Permukiman secara partisipatif 2. Masyarakat mengetahui dan paham isi dari Rencana Teknis Penataan Lingkungan
Permukiman bagian dari RPLP. 3. Terbangunnya semangat masyarakat untuk segera melaksanakan kegiatan
Pelaksana TIPP
Peserta
Kepala DesaLurah, Perguruan Tinggi dan kelompok peduli lainnya serta Warga masyarakat termasuk perempuan, masyarakat berpenghasilan rendah dan remaja
Warga dikawasan yang kumuh yang mencakup 2 wilayah KelurahanlDesa yang
berbatasan. Narasumbe
r Pemerintah KabupatenKota, Camat, Swasta, Perguruan Tinggi, LSM dan
kelompok peduli lainnya Fasilitator
Tim Korkot dan Tim Fasilitator
2. Penguatan Kapasitas TIPP
Melakukan penguatan kapasitas kepada TIPP, agar memahami dan mampu melakukan penyusunan perencanaan yang lebih rinci dan terukur dengan kedalaman rencana tapak site plan. Apabila dalam
pelatihan awal TIPP, tim fasilitator telah sekaligus memberikan pelatihan penguatan untuk penyusunan perencanaan teknisnya, maka kegiatan penguatan kapasitas TIPP ini tidak perlu dilaksanakan sepanjang
tim yang bertugas menyusun perencanaan teknis ini telah memahami dengan baik dan benar.
1.2.4.5.2 Penajaman Visi
Pada tahap ini dilakukan dengan cara yang sama pada saat penyusunan RPLP dengan kedalaman rencana teknis. Namun pada tahap ini tidak merumuskan visi baru, tapi lebih menjabarkan visi yang telah
disepakati kedalam alternatif konsep dan gagasan peningkatan kualitas permukiman kumuh kelurahandesa
1.2.4.5.3 Pemetaan Swadaya di Kawasan Prioritas
Pelaksanaan kegiatan pemetaan swadaya di kawasan prioritas kelurahandesa dilakukan bila hasil PS di tingkat Kelurahandesa dan data base lineprofil permukiman masih perlu dilengkapi. Kegiatan PS di
kawasan prioritas dilakukan secara lebih rinci dan terukur dan disajikan pada peta berskala 1:1000 atau pada lokasi tertentu disajikan pada peta skala 1:500. Tahapan yang dilakukan, adalah:
33
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
Tujuan 1. Melakukan pemetaan kondisi eksisting kawasan prioritas
2. Melakukan identifikasi persoalan, potensi dan kendala penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh di kawasan prioritas
3. Melakukan kajian persoalan, potensi dan kebijakan perencanaan pembangunan tingkat kota serta melakukan analisis kebutuhan penanganan kawasan
permukiman kumuh termasuk analisis resiko bencana. Metode
RembugFGD, wawancara dan survey Tahapan Proses
1. Melakukan coachingon the job training terkait penyelenggaraan PS di kawasan prioritas kepada Camat, Kepala DesaLurah, BKMLKM, TIPP, dan RTRW
2. Menyusun rencana kegiatan 3. Mempersiapkan peralatan survey, peta dasar dan perlengkapan survey lainnya
4. Mempersiapkan kebijakan dan perencanaan KabupatenKota yang akan mempengaruhi pembangunan di kawasan prioritas, seperti RTRW, RDTR, RTBL,
RKPKP, SIAP, NUAP, PLPBK, RPJM Desa, Renstra kelurahan dan kebijakan lainnya 5. Mencermati hasil PS yang telah dilakukan sebelumnya. Bila hasil PS dinilai
memadai, maka kegiatan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya konsep penanganan kawasan prioritas kumuh.
6. Melaksanakan survey pengamatan kawasan prioritas 7. Melakukan kajian persoalan sumber kehidupan dan penghidupan potensi sumber
daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi keuangan, potensi infrastrukturfisik, dan potensi sosial serta melakukan kajian penyelesaian
persoalan dan identifikasi kebutuhan untuk meningkatkan kegiatan usaha lokal
produktif serta potensial di kawasan prioritas. 8. Melakukan kajian penanganan persoalan, pemanfaatan potensi SEL dan
sinkronisasi kebijakan dan perencanaan pembangunan tingkat Kota 9. Merumuskan hasil PS dan disajikan kedalam matriks data dan peta-peta tematik
10.Merumuskan Rona permukiman kumuh prioritas Keluaran
Rumusan hasil identifikasi dan kajiananalisis persoalan, potensi, kendala dan kebijakan perencanaan serta analisis kebutuhan dan kapasitas pengembangan
kawasan prioritas. Data yang dihasilkan meliputi: 1. Profil kawasan prioritas permukiman kumuh
2. Data dan profil sosial budayaprilaku masyarakat penghuni
3. Data kondisi bangunan rumah dan fasilitas dan persoalannya 4. Data Status kepemilikan tanah
setiap perpetakan persil 5. Data dan kondisi tata letak bangunan dan persoalannya
6. Data kondisi dan persoalan Ruang Publik 7. Data kondisi dan persoalan sistem air bersih
8. Data kondisi dan persoalan sistem sanitasi
34
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
9. Data kondisi dan persoalan sistem persampahan 10.Data kondisi dan persoalan sistem drainase
11.Data kondisi dan persoalan sistem jaringan jalan dan pola sirkulasi 12.Data kondisi dan persoalan pelayanan fasilitas sosial jenis, sebaran, cakupan
pelayanan, dsb 13.Data hasil kajian persoalan sumber kehidupan dan penghidupan potensi sumber
daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi keuangan, potensi infrastrukturfisik, dan potensi sosial budaya serta hasil kajian penyelesaian
persoalan dan identifikasi kebutuhan untuk meningkatkan kegiatan usaha lokal produktif serta potensial di kawasan prioritas.
14.Data persoalan sosial budaya, masyarakat hukum adat MHA, kawasan dan benda cagar budaya bila ada.
15.Data kondisi dan peta wilayah rawan bencana, misalnya : kondisi area genangan banjir luas, ketinggian air, lama genangan, penyebab dan persoalannya
Pelaksana TIPP
Peserta
Lurah, Kepala Desa, RTRW dan kelompok peduli lainnya serta Warga masyarakat termasuk perempuan, masyrakat berpenghasilan rendah dan remaja
Narasumber Pemerintah KabupatenKota, Camat dan kelompok peduli lainnya
Fasilitator Tim Fasilitator
Tahap berikutnya TIPP difasilitasi dan didampingi untuk melakukann tahap kajian hasil Pemetaan Swadaya Kawasan Prioritas Rencana Teknis Penataan Lingkungan Permukiman. Langkah-langkah kajian
yang dilakukan, seperti tersaji pada matriks berikut ini: Tujuan
1. Mewujudkan sinkronisasi dan keterpaduan pengembanganpenataan permukiman kawasan prioritas rencana teknis dengan rencana permukiman wilayah
Kelurahandesa dan antar kelurahan desa RPLP 2. Menyelesaiakan persoalan utama dan pemanfaatan potensi utamanya dikawasan
permukiman prioritas 3. Memperkirakan kebutuhan peningkatan kualitas permukiman kumuh di kawasan
prioritas 4. Memberikan pembelajaran pada masyarakat untuk melakukan proses
kajiananalisis penyelesaian persoalan utama dan pendayagunaan potensi dalam rangka peningkatan kualitas permukiman kumuh di kawasan prioritas secara
partisipatif, untuk mewujudkan visi, misi dan cita-cita yang diharapkan Metode
FGD, review kebijakan, superimpos peta tematik dan peta perencanaan, analisis koneksitas sistem pelayanan infrastruktur, analisis kebutuhan sesuai standar
35
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
pelayanan minimal, SNI dan analisis keterpaduan penyelesaian persoalan kawasan prioritas dengan perencanaan tingkat kelurahandesa dan antar kelurahandesa
dan kelurahandesa Proses
1. Melakukan kajian kebijakan dan isi dokumen perencanaan kabupatenkota yang mempengaruhi perkembangan kawasan permukiman prioritas
2. Melakukan kajian kebutuhan pengembangan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan kawasan permukiman sesuai standar pelayanan minimum dan sesuai Standar
pengembangan kawasan Permukiman SNI 6. Melakukan sinkronisasi dan keterpaduan perencanaan program secara kolaborasi
Keluaran a. Hasil reviewtinjauan kebijakan dan perencanaan-perencanaan pembangunan
kota. Kegiatan Review ini merupakan suatu upaya untuk memahami dan sinkronisasiketerpaduan kebijakan perencanaan pembangunan yang diperkirakan
dapat mempengaruhi kawasan permukiman prioritas b. Hasil kajian penanganan persoalan letak kawasan permukiman kumuh pada area
konservasi termasuk sempadan sungai c. Hasil kajian kecenderungan perkembanganpergeseran pola penggunaan lahan
land use dan bangunan kawasan prioritas. d. Hasil kajian penanganan area genanganbanjir
e. Hasil kajian persoalan, potensi dan kendala pengembangan sosial nilai-nilai dan prilaku dan kegiaatan ekonomi masyarakat di dalam rencana teknis kawasan
prioritas f. Hasil kajiananalisis kebutuhan penanganan persoalan utama kawasan
permukiman kumuh kawasan prioritas utamanya terkait persoalan bangunan hunian dan pelayanan sarana dan prasarana dasar permukiman termasuk
kebutuhan ruang publik g. Hasil kajian persoalan sumber kehidupan dan penghidupan warga kawasan
prioritas potensi sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi keuangan, potensi infrastrukturfisik, dan potensi sosial serta melakukan kajian
penyelesaian persoalan dan identifikasi kebutuhan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi rumah tangga dan kegiatan usaha lokal produktif serta potensial
merujuk pada POS PPMK h. Hasil kajian persoalan-persoalan sosial dan kearifan lokal masyarakat di kawasan
permukiman dan menyepakati penyelesaian persoalan-persoalan sosial warga i. Hasil kajian penanganan persoalan tumpang tindih status kepemilikan lahan dan
bangunan j. Hasil kajian persoalan perijinan bangunantumpang tindih ijin lokasi di kawasan
36
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
permukiman kumuh prioritas k. Hasil kajiananalisis penanganan area resiko
l. Menyajikan hasil kajian kedalam bentuk matriks dan peta-peta tematik analisis dan sistem GIS
m. Sosialisasi hasil kajiananalisis melalui berbagai media n. Penyepakatan hasil kajiananalisis bersama pokja PKP, selanjutnya disajikan dalam
uraian analisis peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan prioritas Pelaksana
Lurah Kepala Desa, BKM LKM dan Pokja PKP Peserta
Warga masyarakat termasuk utamanya perempuan, masyarakat berpenghasilan rendah dan remaja
Narasumbe r
Pemerintah KabupatenKota, Camat dan kelompok peduli lainnya Fasilitator
Tim korkot dan Fasilitator
1.2.4.5.4 Perumusan Alternatif Konsep Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Tahap ini menguraikan gagasan konseptual yang menggambarkan keadaan sebenarnya, sesuai visicita- cita permukiman ideal yang akan dituju pada masa mendatang. Konsep ini perlu disusun beberapa
alternatif dan selanjutnya dipilih dan disepakati konsep perencanaan yang terbaik. Langkah perumusan
konsep rencana teknis, sebagai berikut: Tujuan
a. Merumuskan alternatif gagasan konsep penanganan permukiman kumuh dikawasan prioritas
b. Menetapkan gagasan konsep penanganan permukiman kumuh yang sesuai dengan standar pelayanan minimal dan sesuai dengan Standar Pengembangan
Permukiman kawasan SNI. Metode
RembugFGD Proses
a. Melakukan coachingon the job training terkait pentingnya perumusan alternatif konsep penanganan permukiman kumuh di kawasan prioritas kepada Camat,
Lurahkepala Desa, BKMLKM, RTRW dan TIPP
b. Menyusun rencana kegiatan c. Mempersiapkan data hasil PS dan Analisis termasuk peta-peta tematik cermati
hasil kajian persoalan, potensi dan kebutuhan penanganan permukiman kumuh d. Mencermati data status kepemilikan tanah dan bangunan setiap perpetakan persil
37
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
lahan. e. Mempersiapkan kebijakan dan perencanaan kabupatenkota yang akan
mempengaruhi pembangunan kawasan prioritas, termasuk pengelolaan
lingkungan, sosial kebijakan pertanahan dan perijinan bangunan hunian. f. Mempertimbangkan kembali visigagasan pengembangan kawasan permukiman
kumuh. g. Melakukan diskusikajian pembahasan konsep penanganan kawasan permukiman
kumuh kawasan prioritas apakah pemugaran, peremajaan, relokasi, kampung susun, kampung deret dan gagasan lainnya dengan model land consolidasion,
land sharing h. Merumuskan alternatif konsep penanganan permukiman kumuh kawasan
prioritas. i. Menetapkan konsep penanganan permukiman kumuh yang terbaik, yang paling
sesuairasional dan mudah diimplementasikan berdasarkan kesepakatan warga
Keluaran a. Alternatif Konsep Penanganan Permukiman Kumuh Kawasan Prioritas
b. Konsep peningkatan kualitas permukiman kumuh terpilih. Pelaksana
TIPP dan pokja PKP Peserta
LurahKepala Desa, RTRW, Perguruan Tinggi, LSM dan kelompok peduli lainnya
serta Warga masyarakat termasuk perempuan, masyarakat berpenghasilan rendah dan remaja
Narasumber Pemerintah KabupatenKota, Camatdan kelompok peduli lainnya
Fasilitator Tim Fasilitator dan Tim Korkot
1.2.4.5.5 Perumusan Perencanaan Teknis Penataan Permukiman Kumuh
Dari hasil pemetaan swadaya yang lebih rinci di kawasan prioritas dan kondisi nyata saat ini lihat peta Rona Awal dan persoalan yang sedang dihadapi serta mempertimbangkan kesepakatan-kesepakatan
hasil analisis tentunya sesuai visi, misi konsep penanganan kawasan permukiman kumuh kawasan prioritas, tahap berikutnya dilakukan perumusan rencana penataan ruang dan bangunan yang lebih
mendukung pola penghidupan dan kehidupan warga di kawasan prioritas tersebut. Sedangkan langkah-langkah perumusan Rencana teknis penataan permukiman kumuh ini, meliputi:
38
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
Tujuan 1. Merumuskan Rencana Peningkatan Kualitas Permukiman di Kawasan Prioritas
2. Merumuskan Aturan Bersama tingkat Komunitas Metode
RembugFGD Proses
1. Melakukan coachingon the job training terkait pentingnya perumusan rencana penanganan permukiman kumuh di kawasan prioritas kepada Lurahkepala Desa,
Camat, TIPP, BKMLKM, RTRW 2. Menyusun rencana kegiatan
3. Mempersiapkan data hasil PS dan Analisis termasuk peta-peta tematik cermati hasil kajian persoalan, potensi dan kebutuhan penanganan permukiman kumuh
4. Mencermati data status kepemilikan tanah dan bangunan setiap perpetakan persil lahan
5. Mencermati kembali visigagasan pengembangan kawasan permukiman kumuh. 6. Mencermati kembali hasil diskusikajian pembahasan konsep penanganan
kawasan permukiman kumuh kawasan prioritas. 7. Merumuskan dokumen Rencana teknis, utamanya memuat Rencana Peningkatan
Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh di kawasan prioritas Keluaran
Dokumen Rencana Teknis kawasan prioritas, memuat: 1. Arahan penataan permukiman kumuh kawasan prioritas dan pengembangan
kawasan prioritas ke depan sesuai Visi KabupatenKota. 2. Arahan pengembanganpeningkatan penghidupan masyarakat di lokasi kawasan
prioritas. 3. Peta penggunaan lahan dan bangunan kondisi eksisting
4. Peta rencana tata ruang dan penataan bangunan kawasan prioritas dengan kedalaman rencana tapak site plan.
5. Peta rencana sistem jaringan jalan sirkulasi 6. Peta rencana sistem drainase
7. Peta rencana sistem pengelolaan sampah 8. Peta rencana sistem pengelolaan limbah rumah tangga
9. Peta rencana sebaran fasilitas sosial 10.Aturan bersama awal yang disepakati warga
11.Rencana pengamanan sosial dan lingkungan, utamanya terkait aspek legal pengamanan bermukim tanah dan perijinan
12.Rencana Investasi dikawasan prioritas kumuh indikasi program pembangunan yang memuat rincian kegiatan, volume, biaya, sumber dana, instansistakeholder
yang terlibat, tahun pelaksanaan 13.Rencana kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan kawasan pada tahun
pertama. Pelaksana
TIPP Peserta
Lurah, Kepala Desa, RTRW dan kelompok peduli lainnya serta Warga masyarakat
39
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
termasuk perempuan, masyarakat berpenghasilan rendah dan remaja Narasumbe
r Pemerintah KabupatenKota, Pokja PKP, dan kelompok peduli lainnya
Fasilitator Tim Korkot dan Tim Fasilitator
40
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
1.2.4.5.5 Perumusan Rencana Investasi Peningkatan Kualitas Permukiman
a. Pengertian Rencana investasi adalah suatu Rencana pembiayaan pembangunan dari Rencana Teknis Penataan
Lingkungan Permukiman yang telah disusun dan disepakati LurahKepala Desa, Camat, Pokja PKP
41
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
dan Masyarakat. Rencana investasi ini disusun untuk menerjemahkan program-program dan kegiatan pembangunan kawasan permukiman kumuh ke dalam bentuk rencana investasi
pembangunan kawasan prioritas untuk kurun waktu 5 tahun, sesuai jangka waktu perencanaan.
b. Tujuan Tujuan dari penyusunan rencana investasi adalah sebagai alat untuk mendorong para pihak
berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas permukiman kumuh diwilayah KelurahanlDesa. c.
Ruang Lingkup Rencana Investasi Dalam menyusun rencana investasi setidaknya berisi :
1. Deskripsi umum program