.

2. Pengembangan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk laptop merek Acerdi Fakultas Ekonomi Nomensen Medan.

Keputusan pembelian produk laptop merekAcer Pengembangan Produk


(55)

3. Sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk laptop merek Acerdi Fakultas Ekonomi Nomensen Medan.


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian

Menurut Kuncoro (2003) penelitian deskriptif kuantitatif adalah meliputi pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan (deskriptif eksplanatori).

Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Nomensen Medan yang beralamat di Jalan Sutomo Ujung Medan. Penelitian dimulai bulan Maret 2012 sampai bulan Agustus 2012.

3.1. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian


(57)

(Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan pengguna laptop merek Acer berjumlah 125 orang.

3.3.2. Sampel

Umar (2003) menyatakan bahwa, untuk menentukan minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin seperti berikut :

n = 2

1 Ne N +

Keterangan : n = Jumlah Sampel N= Jumlah Populasi

e = Tingkat Kesalahan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel).

Populasi (N) sebanyak 125 orang dan tingkat kesalahan (e) sebesar 10% maka besarnya

sampel adalah : n = 2

) 10 , 0 ( 125 1

125

+ = 55, 55

Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 56 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple random sampling

merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel. Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:

1. Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen

2. Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


(58)

1. Wawancara (Interview) yaitu secara langsung dilakukan kepada pengguna laptop merek Acer di fakultas ekonomi nomensen.

2. Daftar pertanyaan (quesioner), yang diberikan kepada responden penelitian yaitu pengguna laptopmerekAcerdi Fakultas Ekonomi Nomensen

3. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan data atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari :

1. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari pengguna laptop merekAcer di Fakultas Ekonomi Nomensen Medan melalui wawancara dan kuesioner.

2. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui studi dokumentasi, seperti jumlah mahasiswa fakultas ekonomi nomensen, data penjualan laptop di Indonesia dan data perkembangan produk laptop di Indonesia.

3.6. Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel

Terdapat dua Variabel yaitu : Variabel Bebas atau Independent Variable yaitu pengembangan produk (X1), sikap konsumen (X2

Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Pengembangan, Sikap Konsumen Dan Keputusan Pembelian

) dan Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y) yaitu keputusan pembelian laptop merek Acer (Y). Untuk menjelaskan variabel maka perlu definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Pengkuran


(59)

Produk (X1

yang dapat dipasarkan dan proses merubah aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat di pasarkan

)

2.Desain

3.Software

yang tinggi 2.Modelnya tipis 3.Memodifikasi produk 4.Menyesuaikan teknologi untuk mempermudah pengguna. Skala Likert Sikap Konsumen (X2 Memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten. ) 1.Evaluasi 2.Respon 3.Kepercayaan 1. Mengevaluasi produk sesuai kebutuhan 2. Merespon kualitas dari produk 3. Kepercayaan pada produk sesuai dengan pengetahuan konsumen Skala Likert Keputusan pembelian (Y)

Suatu keputusan seseorang dimana memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada

1. Keputusan membeli setelah ada pertimbangan 2. Konsumen sudah

yakin membeli produk 3. Pengenalan masalah produk Skala Likert

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan kepada 30 orang diluar dari sampel penelitian pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang pengguna laptop merek Acer.

3.7.1. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 30 (tiga puluh) responden atau pengguna laptopmerekAcerdi Fakultas Ekonomi Nomensen yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Uji Validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau


(1)

38

4

4

4

3

15

5

3

4

12

4

4

4

12

39

2

3

4

4

13

3

4

4

11

3

4

4

11

40

4

4

4

3

15

5

3

4

12

4

4

4

12

41

4

4

4

2

14

4

4

4

12

4

4

4

12

42

4

3

4

3

14

4

4

3

11

4

4

4

12

43

4

3

4

3

14

4

4

4

12

4

4

4

12

44

4

3

4

2

13

4

2

4

10

4

4

3

11

45

3

4

2

5

14

4

4

4

12

3

4

4

11

46

4

4

3

4

15

4

4

4

12

4

4

4

12

47

3

3

4

4

14

4

4

4

12

3

4

4

11

48

5

2

2

4

13

3

4

4

11

4

2

5

11

49

5

4

4

4

17

4

5

3

12

2

5

5

12

50

3

5

5

5

18

4

5

4

13

5

5

4

14

51

4

3

5

4

16

3

4

4

11

5

2

5

12

52

4

4

4

3

15

4

5

3

12

5

2

4

11

53

3

3

4

4

14

4

4

3

11

5

5

2

12

54

4

4

4

4

16

5

3

4

12

4

5

3

12

55

3

2

4

3

12

4

4

3

11

5

4

2

11


(2)

Lampiran 4

Ouput Regressi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KeputusanPembelian 11.7143 1.09069 56

PengembanganProduk 14.6786 1.83012 56

SIkapKonsumen 11.5536 1.23465 56

Correlations

KeputusanPemb elian

PengembanganP

roduk SIkapKonsumen

Pearson Correlation KeputusanPembelian 1.000 .828 .768

PengembanganProduk .828 1.000 .796

SIkapKonsumen .768 .796 1.000

Sig. (1-tailed) KeputusanPembelian . .000 .000

PengembanganProduk .000 . .000

SIkapKonsumen .000 .000 .

N KeputusanPembelian 56 56 56

PengembanganProduk 56 56 56

SIkapKonsumen 56 56 56

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 SIkapKonsumen,

PengembanganP roduka

. Enter


(3)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .847a .717 .706 .59090

a. Predictors: (Constant), SIkapKonsumen, PengembanganProduk b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Model Summaryb

Model

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 .717 67.193 2 53 .000 2.095

b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 46.923 2 23.461 67.193 .000a

Residual 18.506 53 .349

Total 65.429 55

a. Predictors: (Constant), SIkapKonsumen, PengembanganProduk b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 3.512 .754 4.661 .000

PengembanganProduk .352 .072 .591 4.894 .000

SIkapKonsumen .262 .107 .297 2.459 .017


(4)

Coefficientsa

Model

95.0% Confidence Interval for B Correlations

Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part

1 (Constant) 2.001 5.024

PengembanganProduk .208 .497 .828 .558 .358

SIkapKonsumen .048 .476 .768 .320 .180

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 PengembanganProduk .366 2.733

SIkapKonsumen .366 2.733

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Coefficient Correlationsa

Model SIkapKonsumen

PengembanganP roduk

1 Correlations SIkapKonsumen 1.000 -.796

PengembanganProduk -.796 1.000

Covariances SIkapKonsumen .011 -.006

PengembanganProduk -.006 .005

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi on

Variance Proportions

Eigenvalue Condition Index (Constant)

PengembanganP

roduk SIkapKonsumen

1 1 2.989 1.000 .00 .00 .00

2 .008 19.259 .87 .21 .03

3 .003 34.357 .13 .79 .97


(5)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 9.4862 13.2638 11.7143 .92366 56

Std. Predicted Value -2.412 1.678 .000 1.000 56

Standard Error of Predicted Value

.085 .245 .130 .042 56

Adjusted Predicted Value 9.1708 13.1985 11.7113 .92654 56

Residual -1.29692 1.51383 .00000 .58006 56

Std. Residual -2.195 2.562 .000 .982 56

Stud. Residual -2.228 2.816 .002 1.014 56

Deleted Residual -1.33648 1.82924 .00294 .62042 56

Stud. Deleted Residual -2.318 3.025 .005 1.035 56

Mahal. Distance .165 8.501 1.964 2.001 56

Cook's Distance .000 .551 .024 .074 56

Centered Leverage Value .003 .155 .036 .036 56

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian


(6)

Dokumen yang terkait

Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Gadget Apple Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU Medan

2 31 111

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

1 10 121

PENGARUH DESAIN PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP ACER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

3 10 22

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 10

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 2

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 7

1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2. Pendidikan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan saat ini : Universitas Sumatera Utara - Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahas

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

0 1 11

Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

0 0 14