Pemenuhan Kebutuhan Material

1) Pemenuhan Kebutuhan Material

Kebutuhan material adalah kebutuhan berupa alat-alat yang dapat diraba, dilihat, dan mempunyai bentuk. Kebutuhan material berwujud nyata dan dapat dinikmati langsung. Contoh: makan nasi dapat kita rasakan kenikmatannya, minum air dapat menghilangkan dahaga dan rumah sangat nyaman untuk berlindung.

Untuk mengetahui dalam pemenuhan kebutuhan material Veteran Pejuang terlebih dahulu akan dibahas mengenai besarnya tunjangan yang diterima oleh Veteran Pejuang setiap bulannya. Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia terbagi menjadi 5 golongan, besarnya tunjangan yang diterima berbeda-beda pada setiap golongannya, pembagian golongan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

commit to user

Berdasakan Golongan

1 A Rp.1.112.000

2 B Rp.1.082.000

3 C Rp.1.052.000

4 D Rp.1.022.000

5 E Rp. 992.000 Sumber: LVRI Surakarta

Berdasarkan tabel 9 diatas besarnya tunjangan antara golongan satu dengan yang lainnya mempunyai selisih Rp.30.000 pada tiap tingkatnya belum termasuk dikurangi untuk membayar Askes sebesar Rp. 19.840 setiap bulan. Namun setelah diadakan wawancara dengan Veteran Pejuang pembagian golongan ini pada kenyataannya tidak berdasarkan masa kerja tetapi berdasarkan waktu pendaftaran. Jadi pembagian golongan berdasarnya cepat tidaknya Veteran Pejuang mendaftarkan diri sebagai Veteran Pejuang.

Hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan Bpk. Gesang salah satu Veteran Pejuang sebagai berikut: Dulu waktu pertama saya mendapat tunjangan ditahun 1992

tunjangan saya hanya Rp. 42.000. Golongan saya ini khan E padahal sebenarnya saya berjuang sudah 4 tahun tapi karena saya daftar sebagai Veteran belakang sendiri jadi masa bakti saya hanya

dihitung 9 bulan. Teman saya yang masa berjuangnya dengan saya lebih sedikit malah bisa masuk kegolongan lebih atas karena mendaftarnya lebih duluan.

(Wawancara: Jumat, 15 Juli 2011 Pukul 13.00 WIB) Selain tunjangan Veteran, Pemerintah Republik Indonesia juga

telah memberikan Dana Kehormatan sebesar Rp. 250.000. Namun ternyata

commit to user

Kehormatan. Hal ini terungkap dari pernyataan beberapa Veteran Pejuang

Kemerdekaan di Surakarta, salah satunya Ibu Supinah al Pinah dalam wawancara sebagai berikut:

Setiap bulan saya mendapat tunjangan Rp. 992.040 dipotong untuk askes Rp. 19.840 jadi saya mendapat Rp. 972.200. Saya sampai sekarang belum mendapat Dana Kehormatan dari Presiden padahal saya sudah mengajukan selama tiga tahun ini. Apa mungkin uang itu dikorupsi pejabat. Saya tunggu-tunggu kok belum juga turun padahal adik saya yang nomer 2 sakit strok harus rawat jalan.

(Wawancara: Jumat, 15 Juli 2011 Pukul 11.00 WIB) Hal senada juga diungkapkan Bpk Gesang karena sejak tahun 2008

Dana Kehormatan yang dijanjikan Pemerintah belum juga turun dalam wawancara sebagai berikut:

Saya mendapat tunjangan Rp. 992.040 setiap bulan dipotong askes Rp. 19.840 jadi saya mendapat Rp. 972.200. Saya belum mendapat Dana Kehormatan dari Presiden padahal saya sudah mengajukan sejak tahun 2008. Teman-teman saya juga banyak yang belum mendapatkan Dana Kehormatan sampai mereka sudah meninggalpun juga belum turun.

(Wawancara: Jumat, 15 Juli 2011 Pukul 13.00 WIB) Berdasarkan hasil wawancara diatas ternyata memang benar masih

banyak Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia di Surakarta yang belum mendapatkan Dana Kehormatan. Kemudian peneliti konfirmasikan dengan Kepala Urusan Veteran di Kaminvetcad Bpk Supardi di peroleh keterangan sebagai berikut:

Masih banyaknya Veteran Pejuang yang belum mendapat dana kehormatan hal itu kembali lagi menjadi wewenang dari pusat karena misal tahun 2009 dari pusat sudah menentukan kuota se- Jawa Tengah 10 orang yang mendapat dana kehormatan maka yang lain harus bersabar dahulu untuk menunggu giliran.

commit to user

Berdasar keterangan dari narasumber diatas diketahui bahwa belum cairnya dana kehormatan yang selama ini dinanti Veteran Pejuang tergantung pada kebijakan dari pusat dan harus menunggu giliran terlebih dahulu.