peran dan fungsi lembaga. Tujuan sosialisasi adalah: a. agar seluruh pihak memahami pentingnya lembaga perencanaan permukiman
tingkat kelurahandesa; serta b. membangkitkan kesadaran warga untuk peduli dan memiliki keterampilan di
bidang permukiman, terlibat aktif dalam perencanaan permukiman.
2. Review keberadaan TIPP. Melakukan review TIPP di tingkat kelurahandesa yang
bertanggungjawab dalam perencanaan penataan permukiman secara partisipatif. Review dilakukan untuk mengetahui i apakah memfungsikan yang sudah ada atau
harus membentuk TIPP baru.
3. Penggalangan relawan sebagai anggota TIPP
3
. Melakukan pemetaan pelaku dan pendaftaranpenjaringan relawan yang memiliki potensi untuk terlibat dalam TIPP.
Sebaiknya dalam melakukan identifikasi wargarelawan perlu diperhatian keahlian yang dimilikinya misalnya keahlian membuat peta, infrastruktur, menyusun dokumen
perencanaan, pembukuan, dll;
4. Pembentukan TIPP. Bagi kelurahandesa yang belum memiliki TIPP dilkukan
pembentukan TIPP, sedangkan bagi kelurahandesa yang sudah memiliki TIPP, maka dilakukan review untuk melengkapi kekurangannya. TIPP dibentuk oleh dan
bertanggung jawab kepada masyarakat. TIPP dikukuhkan oleh BKMLKM dan LurahKades. Anggota TIPP terdiri dari unsur kecamatan, kelurahandesa, BKMLKM,
relawan, dan kelompok masyarakat termasuk kelompok perempuan. TIPP harus memperhatikan keseimbangan komposisi anggota perempuan dan laki-laki serta
mengikutsertakan kelompok rentan sebagai anggotanya.
5. Peningkatan kapasitas TIPP. Tim fasilitator bersama Lurah dan BKM melakukan
rangkaian pelatihancoaching untuk TIPP, lurahkades, camat dan BKMLKM mengenai perencanaan partisipatif.
6. Penyusunan rencana kerja . TIPP menyusun rencana kegiatan untuk perencanaan
partisipatif tingkat kelurahandesa. Dalam menjalankan tuganya TIPP dibantu oleh beberapa Pokja yang dibentuk oleh TIPP sendiri.
Adapun Pokja tersebut didalamnya terdiri dari beberapa Pokja yang minimal sesuai dengan 7 tujuh indikator kumuh atau lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3 Tahapan ini dapat dilakukan bersamaan dengan tahap penggalangan relawan dan agen sosialisasi saat sosialisasi awal.
7
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
1.2 Tahap Perencanaan
Tahap Perencanaan dimulai dengan merumuskan kondisi permukiman layak huni di tingkat kelurahandesa atau antar kelurahandesa yang diinginkan oleh masyarakat pada masa mendatang,
sesuai dengan visi dan misi pembangunan permukiman tingkat kelurahandesa untuk mencapai 0 ha permukiman kumuh yang dituangkan dalam Rencana Penataan Lingkungan Permukiman RPLP dengan
kedalaman rencana teknis. Dokumen RPLP Kumuh atau perencanaan yang setara, merupakan rencana makro Kelurahandesa yang
memuat arahan pencegahan dan rencana peningkatan kualitas permukiman kumuh yang terintegrasi antar Kelurahandesa yang berbatasan. Perencanaan disajikan pada peta dengan skala ketelitian 1:5000
dan 1:1000
Adapun tahapan perencanaan dapat dirinci sebagai berikut:
1.2.1 Membangun Visi
Visi permukiman yang dimaksud adalah upaya masyarakat dalam mendalami visi Pemerintah kabupatenkota yang ada dalam RPJMD, khususnya yang terkait dengan visi pembangunan permukiman
dan pelayanan infrastrukturnya. Membangun visi permukiman bisa dilakukan bila Pemerintah kabupatenkota setuju bahwa visi tersebut sebagai pelengkap visi Kabupatenkota yang telah terbangun.
Namun bila tidak mendapat persetujuan, maka kegiatan selanjutnya dilakukan untuk menyempurnakan konten misi permukiman. Misi permukiman ini merupakan rumusan, gagasan atau cita-cita masyarakat
terhadap kondisi permukiman layak huni dan berkelanjutan yang akan dicapai pada masa mendatang. Hal ini bertujuan agar perencanaan yang dibuat oleh masyarakat lebih terarah dan masyarakat dapat
menyusun strategi untuk mengurangi perbedaanjarak antara kondisi saat ini dengan visi misi yang ingin dicapai, seperti tersaji pada gambar berikut ini:
8
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan