61
maka peninjauan 3 desa hanya ditinjau melalui media elektronik, media cetak, buku dan berita koran.
Peninjauan tiga desa ini dilakukan untuk menyesuaikan perancangan dalam kawasan perkumiman Siosar yang akan dirancang dengan aspek-aspek
yang ada pada tiga desa tersebut sehingga warga akan merasa nyaman dan lebih mudah beradaptasi pada lingkungan hidup yang baru.
1. Jenis Desa
Tabel 2 2 Tabel Klasifikasi Desa
Sumber : BPS Kab. Karo
Universitas Sumatera Utara
62
Untuk memahami kondisi dan kehidupan masyarakat pada hunian sebelumnya maka mengetahui dan memahami jenis dari ketiga desa menjadi hal
yang sangat penting. Pemahaman ini dapat membantu perancang untuk memahami kehidupan masyarakat dari segi ekonomi, kepengurusan desa, dan
sistem kepercayaan.
2. Konteks Masyarakat
Gambar 2 31 Skema masyarakat bagian 1
Konteks masyarakat ditinjau melalui suku, agama, dan psikologi masyarakat didapat dari Pemerintahan Karo. Mengingat kawasan ini merupakan
salah satu kawasan di Kabupaten Karo, maka suku terbesar dari masyarakat kawasan ini 70 merupakan suku karo dan 30 sisanya merupakan suku lainnya.
Universitas Sumatera Utara
63
Agama terbesar yang dianut masyarakat adalah agama Kristen dengan persentase 65 dan sisanay adalah agama Islam dengan persentase 35.
Masyarakat digolongkan dalam 3 kelompok usia yakni dewasa, remaja dan anak-anak. Penilaian psikologi anak-anak akibat bencana vulkanik menyebabkan
melemahnya motivasi belajar dan mereka membutuhkan figuritas serta kegiatan keagamaan yang bermanfaat sehingga anak-anak bisa kembali bersemangat dalam
menjalakan aktivitasnya. Berbeda dengan anak-anak, kendala yang dihadapai oleh remaja adalah proses pencarian jati diri yang rusak dan kurangnya kegiatan yang
bermanfaat. Untuk orang dewasa, penurunan psikologis yang harus dihadapi adalah trauma akan kehilangan keluarga, situasi tempat yang dirasa kurang
nyaman dan ketidakjelasan dari aktivitas sehari-hari. Penurunan psikologis yang sudah pasti dihadapi oleh semua kalangan adalah trauma, sedih dan depresi.
Gambar 2 32 Skema masyarakat bagian 2
Universitas Sumatera Utara
64
Konteks masyarakat lainnya terlihat pada budaya masyarakat dalam hal mata pencaharian dan kehidupan sosial. Beberapa mata pencaharian masyarakat
sebelumnya adalah bercocok tanam, beternak, berdagang, menganyam. Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian yang berasal dari ladang maupun berkebun
kopi, cokelat dan jagung. Untuk masyarakat yang berternak umumnya mereka berternak sapi, ayam, kambing dan babi. Dari beberapa mata pencaharian yang
sebagian sudah hilang akibat bencana vulkanik, maka masyarakat membutuhkan mata pencaharian baru untuk kehidupannya.
Selain mata pencaharian, masyarakat sebagai mahluk sosial membutuhkan kehidupan dalam bersosial. Mereka membutuhlan ruang untuk berkumpul atau
bersosialisasi, swadaya bergotong royong, dan ruang besar untuk mengadakan pesta rakyat.
3. Kegiatan Ruang Luar Masyarakat