18
Manajemen lalu lintas di dalam terminal dan di daerah pengawasan terminal.
2.2.3.3 Kriteria Perencanaan Terminal
Kriteria perencanaa terminal terdiri dari :
1. Sirkulasi lalu lintas
Jalan masuk dan keluar kendaraan harus lancar, dan dapat bergerak dengan mudah. Jalan masuk dan keluar calon penumpang kendaraan umum harus
terpisah dengan keluar masuk kendaraan. Kendaraan di dalam terminal harus dapat bergerak tanpa halangan yang
tidak perlu. Sistem sirkulasi kendaraan di dalam terminal ditentukan berdasarkan: a.
Jumlah arah perjalanan b.
Frekuensi perjalanan c.
Waktu yang diperlukan untuk turunnaik penumpang Sistem sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan jalur buskendaraan dalam kota
dengan jalur bus angkutan antar kota.
2. Fasilitas utama
Fasilitas utama terminal terdiri dari: a.
Jalur pemberangkatan kendaraan umum b.
Jalur kedatangan kendaraan umum c.
Tempat tunggu kendaraan umum d.
Tempat istirahat sementara kendaraan umum e.
Bangunan kantor terminal
Universitas Sumatera Utara
19
f. Tempat tunggu penumpang danatau pengantar, menara pengawas, loket
penjualan karcis, rambu-rambu dan papan informasi, yang memuat petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan, pelataran parkir kendaraan
pengantar dan taksi. g.
Kamar keciltoilet h.
Musholla i.
Kioskantin j.
Ruang pengobatan k.
Ruang informasi dan pengaduan telepon umum l.
Tempat penitipan barang m.
Taman. n.
Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi barang dan pengelola terminal.
o. Macam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan
penumpang dan fasilitas penunjang.
3. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian terminal antara lain:
a. Turun naik penumpang dan parkir bus harus tidak mengganggu kelancaran
sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan penumpang. b.
Luas bangunan ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak berdasarkan kegiatan adalah:
Universitas Sumatera Utara
20
c. Tata ruang dalam dan luar bangunan terminal harus memberikan kesan
yan nyaman dan akrab. 4.
Luas pelataran parkir Luas pelataran parkir terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan
kebutuhan pada jam puncak berdasarkan: a.
Frekuensi keluar masuk kendaraan b.
Kecepatan waktu naikturun penumpang c.
Kecepatan waktu bongkarmuat barang d.
Banyaknya jurusan yang perlu di tampung dalam sistem jalur sistem parkir kendaraan di dalam terminal harus ditata sedemikian rupa sehingga rasa
aman, mudah dicapai, lancar dan tertib. Ada beberapa jenis sistem tipe dasar pengaturan
platform
, teluk dan parkir adalah:
a. Membujur, dengan
platform
yang membujur bus memasuki teluk pada ujung yang satu dan berangkat pada ujung yang lain. Ada tiga jenis yang
dapat digunakan dalam pengaturan membujur yaitu satu jalur, dua jalur, dan
shallow saw tooth
. b.
Tegak lurus, teluk tegak lurus bus-bus diparkir dengan muka menghadap ke
platform
, maju memasuki teluk dan berbalik keluar. Ada beberapa jenis teluk tegak lurus ini yaitu tegak lurus terhadap
platform
dan membentuk sudut dengan
platform
.
Universitas Sumatera Utara
21
2.2.3.4 Alternatif Standar Terminal
Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyataka dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut: 1.
Terminal tipe A 50 -100 kendaraanjam 2.
Terminal tipe B 25 – 50 kendaraan jam
3. Terminal tipe C 25 kendaraanjam
2.2.3.5 Persyaratan Teknis, Luas, Akses Dan Pejabat Penentu Lokasi Pembangunan Terminal
1. Luas Terminal Penumpang
Untuk masing-masing tipe terminal memiliki luas berbeda, tergantung wilayah dan tipenya, dengan ketentuan ukuran minimal:
a. Untuk terminal tipe A di pulau Jawa dan Sumatra seluas 5 Ha, dan di
pulau lainnya seluas 3 Ha. b.
Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa dan Sumatra seluas 3 Ha, dan dipulau lainnya seluas 2 Ha.
c. Untuk terminal tipe C tergantung kebutuhan.
2. Akses Terminal Penumpang
Akses jalan masuk dari jalan umum ke terminal, berjarak minimal: a.
Untuk terminal tipe A di pulau Jawa 100 m dan di pulau lainnya 50 m, b.
Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa 50 m dan di pulau lainnya 30 m,
c. Untuk terminal penumpang tipe C sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
22
3. Penentuan Lokasi Terminal Penumpang
Penentuan lokasi dan letak terminal penumpang dilaksanakan oleh: a.
Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, untuk Terminal penumpang Tipe A,
b. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan Direktur
Jenderal, untuk terminal penumpang tipe B, c.
Bupati Kepala DaerahWalikotamadya daerah Tingkat II setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I terminal penumpang
tipe C.
2.2.3.6 Daerah KewenanganPengelolaan Terminal
Daerah kewenanganpengelolaan terminal terdiri dari: 1.
Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang diperuntukkan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal,
2. Daerah pengawasan terminal, adalah daerah di luar daerah lingkungan
kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas di sekitar terminal.
2.2.3.7 Penyelenggaraan Terminal Penumpang
Penyelenggaraan terminal penumpang meliputi kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, dan penertiban terminal. Kewenangan pengelolaan terminal berada
pada Pemerintah
Daerah Tingkat
II dengan
Dinas LLAJ
sebagai penyelenggaraannya, sedang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai
pembinanya.
Universitas Sumatera Utara
23
2.2.3.8 Pengelolaan Terminal
Pengelolaan terminal penumpang yang harus dilakukan adalah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan pengoperasian
terminal.
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan terminal meliputi: a.
Penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan, b.
Penataan fasilitas penumpang, c.
Penataan fasilitas penunjang terminal, d.
Penataan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal, e.
Penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan, f.
Penyusunan jadwal perjalanan berdasarkn kartu pengawasan, g.
Pengaturan jadwal petugas di terminal, h.
Evaluasi sistem pengoperasian terminal.
2. Pelaksanaan Pengoperasian Terminal
Kegiatan pelaksanaan pengoperasian terminal penumpang meliputi: a.
Pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal,
b. Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut
jadwal yang telah ditetapkan, c.
Pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang, d.
Pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum kepada penumpang,
Universitas Sumatera Utara
24
e. Pengaturan arus lalu lintas did aerah pengawasan terminal.
3. Pengawasan Pengoperasian Terminal
Kegiatan pengawasan pengoperasian, terminal penumpang meliputi: a.
Pemantauan pelaksanaan tarif, b.
Pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan, c.
Pemeriksaan kendaraan yang secara jelas tidak memenuhi kelaikan jalan,
d. Pemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkan,
e. Pemeriksaan pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa
angkutan, f.
Pencatatan dan pelaporan pelanggaran yang terjadi, g.
Pemeriksaan kewajiban pengusaha angkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Pemantauan pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai
dengan peruntukkannya, i.
Pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat.
4. Pemeliharaan Terminal