Pengembangan Media Puzzle
A. Pengembangan Media Puzzle
Penelitian ini menghasilkan produk puzzle pembelajaran Fisika sebagai alat permainan edukatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika. Setelah melalui beberapa tahap pengembangan, maka diperoleh data sebagai berikut:
1. Identifikasi Pengguna dan Materi
a. Identifikasi Pengguna
Identifikasi pengguna meliputi karakteristik siswa kelas X beserta lingkungan belajarnya yang meliputi ketersediaan sarana penunjang dan karakteristik sumber daya manusia yang akan mengoperasikan media pembelajaran tersebut. Identifikasi ini diperoleh melalui angket analisis kebutuhan yang diisi oleh siswa dan wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika. Dari hasil identifikasi pengguna yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Paron didapatkan data: Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 68% menganggap pelajaran Fisika
sulit dan sebanyak 19% menyatakan pelajaran Fisika tidak menarik. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Diagram Pendapat Siswa Tentang Fisika
Pelajaran Fisika
Mudah Sulit Menarik Tidak Menarik
commit to user
Siswa lebih suka belajar Fisika dengan bermain daripada dengan membaca buku. Hal ini menunjukkan bahwa dengan permainan bisa membuat siswa lebih tertarik pada pelajaran Fisika. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.2.
TentangCara Belajar Fisika yang Menyenangkan
Sebagian besar siswa menyatakan permainan cocok digunakan sebagai media pembelajaran kelas X yaitu sebanyak 86%. Dengan demikian ada potensi untuk mengembangkan media pembelajaran berupa alat permainan edukatif bagi kelas X SMA. Hanya saja perancangannya disesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan usia siswa. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar4.3. Diagram Pendapat Siswa Tentang
Permainan sebagai Media Belajar Fisika
19%
81%
Belajar Fisika Lebih Suka dengan
Membaca Bermain
86%
14%
Permainan Sebagai Media Belajar Fisika
Cocok Tidak cocok
commit to user
Siswa yang pernah belajar dengan permainan ternyata masih sedikit yaitu
sebanyak 21%. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4.Diagram Siswa yang Pernah Belajar Fisika dengan Permainan
Menurut sebagian besar siswa yaitu sebanyak 76% menyatakan alat permainan untuk belajar Fisika sulit ditemui sehingga ada potensi untuk mengembangkannya. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Diagram Pendapat Siswa tentang Alat Permainan untuk Belajar Fisika
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika didapatkan informasi bahwa media pembelajaran yang tersedia disekolah adalah perangkat alat praktikum untuk eksperimen, LCD dan perangkat komputer untuk menjalankan program pembelajaran interaktif. Akan tetapi dalam penggunaanya media tersebut masih sering dijumpai permasalahan. Kendala praktikum adalah bahwa tidak semua materi pembelajaran efektif dieksperimenkan terkait dengan keterbatasan waktu
21%
79%
Pernah Belajar Fisika dengan Permainan
Pernah Belum
76%
24%
Alat Permainan untuk Belajar Fisika
Sulit ditemui Sering ditemui
commit to user
beberapa kendala antara lain perangkat tidak bisa dijalankan tanpa adanya listrik. sehingga akan ada masalah jika terjadi pemadaman listrik. Selain itu konektivitas antara LCD dengan perangkat komputer membutuhkan keahlian dan tehnik tertentu. Bagi beberapa guru hal ini menjadi kendala karena menghabiskan banyak waktu sehingga dapat mengurangi kuantitas jam pelajaran. Oleh sebab itu media pembelajaran alternatif yang sederhana, serta mudah digunakan sangat diperlukan.
Berdasarkan data tersebut, perlu dikembangkan media pembelajaran berupa alat permainan Fisika yang menarik dan bisa digunakan sebagai alternatif media pembelajaran Fisika.
b. Identifikasi Materi
Pada tahap ini ditentukan materi yang akan disampaikan pada siswa. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Listrik Dinamis untuk siswa SMA/MA. Sub materi yang dipilih dalam pengembangan puzzle adalah materi Arus Listrik dan Hukum Ohm.Materi disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) sebagai berikut:
Tabel 4.1. Analisis SK dan KD Materi Listrik Dinamis
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknolog
5.1 Memformulasikan besaran-besaran
listrik
rangkaian
tertutup sederhana (satu loop)
Langkah selanjutnya adalah menentukan indikator dari materi yang telah dipilih. Dalam menentukan indikator, perlu dilakukan konsultasi dengan ahli materi agar didapatkan indikator yang tepat untuk nantinya
commit to user
diperoleh indikator sebagai berikut:
5.1.1 menjelaskan pengertian arus listrik
5.1.2 menjelaskan arah arus listrik
5.1.3 menjelaskan syarat terjadinya arus listrik
5.1.4 menjelaskan pengertian kuat arus listrik
5.1.5 menurunkan rumus kuat arus listrik
5.1.6 menyebutkankan satuan kuat arus listrik
5.1.7 menggunakan rumus kuat arus dalam menjawab soal
5.1.8 menjelaskan bunyi hukum Ohm
5.1.9 menuliskan persamaan hukum Ohm
5.1.10 menggunakan hukum Ohm dalam menjawab soal
2. Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan indikator yang telah dibuat tetapi disesuaikan dengan karakteristik gambar. Desain gambar pada media puzzle dibuat dari merinci isi indikator dan dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2.Perencanaan Gambar Berdasarkan Indikator
No
Indikator
Isi Gambar
1 Menjelaskan pengertian arus listrik
Aliran partikel-partikel bermuatan listrik
2 Menjelaskan arah arus listrik
Arah arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif baterai,berlawanan dengan arah aliran elektron.
3 Menjelaskan
syarat
terjadinya arus listrik
Syarat terjadinya arus listrik. Gambar menunjukkan lampu menyala karenaadanya sumber tegangan dan rangkaiannya tertutup
4 Menjelaskan
pengertian
kuat arus listrik
Gambar menunjukkan besarnya muatan listrik yang mengalir pada penampang penghantar, tiap satuan waktu.
5 Menurunkan rumus kuat arus listrik
Rumus kuat arus
kuat arus listrik
Satuan kuat arus berupa gambar tokoh Ampere dan satuan SI coulomb/sekon
commit to user
7 Menjelaskan bunyi hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm ditunjukkan dengan gambar 3 rangkaian listrik dengan besar sumber tegangan berbeda menyebabkan nyala lampu berbeda. Ditunjukkan pula gambar tokoh Ohm yang menyatakan bunyi hukum Ohm.
8 Menuliskan
persamaan
hukum Ohm
Rumusan
V
dengan R konstan
Perencanaan juga meliputi skenario kegiatan belajar yaitu langkah – langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh pengguna ketika menggunakan media pembelajaran ini. Skenario kegiatan belajar disusun dalam buku panduan mediapuzzle dan disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan di kelas. Fungsi dari skenario ini adalah agar media pembelajaran dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar mengajar, yaitu mendukung terlaksananya pembelajaran yang efektif, aktif dan menyenangkan. Buku panduan media puzzle terlampir.
3. Pembuatan Produk Awal
Pada tahap pembuatan produk awal, dilakukan pengumpulan bahan- bahan berupa file komputer maupun bahan fisik pembuatan puzzle. Dalam pembuatan media puzzle digunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Rincian perangkat yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Perangkat keras
Perangkat keras yang digunakan untuk membuat media ini yaitu:
- Satu unit laptop - Mesin printer - Kertas stiker - Kertas yellowboard - Cutter - Gunting - Penggaris - Double tip - Lem
commit to user
Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat media puzzle adalah Corel Draw X3 danMicrosoft Word.
Pembuatan media puzzle dilaksanakan setelah pendesainan karena pembuatan media merupakan pengembangan dari desain yang sudah dibuat sebelumnya. Tahap pembuatan secara teknis dibagi menjadi 3 tahap meliputi tahap pembuatan gambar, tahap penyusunan layout, dan tahap produksi.
a. Tahap Pembuatan Gambar
Pada tahap inidilakukan pembuatan gambar berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sehingga mewakili masing-masing indikator. Pembuatan gambar dilakukan menggunakan perangkat lunak Corel Draw X3. Secara lebih rinci cara pembuatandijelaskan dalam Lampiran11.Hasil gambar yang telah dibuat dikelompokkan berdasarkan indikator dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Gambar berdasarkan Indikator
Indikator
Gambar
Menjelaskan pengertian
arus listrik
commit to user
Menjelaskan syarat terjadinya arus listrik
Menjelaskan pengertian kuat arus listrik
Menurunkan rumusan kuat arus listrik
Menyebutkankan satuan kuat arus listrik
atau
Coulumb / Sekon
commit to user
Menjelaskan bunyi hukum Ohm
Menuliskan persamaan
Dalam puzzle ini terdapat beberapa gambar, kata-kata, bentuk-bentuk atau simbol-simbol lainnya. Oleh karena itu, perlu penyusunan tata letak atau lay-out dari objek-objek tersebut. Penyusunan tersebut meliputi bagian mana yang akan ditonjolkan dan bagian mana yang akan menjadi penyerta atau keterangan. Penyusunan awal lay-out puzzledidasarkan pada pemetaan materi. Di dalam papan puzzle ada 3 kotak yang masing-masing kotak berisi 1 pokok bahasan. Pemetaan materi pada puzzle seperti pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Pemetaan Materi pada Lay-Out
1) ARUS LISTRIK 1.pengertian arus listrik
2.arah arus listrik 3.syarat terjadinya arus
listrik
2) KUAT ARUS LISTRIK 1.pengertian kuat arus
listrik 2.rumusan kuat arus listrik 3.satuan kuat arus listrik
3) HUKUM OHM 1.bunyi hukum Ohm
2.persamaan hukum Ohm
rumusan :
V
commit to user
Gambar 4.7 Lay-Out Gambar
c. Tahap Produksi
Tahap produksi merupakan tahap dimana seluruh komponen material yang telah dikumpulkan disusun menjadi media puzzle sesuai desain yang telah dibuat. Komponen tersebut antara lain lay-out gambar yang sudah jadi dan bahan-bahan untuk membuat puzzle.
Tahap produksi dimulai dengan mencetak lay-out gambar pada kertas stiker. Selanjutnya kertas stiker ditempelkan pada kertas yellowboard. Kemudian kertas yellowboard dipotong sesuai gambar lay-out dan dirapikan menggunakan cutter dan gunting. Agar pemotongan rapi digunakan penggaris.
Layout gambar yang sudah dipasang pada kertas yellowboard dan telah dirapikan selanjutnya dipotong-potong menjadi potongan kecil puzzle. Pemotongan disesuaikan dengan gambar pada puzzle. Setelah terbentuk potongan berikutnya adalah membuat papan berbingkai tempat meletakkan potongan puzzle. Papan ini juga dibuat dengan kertas yellowboarddengan
commit to user
papan dengan kertas stiker putih.
4. Uji Tim Ahli dan Perbaikan Produk Awal
Pengujian dibuat bertujuan menguji kelayakan media pembelajaran puzzle . Pertama-tama pengujian dilakukan oleh pakar media dan pakar materi untuk mengetahui kelayakan media tersebut sebelum digunakan di kelas. Jika belum layak maka perlu dilakukan perbaikan.
a. Hasil Review Ahli Materi dan Perbaikan Produk
Validasi produk media atau uji ahli yang pertama dilakukan oleh ahli materi mata kuliah Fisika. Review ini peneliti percayakan kepada ahli materi mata kuliah Fisika dari lingkup dosen Fisika sendiri. Dari review ahli materi diperoleh catatan mengenai kekurangan dari produk media ini, diantaranya adalah:
Keterangan pada materi Hukum Ohm perlu diperbaiki. Keterangan awal adalah “Kuat arus makin besar lampu makin terang” seharusnya “Tegangan makin besar lampu makin terang yang artinya kuat arusnya makin
besar”. Sebagaimana pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9
Gambar 4.8 Keterangan Hukum Ohm Sebelum Revisi
commit to user
Gambar 4.9 Keterangan Hukum Ohm Setelah Revisi Sesuai saran ahli materi dilakukan revisi ulang dan dilakukan
beberapa perbaikan pada gambar.Hasil revisi seperti Gambar 4.10.berikut
Gambar 4.10 Gambar Hasil Revisi Awal
commit to user
ada beberapa catatan perbaikan antara lain:
1) Ukuran huruf dan gambar kurang besar sehingga materi kurang jelas
2) Materi sebaiknya diletakkan pada puzzle terpisah sehingga penjelasan bisa
diperbanyak. Dari catatan tersebut dilakukan revisi ulang. Semula hanya ada satu papanpuzzlekemudian dibuat tiga papan puzzle, tiap satu puzzle berisi satu pokok bahasan. Karena tiap pokok bahasan disendirikan dalam satu puzzle maka gambar dan tulisan menjadi lebih besar serta terdapat tambahan penjelasan. Hasil revisi ulang dapat dilihat pada Gambar 4.11, Gambar 4.12 dan Gambar 4.13.
Gambar 4.11 Puzzle Arus Listrik
commit to user
Gambar 4.12 Puzzle Kuat Arus Listrik
commit to user
Gambar 4.13 Puzzle Hukum Ohm
Dari review terakhir yang dilakukan oleh ahli materi didapat hasil secara kuantitatif memiliki prosentase 91,11% dan kemudian menghasilkan data kualitatif yang menyatakan produk media pembelajaran puzzle memiliki kriteria baik. Hasil review dari ahli materi adalah sebagai berikut:
1) Kesesuaian materi dengan SK, dan KD memiliki kriteria sangat baik.
2) Kesesuaian materi dengan indikator memiliki kriteria sangat baik.
3) Kebenaran isi materi yang disajikan memiliki kriteria sangat baik.
4) Kebenaran penggunaan kata memiliki kriteria sangat baik.
5) Dari segi kemudahan untuk dipahami memiliki kriteria baik.
6) Kesesuaian gambar dengan konsep memiliki kriteria baik.
7) Dari segi alur memiliki kriteria baik.
8) Kebenaran bentuk pada gambar memiliki kriteria baik
9) Kejelasan informasi yang disampaikan memiliki kriteria sangat baik
commit to user
tentang konsep hole sebagai penjelasan dari puzzle materi arus listrik. Adapun tampilan puzzlekonsep hole adalah sebagai berikut:
Gambar 4.14 Puzzle Konsep Hole
b. Hasil Review Ahli Media dan Perbaikan Produk
Validasi produk media selanjutnya dilakukan oleh ahli media. Review pertama oleh ahli media mendapat hasil secara kuantitatif 66,66% yang secara kualitatif menyatakan produk puzzle memiliki kriteria cukup baik. Hasil review awal dari ahli media adalah sebagai berikut:
1) Ketepatan pemilihan warna latar belakangmemiliki kriteria baik.
2) Kesesuaian gambar dengan konsep memiliki kriteria cukup baik.
3) Kesesuaian penempatan gambar memiliki kriteria cukup baik.
4) Ketepatan ukuran kotak memiliki kriteria cukup baik.
commit to user
6) Ketepatan ukuran huruf memiliki kriteria cukup baik.
7) Ketepatan warna huruf memiliki kriteria baik.
8) Ketepatan tata letakgambar memiliki kriteria baik.
9) Ketepatan penggunaan gambar memiliki kriteria cukup baik.
10) Ketepatan ukuran gambar memiliki kriteria cukup baik.
11) Ketepatan ukuran papan memiliki kriteria cukup baik.
12) Kualitas bahan alat permainan memiliki kriteria baik. Dari validasi ahli media juga didapati catatan mengenai kekurangan dari media pembelajaran ini yaitu ukuran puzzle perlu diperbesar agar gambar dan hurufnya lebih jelas.Dari catatan tersebut dilakukan revisi yaitu memperbesar ukuran puzzle menjadi dua kali ukuran semula.
Dari review terakhir yang dilakukan oleh ahli media didapat hasil secara kuantitatif memiliki prosentase 80% yang secara kualitatif menyatakan produk media pembelajaran puzzle memiliki kriteria baik.
Hasil review dari ahli media adalah sebagai berikut:
1) Ketepatan pemilihan warna latar belakangmemiliki kriteria baik.
2) Kesesuaian gambar dengan konsep memiliki kriteria baik.
3) Kesesuaian penempatan gambar memiliki kriteria baik.
4) Ketepatan ukuran kotak memiliki kriteria baik.
5) Ketepatan jenis huruf memiliki kriteria baik.
6) Ketepatan ukuran huruf memiliki kriteria baik.
7) Ketepatan warna huruf memiliki kriteria baik.
8) Ketepatan tata letak gambar memiliki kriteria baik.
9) Ketepatan penggunaan gambar memiliki kriteria baik.
10) Ketepatan ukuran gambar memiliki kriteria baik.
11) Ketepatan ukuran papan memiliki kriteria baik.
12) Kualitas bahan alat permainan memiliki kriteria baik.
commit to user
Pengujian dilakukan di dalam proses pembelajaran Fisika pokok bahasan
a. Uji Coba One on One
Pengujian dilakukan dengan cara menyajikan puzzlekepada siswa kelas X di MAN Paron. Puzzle diujicobakan kepada 2 siswa kemudian diberikan angket yang berisi 8 item pernyataan yang mencakup aspek kelayakan isi/ materi dan aspek media (sajian dan kegrafisan). Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Dalam pengujian ini dilakukan pre tes di awal pembelajaran dan post tes di akhir pembelajaran.
1) Data Berdasarkan Angket
Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa puzzle pembelajaran ini sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek yang dinilai disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Rangkuman Data dari Angket Siswa
Jumlah Nilai Item
Hasil Penilaian
Jumlah maksimal
Secara terperinci untuk masing-masing aspek hasil yang dinilai oleh siswa akan diungkapkan lebih lanjut dalam lampiran . Selain penilaian dengan angketsiswa juga memberi tanggapan berupa komentar tentang puzzle. Komentar tersebut antara lain:
a) Dengan puzzle memahami pelajaran Fisika menjadi lebih mudah dan
menarik.
b) Siswa menyatakan bahwa puzzle yang dikembangkan cukup bagus, perlu
ditingkatkan dan diperluas pokok bahasannya. Berdasarkan hasil angket kemudian media puzzledipersiapkan untuk diujicobakan kepada kelompok kecil.
commit to user
Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat di lampiran .
Gambar 4.15. Diagram Hasil Pre Tes dan Post Tes
Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau peningkatan pemahaman siswa tentang materi listrik dinamis yang disajikan dengan puzzle. Nilai rata-rata pre tes sebesar 60 dan nilai rata-rata post tes sebesar 90. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,75. Berdasarkan hasil tersebut makaada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain tersebut yaitu dalam kategori tinggi. Artinya puzzle untuk materi listrik dinamis layak digunakan sebagai media pembelajaran.
b. Uji Kelompok Kecil
Pengujian dilakukan dengan cara menyajikan puzzle kepada siswa kelas X di MAN Paron. Puzzle diujicobakan kepada 6 siswa kemudian diberikan angket yang berisi 8 item pernyataan yang mencakup aspek
50
70
80
100
20
40
60
80
100
120
Pre-Test
Post-Test
commit to user
dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Dalam pengujian ini dilakukan pre tes di awal pembelajaran dan post tes di akhir pembelajaran.
1) Data Berdasarkan Angket
Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa video pembelajaran ini 78,18% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek yang dinilai disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Rangkuman Data dari Angket Siswa
Jumlah Nilai Item
Hasil Penilaian
Jumlah Maksimal
Secara terperinci untuk masing-masing aspek hasil yang dinilai oleh siswa akan diungkapkan lebih lanjut dalam lampiran.Selain penilaian dengan angketsiswa juga memberi tanggapan berupa komentar tentang puzzle. Komentar tersebut antara lain:
a) Belajar dengan puzzle mengasyikkan dan menambah semangat.
b) Dengan puzzle peljaran Fisika menjadi lebih mudah dipahami, runtut dan
lebih jelas.
c) Media puzzle yang dikembangkan bagus menurut siswa.
2) Data Berdasarkan Tes
Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan pemahaman siswa.
commit to user
Gambar 4.16. Diagram Hasil Pre Tes dan Post Tes Peningkatan pemahaman siswa ini dapat dilihat dari gain yang
diperoleh. Secara lebih detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat di lampiran.Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau peningkatan pemahaman siswa tentang materi listrik dinamis yang disajikan dengan puzzle. Nilai rata-rata pre tes sebesar 56,67 dan nilai rata- rata post tes sebesar 80. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,538. Berdasarkan hasil tersebut makaada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain tersebut yaitu dalam kategorisedang,artinya puzzle untuk materi listrik dinamis layak digunakan sebagai media pembelajaran.
c. Uji Kelompok Besar
Pengujian dilakukan dengan cara menyajikan puzzle kepada siswa kelas X di MAN Paron. Puzzle diujicobakan kepada 31 siswa kemudian diberikan angket yang berisi 8 item pernyataan yang mencakup aspek kelayakan isi/ materi dan aspek media (sajian dan kegrafisan). Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran.
60
50 50
60 60 60
80 80 80 80 70
90
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pre-Test
Post-Test
commit to user
akhir pembelajaran.
1) Data Berdasarkan Angket
Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa video pembelajaran ini 82% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek yang dinilai disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Rangkuman Data dari Angket Siswa
Jumlah Nilai Item
Hasil Penilaian
Jumlah Total
Nilai Item
Selain penilaian dengan angketsiswa juga memberi tanggapan berupa komentar tentang puzzle. Komentar tersebut antara lain:
a) Belajar dengan puzzle mengantisipasi kejenuhan saat belajar di kelas
b) Pelajaran Fisika menjadi lebih mudah dipahami dan mudah diingat
dengan media puzzle
c) Penggunaan puzzle dalam pembelajaran lebih menambah daya tarik
(lebih seru) daripada pembelajaran ceramah seperti biasanya
d) Media puzzle yang dikembangkan bagus dan perlu diperluas pada materi
lainnya.
2) Data Berdasarkan Tes
Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh dan dari gambar diagram pre tes dan pos tes seperti pada Gambar 4.17.
commit to user
Gambar 4.17 Diagram Hasil Pre Tes dan Post Tes
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pre-Test
Post-Test
commit to user
Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau peningkatan pemahaman siswa tentang materi listrik dinamis yang disajikan dengan puzzle. Nilai rata-rata pre tes sebesar 56,77 dan nilai rata- rata post tes sebesar 83. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,61. Berdasarkan hasil tersebut makaada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain tersebut yaitu dalam kategori sedang. Artinya puzzle untuk materi listrik dinamis layak digunakan sebagai media pembelajaran.