N Total Tanah

2. N Total Tanah

N total tanah terdapat dalam bentuk N organik dan anorganik. N organik tidak tersedia bagi tanaman, jumlahnya sekitar 95% dari total N yang ada di dalam tanah. N anorganik berupa NH 4 + dan NO 3 - . NH 4 + yang terfiksasi oleh bahan organik dan mineral merupakan bentuk lambat tersedia, sedangkan NH 4 + dan NO 3 - yang larut dapat langsung digunakan oleh tanaman (Winarso, 2005). Berdasarkan uji F, perlakuan bioamelioran berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap N total tanah pada saat vegetatif maksimum (Lampiran 5). Rata-rata N total tanah dan hasil uji DMR setelah perlakuan disajikan pada Gambar 4.7. dan 4.8.

Berdasarkan hasil uji jarak berganda Duncan pada Gambar 4.7. dapat diketahui bahwa perlakuan bioamelioran berupa inokulasi P.corethrurus memberikan N total rendah (0,27%) dan berbeda tidak nyata dengan kontrol (0,24%). Pemberian bioamelioran berupa campuran cacing tanah dan phonska memberikan N total tertinggi (0,46%), namun berbeda tidak nyata dengan yang diberi campuran cacing tanah, pupuk kandang sapi, dan phonska (0,44%). Untuk lebih memperjelas perbedaan peran bioamelioran terhadap peningkatan N total tanah disajikan rerata data N total tanah pada Gambar 4.8.

Gambar 4.7. Rata-rata N total tanah saat vegetatif maksimum Keterangan : Angka-angka pada hasil yang diikuti huruf yang sama

karena bioamelioran menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji jarak berganda Duncan

Gambar 4.8. Pengaruh terhadap N total tanah dari bioamelioran Keterangan : Angka-angka pada hasil yang diikuti huruf yang sama karena

bioamelioran menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji jarak berganda Duncan

Berdasarkan hasil uji jarak berganda Duncan (Gambar 4.8.), dapat diketahui bahwa bioamelioran berupa cacing tanah saja belum mampu meningkatkan N total tanah secara significan karena tidak berbeda nyata dengan kontrol. Bioamelioran berupa campuran cacing tanah dengan

Keterangan : A0 : kontrol

A4: A1+50%seresah jati+50%pukan

A8: A1+100%Phonska A1 : P. corethrurus

A5: A1+50%seresah jati+50%phonska

A2 : A1+100%seresah jati

A6: A1+50%pukan+50%phonska

A3 : A1+100%pukan A7: A1+25%seresah jati+25%pukan+50%phonska

Keterangan :

A : kontrol (A0)

B : cacing tanah (A1)

C : cacing tanah+sisa organik

D : cacing tanah +sisa organik+anorganik

(A2+A3+A4)

(A5+A6+A7)

E : cacing tanah+anorganik (A8)

N total tanah secara significan. Pencampuran cacing tanah dengan phonska memberikan peningkatan N total tanah tertinggi (91,7%).

Sisa organik berperan secara langsung dan tidak langsung dalam meningkatkan N total dalam tanah Vertisol. Secara langsung, sisa organik yang ditambahkan memiliki kandungan N total yang tinggi, maka mampu menyediakan unsur hara N ke dalam tanah. Pupuk kandang sapi yang digunakan mengandung N total sebesar 2,52% (Tabel 4.2.), sedangkan seresah jati kandungan N total sebesar 1,44%.

Secara tidak langsung, sisa organik mampu meningkatkan N total dalam tanah dengan bantuan aktor cacing tanah. Berdasarkan uji korelasi (Lampiran 21), variabel yang menunjukkan keeratan hubungan dengan N total tanah adalah N total kascing (r = 0,39**), KTK (r = 0,55**), dan berat kascing (r = 0,58**). Berdasarkan hasil korelasi tersebut dilanjutkan dengan uji stepwise (Lampiran 22). Berdasarkan uji tersebut, variabel yang paling menentukan N total tanah adalah berat kascing (R-Sq (adj) = 0,31*). Cacing tanah membutuhkan N untuk membentuk jaringan tubuhnya, dan sisa organik merupakan sumber makanan baginya (Letik, 2008). Aktivitas selanjutnya adalah mengeluarkan kascing. Kascing adalah hasil produk metabolisme dari cacing tanah yang mampu meningkatkan

konsentrasi NH + , NO 3 - , dan mineral N lainnya dibandingkan tanah yang tidak diinokulasikan cacing tanah (Tapia et al., 2006). Bioamelioran secara anorganik dengan menggunakan pupuk phonska mampu meningkatkan N total tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan phonska memiliki kandungan N total sebesar 16,53% (Tabel 4.4.) sehingga mampu menyediakan unsur hara N ke dalam tanah.

Dokumen yang terkait

Eksistensi Tanah Sultan Ground Dalam Hukum Tanah Nasional

0 1 87

PE NG EM BA N G A N D A N IM PL EM E N T A SI M O B IL E L EA RN IN G PA D A M A TA PE LA J A R A N M AT EM A T IK A (Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Cipari Tahun Ajaran 20112012)

0 0 70

PENGARUH PERIODE VERNALISASI TERHADAP PEMBUNGAAN DAN HASIL BIJI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) JurusanProgram Studi Agronomi

1 2 55

PERBANDINGAN KEJADIAN ANAK Down Syndrome DARI IBU USIA TUA DENGAN IBU USIA MUDA DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 67

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN STROKE DAN TANPA KOMPLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 70

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) DENGAN ASPIRIN DOSIS TERAPI PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 1 58

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN GAMBARAN RADIOLOGI FOTO POLOS DADA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 75

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN NGAWEN – KARANGPADANG KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR - Perencanaan Geometrik, Tebal Perkerasan Dan Rencana Anggaran Biaya Ruas Jalan Ngawen – Karangpadang Kotamadya Salatiga

4 8 130

Redesain Pasar Burung Depok Di Surakarta Sebagai Pasar Dan Taman Burung Yang Rekreatif Dan Habitable

0 0 52

PENGARUH PUPUK KASCING DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L.) Skripsi JurusanProgram Studi Agronomi

0 3 42