masalah serta permukiman kumuh adalah masalah bersama yang harus ditangani secara bersama-sama pula; serta iii komitmen pencapaian visi misi permukiman
yang diharapkan.
5. Melakukan lokakarya tingkat kelurahandesa untuk menyepakati hasil RPK. 6. Sosialisasi hasil pelaksanaan RPK melalui berbagai media.
7. Melakukan konsultasi kepada POKJA PKPPemda terkait hasil RPK. Keluaran
1. Terindentifikasi penyebab, karakteristik dan akar persoalan kumuh permukiman 2. Komitmen masyarakat dan pelaku tingkat kelurahandesa untuk terlibat aktif dalam
penataan permukiman di wilayahnya. Pelaksana
1. LurahKepala Desa 2. BKMLKM
3. TIPP Peserta
Masyarakat Narasumbe
r Pokja PKPPemda, Perguruan Tinggi, Swasta
dan kelompok peduli lainnya Fasilitator
Tim Fasilitator
Pelaksanaan Tahapan kegiatan membangun visi misi dan kegiatan Refleksi Perkara Kritis dapat dilakukan sesuai ketentuan di atas, namun untuk efektifitas waktu penyelenggaraan
dengan melibatkan masyarakat, maka penyelenggaraan tahap Visi misi dan RPK dapat dilakukan dalam satu paket dan pada waktu bersamaanparalel
1.2.3 Pemetaan Swadaya PS
Kegiatan Pemetaan Swadaya adalah proses tindaklanjut dari kegiatan konsolidasi data yang meliputi: kegiatan pengumpulan dan melengkapi kekurangan data, identifikasi dan kajian persoalan, kendala
serta potensi yang dilakukan oleh TIPP bersama warga masyarakat terhadap kondisi riileksisting kawasan permukiman diwilayah KelurahanlDesa.
Proses pemetaan swadaya mencakup kegiatan persiapan dan pelaksanaan PS, secara rinci sebagai berikut:
a. Persiapan Pemetaan Swadaya
11
Bahan Bacaan Penyelenggaran Program KOTAKU Tingkat DesaKelurahan
Tahap persiapan yang dilakukan oleh TIPP adalah kegiatan konsolidasi data. Kegiatan ini meliputi konsolidasi kelengkapan data, dokumen perencanaan dan peta-peta yang diperlukan untuk
menyusun perencanaan permukiman tingkat kelurahandesa RPLP dengan kedalaman rencana
teknis. Tujuannya adalah menyusun list kelengkapan data, validasi data base line permukiman, profil permukiman dan profil kumuh, dokumen perencanaan kabupatenkota dan peta-peta untuk
proses penyusunan perencanaan RPLP kedalaman rencana teknis . Hasil dari kegiatan konsolidasi ini dalam bentuk kelengkapan data statistik, SK Kawasan Kumuh, dokumen perencanaan yang
dibutuhkan RTRW KabupatenKota, RDTR, SPPIP, RISPAM, Masterplan Drainase, sanitasi kota, rencana sistem pengelolaan sampah, RPJMD, RISPK RKPKP, SIAP dll, data base line profil
permukiman yang telah divalidasi, peta dasar dan peta-peta tematik dengan skala 1:5000 dan
1:1000. TIPP dalam melakukan konsolidasi data berkoordinasi dengan pokja PKP dan apa bila ada kekurangan maka data dapat dilengkapi pada saat melakukan tahapan Pemetaan Swadaya.
Tahapan persiapan berikutnya melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Penguatan Kapasitas
Penguatan dilakukan kepada TIPP dan Pokjanya yang terkait dengan kegiatan pemetaan swadaya.
2. Penyusunan Rencana Kerja 3. Merancang kajian
TIPP bersama Pokja merancang kajian yang akan dijadikan metode pada kegiatan PS.
Catatan: Data atau peta yang diperlukan terkait isu permukiman antara lain mencakup data kependudukan, tata guna lahanpola ruang, kondisi dan keteraturan bangunan, status
kepemilikan tanah, kondisi sosial-ekonomisumber penghidupan, ketersediaan sarana prasarana khususnya data 7 indikator kumuh, nilai-nilaibudaya masyarakat, kelembagaan,
risiko bencana, maupun data-data lain yang tematis sesuai kebutuhan pencapaian visi serta karakteristik lokal.
b. Pelaksanaan Pemetaan Swadaya