K ementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelenggarakan

K ementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelenggarakan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2014 dengan tema “Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan.”

Acara Musrenbangnas 2014 dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan didampingi oleh Wakil Presiden Boediono dan para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Hadir pula para pimpinan lembaga negara, unsur legislatif (DPR dan DPD), Sekjen dan Sestama Kementerian/Lembaga serta Gubernur, Walikota/Bupati, dan Kepala Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Tujuan penyelenggaraan rangkaian Musrenbangnas Tahun 2014 adalah: (1) melakukan penyempurnaan rancangan awal RKP 2015 menjadi rancangan akhir RKP 2015; (2) melakukan penyerasian dan penyempurnaan rancangan Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja K/L) 2015; (3) melakukan penyerasian program, kegiatan, indikator serta lokasi kegiatan dan pagu anggaran yang disusun oleh K/L dan pemerintah provinsi sesuai dengan tema dan prioritas pembangunan Tahun 2015; (4) memperkuat koordinasi dan sinergi pembangunan baik melalui kerangka regulasi (peraturan perundang-undangan) maupun kerangka anggaran agar terwujud penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan; serta (5) menyediakan arahan bagi penyempurnaan rancangan akhir Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2015.

Penyelenggaraan Musrenbangnas merupakan amanat Undang- Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) sebagai salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahunan.

“Kegiatan ini dianggap sangat penting karena akan menentukan arah pembangunan, baik nasional maupun daerah,” ujar Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP, Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas.

Musrenbangnas adalah wahana untuk mempertemukan hasil perencanaan teknokratis-partisipatif yang dilakukan K/L dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menyerasikan perencanaan nasional dan daerah. Pelaksanaan Musrenbangnas telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan. Keluaran yang dihasilkan melalui pelaksanaan Musrenbangnas Tahun 2014 adalah: (1) masukan bahan penyempurnaan Rancangan Akhir RKP 2015; (2) masukan bahan penyempurnaan Renja K/L 2015; serta (3) masukan bahan penyempurnaan RKPD 2015.

Pameran Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2014 Pameran Perencanaan Pembangunan Nasional 2014 merupakan

salah satu bagian dari rangkaian acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2014. Pameran ini

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2014

sumber: dokumen Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan

dalam berita

Status Penyelesaian Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi

Gambar 1 Status Peraturan Daerah tentang RTRW Provinsi di Indonesia Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berperan penting dalam

Status Penyelesaian RTRWP pembangunan, terutama di daerah. Beberapa fungsinya antara lain yang Belum Perda sebagai pedoman untuk: 1) penyusunan Rencana Pembangunan

No.

Provinsi

B C Jangka Panjang Daerah (RPJPD), 2) pemanfaatan ruang dan

A D B1 B2 C1 C2 pengendalian pemanfaatan ruang; 3) mewujudkan keterpaduan,

1. Sumatera Utara

keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah, serta

2. Riau

keserasian antarsektor; dan 4) penetapan lokasi dan fungsi ruang

3. Sumatera Selatan

untuk investasi.

4. Kep. Riau

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 mengamanatkan pada

5. Kalimantan Barat

setiap provinsi, kabupaten, dan kota untuk menyusun RTRW-

6. Kalimantan Tengah

nya. Hingga Juni 2014, 25 dari 33 provinsi di Indonesia sudah

7. Kalimantan Selatan

menetapkan Peraturan Daerah (Perda) RTRW-nya. Pada Gambar 1

8. Kalimantan Timur

dapat dilihat provinsi-provinsi yang sudah dan belum menetapkan

8 8 8 8 6 0 Perda RTRW-nya.

JUMLAH

A Proses Revisi

Terdapat 8 provinsi yang belum menyelesaikan Perda RTRW- Proses Persetujuan Substansi nya. Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau statusnya masih

B B1 : Proses Persetujuan Substansi Teknis PU menunggu Persetujuan Substansi dari Menteri Kehutanan,

B2 : Proses Persetujuan Substansi Kehutanan sedangkan 6 provinsi lainnya masih menunggu proses penyelesaian

Memperoleh Persetujuan Substansi Raperda RTRW-nya di DPRD dan evaluasi di Kementerian Dalam

C C1 : Memperoleh Persetujuan Substansi Menteri PU Negeri. Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut [gp/zh].

C2 : Memperoleh Persetujuan Substansi Menteri Kehu-

tanan

D Penetapan Perda RTRW

30 buletin tata ruang & pertanahan

Konferensi Indonesian Regional Science Association (IRSA) ke-12

“ Political Economy of Regional Development in Indonesia ”