Pelaksanaan Kegiatan Forum Konsultasi

3. Fasilitator: Fasilitator Kelurahan

1.2.3.6. Pelaksanaan Kegiatan Forum Konsultasi

Proses Konsultasi Proses sinkronisasi perencanaan melalui forum konsultasi Dokumen perencanaan tingkat Desa kelurahan disusun selarassinkron dengan dokumen perencanaan RKPKP, SIAP, RP2KPKP tingkat KabupatenKota. Proses sinkronisasi tersebut terselenggara melalui media forum konsultasi, secara berkala dan sesuai kebutuhan dan tingkat kepentingan perencanaan kelurahan desa dan kabupatenkota. Forum konsultasi ini tidak dibatasi hanya konsultasi persoalan permukiman saja tetapi dapat diperluas melalui kegiatan sosialisasi dan konsultasi pembangunan kota. Forum konsultasi dapat dilakukan pada setiap tahapan perencanaan untuk konsolidasi penyepakatan bersama dan pada saat tertentu dapat dilakukan konsultasi langsung ke angota pokjaSKPD dan salah satu kelompok peduli untuk konsultasi penyelesaian persoalan-persoalan khusus di kawasan yang direncanakan. Langkah-langkah penyelenggaraan forum konsultasi tingkat kabupatenkota dan kecamatan, adalah:  Melakukan pemetaan forum-forum, kelompok-kelompok atau organisasi pemerhati pembangunan kota yang sudah terbentuk, seperti misalnya forum air minum, forum sampah dan forum lainnya. Forum-forum tersebut dapat didayagunakan oleh tim perencana kelurahandesa dan kabupaten kota untuk melakukan konsultasi dan sosialisasi persoalan dan kendala penanganan permukiman 45 Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan Yang dimaksud dengan PROSES KONSULTASI Pada Gambar 2.1. Tahapan kegiatan Program KOTAKU Tingkat KabupatenKota dan Tingkat KelurahanlDesa adalah; merupakan ajang komunikasi dalam rangka sinergi kegiatan tingkat KabKota dengan kegiatan tingkat Desakel, sinergi kegiatan antara kawasan dalam KabKota dan kawasan lintas KabKota dalam provinsi. Dalam prakteknya Proses Konsultasi ini bisa berupa forum-forum diskusi dalam rangka membangun persamaan persepsi dan kesepakatan-kesepakatan terhadap proses menuju kota tanpa kumuh. Proses konsultasinya minimal terjadi pada setiap tahapan; baik tahapan persiapan, tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan hingga tahapan keberlanjutan. Proses Konsultasi inisiasinya bisa dari mana saja bisa dari KabKota ataupun dari Desakel disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing KabKota, sebaiknya Proses Konsultasi ini dikemas dalam sebuah sistem yang digerakan oleh Pokja PKP sehingga terjadwal dan proses konsultasinya rutin. kumuh yang perlu didiskusikan bersama sesuai content, tugas pokok dan keahlian kelompok- kelompok diskusi. Forum konsultasi wajib melibatkan anggota Pokja PKP sesuai tugas pokoknya  Memastikan anggota Pokja PKP melakukan bimbingan teknis ke tim perencana tingkat kelurahan dan sekaligus melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perencanaan RP2KPKP secara berkala ke tim Perencana penyusunan RPLP dengan kedalaman rencana teknis dan rencana teknis RTPLP pada lokasi prioritas yang disepakati  Memastikan tim perencana tingkat kelurahan melakukan konsultasi terhadap persoalan dan kendala, hasil analisis dan rancangan perencanaan penanganan permukiman kumuh kepada anggota Pokja PKP dan forum atau organisasi yang sesuai contennya. seperti, bila teridentifikasi ada persoalan sampah maka kegiatan konsultasi dapat dilakukan oleh tim perencana kelurahandesa langsung ke anggota Pokja terkait.  Memastikan proses forum konsultasi berlangsung secara berkala sesuai kebutuhan conten yang perlu disepakati bersama antar anggota pokja PKP.  Proses forum konsultasi secara garis besar disajikan pada setiap tahapan pelaksanaan program. Khusus penetapan kawasan prioritas kelurahandesa harus sinkron dengan kawasan prioritas tingkat kota yang tersaji dalam dokumen RP2KPKP. Penanggung jawab perencanaan penanganan permukiman kumuh di tingkat kelurahandesa adalah lurahkepala desa, sedangkan permukiman kumuh antar kelurahandesa dalam pelaksanaannya dibawah koordinasi pemerintah kecamatan. Pelaksanaan penanganan permukiman kumuh kelurahandesa dibantu oleh BKMLKM, TIPP, serta lembaga yang ada di kelurahandesa atau di wilayah kecamatan. Masyarakat bekerja bersama dengan pemerintah kelurahandesa, kecamatan, dan kotakelurahan dengan didampingi fasilitator dan tenaga ahli terlibat aktif dalam seluruh proses pengambilan keputusan perencanaan partisipatif ini. Tujuan perencanaan ini adalah untuk menyelesaikan semua persoalan kumuh yang muncul sebagai indikatorgejala dan akar penyebab permukiman kumuh dari berbagai aspek pelayanan prasarana, sarana dan utilitas, sosial-budaya, ekonomi, lahan dan legal serta merumuskan program yang akan dilaksanakan dalam mewujudkan visi permukiman kelurahandesa. 46 Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan Selama tahap Perencanaan Partisipatif, Lurahkades dan BKMLKM, dibantu TIPP, melakukan penggalangan bantuan teknis untuk meningkatkan kualitas data, analisis, dan rencana. Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan, TIPP didampingi Tenaga Ahli Pendamping Kelurahan dan mendapatkan bimbingan teknis secara berkala dari Pokja PKP.

1.3 Tahap Pelaksanaan