D alam rangka berbagi hasil penelitian dan mendiskusikan topik

D alam rangka berbagi hasil penelitian dan mendiskusikan topik

terkini tentang aspek regional dari berbagai isu, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengikuti konferensi Indonesian Regional Science Association (IRSA) ke-12 yang mengangkat tema “Political Economy of Regional Development in Indonesia,” pada tanggal 2-3 Juni 2014 di Hotel Aryaduta, Makasar.

Konferensi ini merupakan kegiatan reguler IRSA yang menjadi tempat bagi para ilmuwan dan peneliti lokal dan internasional dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda untuk berbagi hasil kajiannya, terutama di bidang keilmuan kewilayahan. Pada konferensi IRSA ke-12 ini turut serta pula Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Sekretaris Kabinet, dan beberapa perguruan tinggi negeri, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia,

Gambar 1 Uke Muhammad Husein, S.Si, MPP, Kasubdit Pertanahan, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Hasanuddin Makasar.

presentasi rancangan kebijakan bidang pertanahan 2015-2019 dalam Pada hari ke-2, secara paralel Direktorat Tata Ruang dan

konferensi IRSA

Pertanahan, Kementerian PPN/Bappenas, mempresentasikan dua kebutuhan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum. makalah, yaitu: (i) Background Study of The National Medium Term Pembentukan bank tanah ini juga dilakukan sebagai upaya Development Plan 2015-2019 oleh Uke Mohammad Hussein, SSi., pengendalian agar tanah dapat digunakan sesuai dengan MPP, Kasubdit Pertanahan, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan

peruntukan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Bappenas; dan (ii) Spatial Planning Policy: Third National Medium

Term Development Plan’s Background Study oleh Aswicaksana ST, Sementara itu, Aswicaksana mengemukakan 3 (tiga) isu utama MT, MSc, staf fungsional perencana Bappenas.

bidang tata ruang yaitu: (i) belum efektifnya pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang; (ii) belum dijadikannya RTRW

Dalam pemaparannya, Uke Mohammad Hussein menyampaikan sebagai acuan pembangunan berbagai sektor; dan (iii) belum bahwa kasus pertanahan masih marak terjadi di Indonesia,

efektifnya kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang. Ketiga bahkan beberapa kasus menjadi isu nasional. Kebijakan bidang

pertanahan saat ini masih perlu penyempurnaan. Mengingat hal tersebut merupakan identifikasi yang didasarkan pada arahan

RPJPN dalam bidang tata ruang, hasil evaluasi RPJMN 2010-2014, Tahun 2014 merupakan tahun penyusunan RPJMN 2015-2019,

dan tantangan ke depan.

di Bidang Pertanahan, diusulkan beberapa kebijakan, yaitu (i) perubahan sistem pendaftaran tanah negatif menjadi positif; (ii)

Aswicaksana juga menyampaikan mengenai kebijakan bidang redistribusi tanah dan reforma akses; (iii) kamar khusus pertanahan

tata ruang tahun 2015-2019, diantaranya: (i) meningkatkan di pengadilan negeri; (iv) pembentukan Bank Tanah; dan (v)

ketersediaan dan efektifitas regulasi tata ruang melalui peningkatan jumlah proporsi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang

pengembangan dan harmonisasi regulasi; (ii) meningkatkan pertanahan khusus juru ukur.

kapasitas SDM dan penguatan kelembagaan penataan ruang; (iii) mengembangkan rencana tata ruang yang berkualitas dan tepat

Dalam diskusi, pembahasan tentang Bank Tanah cukup menarik waktu; (iv) meningkatkan kualitas pelaksanaan pembangunan perhatian peserta konferensi. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa bank

melalui internalisasi RTR dalam rencana pembangunan sektoral; tanah ini merupakan upaya pemerintah dalam mencadangkan

(v) menegakkan aturan zonasi, insentif, disinsentif dan pemberian sanksi secara konsisten; dan (vi) melaksanakan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang [uk/ih/as/ay].

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan

tahukah anda masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Gambar 2 Aswicaksana ST, MT, MSc presentasi rancangan kebijakan bidang tata ruang 2015-2019 dalam konferensi IRSA

Sumber: : Undang-Undang No. 25 Tahun 2004

buletin tata ruang & pertanahan 31

buletin 32 tata ruang & pertanahan