T ahun 2014 ini, negeri kita tercinta mengadakan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih siapa saja calon wakil rakyat yang

T ahun 2014 ini, negeri kita tercinta mengadakan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih siapa saja calon wakil rakyat yang

akan duduk di badan legislatif dan juga memilih presiden sebagai pimpinan tertinggi badan eksekutif. Dengan adanya kemungkinan pergantian kabinet dan kemunculan presiden baru, secara tidak langsung memberikan warna baru terhadap kebijakan-kebijakan baru, termasuk di dalamnya kebijakan mengenai penataan ruang dan pertanahan. Di awal tahun 2014, berbagai berita di media cetak seputar tata ruang dan pertanahan diwarnai dengan permasalahan penyelenggaraan penataan ruang dan pelaksanaan reforma agraria di Indonesia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan pembangunan kampung deret sebagai salah satu penataan kampung kumuh di Ibukota. Selain itu, Reforma Agraria Nasional (RAN) menjadi kebutuhan mendesak yang menjadi trending topic selama beberapa bulan terakhir. Berikut ringkasan beberapa berita tentang tata ruang dan pertanahan.

JANUARI Kawasan terbuka hijau dan lingkungan hidup merupakan isu

tata ruang yang hampir selalu dibahas di Januari. Fokus yang ditekankan adalah perlunya penambahan lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang kemudian disesuaikan dengan pelaksanaan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi. Namun ruang terbuka hijau ini terkendala beberapa faktor, di antaranya: tingkat kepadatan penduduk yang semakin tinggi, harga lahan yang mahal, kesulitan untuk melakukan pembebasan lahan, hingga kebutuhan untuk normalisasi waduk yang berimbas pada daerah resapan yang akan dibangun di ruang terbuka hijau. Berkenaan dengan lingkungan hidup, banjir mendominasi pemberitaan selama beberapa bulan ke belakang. Berdasarkan penelusuran di media online, pemberitaan mengenai banjir Jakarta pada Januari 2014, hingga 26 Januari lalu tercatat sebanyak 6.687 berita. Jumlah ini naik drastis dari bulan yang sama tahun lalu, sekitar 2.211 berita. ( Kerjasama Berita tagar dan Indonesia Indicators, Januari 2014).

Sumber: http://www.thejakartapost.com RUU Pertanahan diharapkan sudah selesai disusun sebelum

hingga kelemahan substansi. Organisasi AMAN memperkirakan, September 2014. Salah satu poin krusial dari RUU Pertanahan

konflik disertai kekerasan berupa perampasan tanah, wilayah, ialah terkait tata kelola lahan tanah. RUU Pertanahan merupakan

dan sumber daya alam di wilayah adat akan meningkat tahun ini. implementasi TAP MPR Nomor IX/MPR/2001 Tentang Pembaruan

Untuk itu, AMAN mendesak pemerintah serius menerapkan dan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam atau Reformasi Agraria.

menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/2012 RUU Pertanahan secara formil akan menggantikan UU Nomor

bahwa hutan adat bukan lagi hutan negara. ( Kompas, 11 Februari 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, RUU ini

diharapkan mengurangi tumpang tindih aturan tanah yang mulai Dari 128 daerah aliran sungai di Jawa Tengah, 35 berada dalam memunculkan sengketa. ( Beritasatu, 27 Januari 2014)

kondisi kritis dengan enam di antaranya dalam kondisi sangat FEBRUARI

kritis dan mendesak untuk ditangani. Hampir semua daerah aliran Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta,

sungai yang kritis memiliki permasalahan sama, yaitu perubahan Yonathan Pasodung mengatakan, pihaknya dalam tahun ini akan

tata kelola lahan di hulu hingga daerah-daerah di sepanjang aliran membangun 70 kampung deret baru di lima wilayah di Jakarta.

sungai. Untuk itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya air. Namun, Yonathan tidak menjelaskan secara rinci lokasi-lokasi baru

Selain membenahi kawasan tangkapan air, PSDA juga membuat yang disebutkannya. Yang jelas, pada awal bulan Maret tahun 2014

cekdam di kawasan hulu untuk menahan air dari hulu agar tidak pihaknya mulai membangun kampung deret tersebut. Yonathan

melimpas menjadi banjir. ( Kompas, 13 Februari 2014) pun mengatakan pembangunan kampung deret yang telah

MARET

diproyeksikan sejak tahun 2013 sebanyak 26 titik di jakarta kini Kementerian Pekerjaan Umum menemukan indikasi pelanggaran pembangunannya tengah berlangsung. ( Tribun News, 08 Februari tata ruang di 788 titik di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, 2014) dan kawasan Puncak serta Cianjur. Semua pelanggaran tersebut

Kekhawatiran sejumlah pihak bahwa penerapan Undang-Undang akan diteliti dan dianalisis dengan melibatkan 12 pakar hukum. Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU P3H)

Tidak hanya di Jabodetabek, Puncak, dan Cianjur, pelanggaran bakal menyasar masyarakat sekitar hutan mulai tampak. Jika

tata ruang juga terindikasi terjadi di banyak daerah, antara lain di terus dilakukan, sekitar 30.000 desa di sekitar hutan bisa konflik.

Makassar dan kawasan situs Trowulan di Jawa Timur. Di Makassar, UU P3H dinilai lemah dari sisi proses penyusunan yang eksklusif

pelanggaran terjadi karena ada pembangunan apartemen di lahan

buletin tata ruang & pertanahan 27 buletin tata ruang & pertanahan 27

Cianjur (Bopunjur) seluas 2.754 hektar. KPK akan mengembangkan zonasi. Selain itu, pelanggaran tata ruang juga terjadi di kawasan

dan mengungkap pihak-pihak yang berperan turut membantu lereng Gunung Merapi. ( Kompas, 17 Maret 2014)

pemulusan rekomendasi izin alih fungsi hutan lindung di Bogor itu. Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengaku saat ini kemampuan

( Tribun News, 09 Mei 2014)

membuat sertifikat tanah per tahun hanya 2 juta hektar. Untuk Komnas HAM membentuk inkuiri nasional tentang hak masyarakat

41 juta hektar tanah yang belum disertifikasi di Indonesia, butuh hukum adat atas wilayahnya di kawasan hutan. Hak masyarakat

21 tahun lebih untuk merampungkannya. Luas tanah daratan hukum adat adalah salah satu prioritas Komnas HAM. Berdasarkan di Indonesia mencapai 180 juta hektar. Dari total luas daratan

catatan Komnas HAM, sengketa lahan banyak menimpa masyarakat tersebut, seluas 41,3 juta hektar belum ada sertifikat tanahnya.

hukum adat. Dari tahun ke tahun pelanggaran terhadap hak ( Detik Finance, 21 Maret 2014)

masyarakat adat dan sengketa lahan cenderung meningkat. Pada Penataan Waduk Pluit, Jakarta Utara, setahun terakhir menjadi

2013 lebih dari 1.400 pengaduan ke Komnas HAM berkaitan tonggak untuk menata Jakarta. Keruwetan masalah yang

dengan konflik agraria. Sengketa lahan atau konflik agraria bertumpuk sejak puluhan tahun silam diselesaikan melalui

menempati posisi kedua tertinggi setelah kekerasan oleh aparat. pendekatan manusiawi. Kawasan ini menjadi cermin kompleksnya

Penyelesaian sengketa lahan cenderung lebih rumit karena persoalan Jakarta, dari tata ruang, perumahan, tata kelola air,

kewenangan yang dimiliki Komnas HAM terbatas. ( Kompas, 20 Mei hingga sosial-ekonomi. Setelah banjir Januari 2013, Pemerintah

2014)

DKI Jakarta merelokasi penghuni bantaran Waduk Pluit ke rumah

JUNI

susun. Kini, sekitar 10 hektar lahan di sisi barat waduk telah berubah menjadi taman kota. ( Kompas, 27 Maret 2014)

APRIL Saat ini, pemerintah diminta membenahi sistem dan agenda

reformasi agraria untuk membangun rasa keadilan dan memperkuat daya tahan masyarakat. Di Indonesia, rasio gini tanah adalah 0,72, konsesi hutan seluas 35,7 hektar dikuasai pengusaha. Dari sisi usaha, perusahaan bermodal besar menguasai 11 juta hektar kelapa sawit dan 28,27 juta hektar pertambangan. Di sisi lain, jumlah petani gurem menurun dan pertambahan jumlah petani berlahan lebih dari tiga hektar. ( Kompas, 09 April 2014)

Draf RPP Gambut mengakui aspek legal penguasaan yang eksis di lahan gambut. Artinya, perusahaan yang belum atau sudah beroperasi akan diizinkan memanfaatkan lahan gambut hingga masa izin berlakunya habis. Pilihan itu berisiko pembiaran terjadinya kerusakan lingkungan. Isi regulasi turunan dari UU Perlindungan

lahan MRT (sumber: www.jawapos.com) dan Pengelolaan Lingkungan Hidup itu oleh sejumlah pihak dinilai

konservatif, meski belum rinci mengatur pemulihan ekosistem Pembangunan mega proyek mass rapid transit terhambat belum

gambut yang rusak. RPP Gambut juga mengamanatkan minimal 30 bebasnya lahan di sejumlah titik penting. Apabila dalam 1-2 bulan persen dari ekosistem gambut menjadi daerah lindung. (

Kompas, ke depan pembebasan lahan belum selesai, pengoperasian MRT

14 April 2014) terancam molor dari target awal tahun 2018. Klaim waktu dan biaya dari kontraktor pun semakin bertambah. Pembebasan lahan Perum

MEI Polri menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bupati Bogor, Rachmat Yasin dan Kepala Dinas Pertanian dan

dan Kementerian Keuangan. PT MRT Jakarta menargetkan lahan ini Kehutanan Kabupaten Bogor, Muhammad Zairin, terjaring OTT tim

sudah bebas pada April 2014, tetapi sampai Juni belum juga bebas. KPK pada Rabu (7/5/2014). Mereka diduga menerima suap Rp1,5

( Kompas, 04 Juni 2014)

miliar dari petinggi PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA), Francis Xaverius Bertepatan dengan HUT Bogor, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Yoseph Yap. KPK menduga kuat ada sejumlah penyelenggara

Kabupaten Bogor membagi 1.075 sertpikat tanah kepada warga negara dan pihak swasta yang terlibat suap dalam rekomendasi

tak mampu. Sampai tahun ini, BPN menargetkan sertifikasi aset dalam Program Nasional Agraria (Prona) hingga 2.000 bidang.

Dalam pembuatan sertifikat tanah gratis ini, masyarakat tidak dibebani biaya. Mereka hanya diminta mempersiapkan surat atas

hak tanah beserta bukti penyelesaian pajak (BBHTB/PPH), materai, dan pemasangan tanda batas tanah, sedangkan biaya lainnya seperti pengukuran, pemeriksaan tanah dan penerbitan SK Hak dan Penerbitan Sertifikat ditanggung APBN dan APBD. (Poskotanews, 05 Juni 2014)[ay].

Untuk membaca lebih lengkap seluruh berita-berita tersebut, silakan mengunjungi website kami di www.tataruangpertanahan . com dan bergabung di milis Tata Ruang dan Pertanahan http://groups.google.com/group/tata-ruang-dan-pertanahan .

lahan gambut (dok / antara)

28 buletin tata ruang & pertanahan

buletin tata ruang & pertanahan 29

dibuka oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, dan ditinjau oleh Presiden Republik Indonesia. Tujuan penyelenggaraan pameran adalah untuk mensosialisasikan hasil pelaksanaan pembangunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan II, serta berbagi informasi mengenai keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan secara inovatif oleh para pemangku kepentingan di Indonesia.

Tema pameran pada tahun ini adalah “Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan”, yang terbagi menjadi empat subtema, yakni: (1) penyiapan landasan pembangunan yang kokoh; (2) pembangunan ekonomi yang berkeadilan; (3) peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan; dan (4) pemerataan pembangunan wilayah.

Seiring dengan pelaksanaan pameran, diselenggarakan pula Diskusi Interaktif yang menggali kisah sukses, inspiratif, dan inovatif dalam pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan percepatan pembangunan ekonomi yang berkeadilan.

Diskusi ini menghadirkan berbagai narasumber dari Pemerintah, LSM, universitas, mitra pembangunan, dan masyarakat. Topik yang diangkat meliputi: (1) Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN): pelaksanaan dan implikasi; (2) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS); (3) kemajuan industri dan infrastruktur indonesia; (4) penyediaan infrastruktur dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS); (5) inovasi pelayanan publik; (6) percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan di Indonesia; (7) langkah-langkah strategis mengatasi kesenjangan wilayah; dan (8) pembangunan daerah tertinggal dan perbatasan.

Melalui pameran ini juga diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman yang sama tentang proses perencanaan dan pengendalian pembangunan bagi para pemangku kepentingan [ay/ gp].