Prosedur Pengembangan

B. Prosedur Pengembangan

Langkah-langkah atau prosedur pengembangan harus dilakukan secara runtut dan sistematis untuk dapat menghasilkan media pembelajaran yang efektif dan efisien untuk pembelajaran Fisika.

Berikut adalah langkah-langkah prosedural yang dipaparkan berdasarkan model pengembangan yang telah dideskripsikan diatas.

1. Identifikasi Pengguna dan Materi

Identifikasi merupakan metode untuk memperoleh data yang diperlukan di dalam perancangan. Identifikasi pengguna meliputi karakteristik siswa kelas X Madrasah Aliyah dan lingkungan belajar di Madrasah Aliyah yang bersangkutan. Lingkungan belajar meliputi ketersediaan sarana penunjang dan karakteristik sumber daya manusia yang akan mengoperasikan media pembelajaran tersebut. Dari hasil identifikasi pengguna dapat ditentukan desain media yang bisa menarik bagi siswa dan relevan bagi lingkungan belajarnya.

Identifikasi materi adalah mengetahui karakteristik materi selanjutnya memilih materi mana yang ada di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang dan sesuai dengan media pembelajaran. Pemilihan materi merupakan kegiatan menentukan topik atau materi yang nantinya akan disampaikan kepada pengguna. Dalam pengembangan media pembelajaran ini peneliti mengambil pokok bahasan Listrik Dinamis. Dari pokok bahasan tersebut akan dipilih dan dikelompokkan materi mana yang tepat untuk ditampilkan dalam media.

2. Perencanaan

Berdasarkan dari data hasil identifikasi dijadikan acuan untuk membuat konsep bentuk perancangan yang akan diterapkan dalam menentukan perencanaan berupa desain media pembelajaran dan skenario kegiatan belajar. Skenario kegiatan belajar diperlukan sebagai alur penggunaan media pembelajaran. Oleh karena itu antara desain media pembelajaran dengan skenario kegiatan belajar saling berhubungan dan saling berpengaruh satu sama lain.

Membuat desain media pembelajaran adalah membuat spesifikasi secara rinci mengenai arsitektur media, gaya dan kebutuhan material untuk media

commit to user

pada tahap pembuatan dapat lebih terarah. Skenario kegiatan belajar yaitu langkah –langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh pengguna ketika menggunakan media pembelajaran ini. Skenario kegiatan belajar disusun dan diintegerasikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilaksanakan di kelas pada pengujian klasikal. Fungsi dari skenario ini adalah agar media pembelajaran dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar mengajar, yaitu mendukung terlaksananya pembelajaran yang efektif, aktif dan menyenangkan.

3. Pembuatan Produk Awal

Pada tahap pembuatan produk awal, dilakukan pengumpulan bahan- bahan berupa file komputer maupun bahan fisik pembuatan puzzle. File komputer seperti gambar, foto, layout puzzle dan sebagainya diperoleh dari sumber seperti internet, CD Pembelajaran yang relevan, atau dibuat dengan perangkat lunak lain. Sedangkan bahan fisik pembuatan puzzle seperti kertas, perekat, plastik dan aksesoris lainnya diperoleh dengan membeli atau memanfaatkan barang yang sudah ada.

Tahap pembuatan merupakan tahap pembuatan seluruh komponen media puzzle . Setelah semua material dikumpulkan maka diolah dan disusun menjadi media puzzle sesuai desain yang telah dibuat.

4. Uji Tim Ahli

Setelah selesai tahap pembuatan, yaitu tahap pengujian puzzle yang dilakukan oleh tim ahli. Dalam pengujian digunakan bantuan instrumen penelitian yang disusun sebelum pengujian dilaksanakan.

Pengujian dilakukan dengan tujuan menguji kelayakan media pembelajaran puzzle. Pertama-tama pengujian dilakukan oleh pakar materi selanjutnya dilakukan pengujian oleh pakar media untuk mengetahui kelayakan media tersebut sebelum digunakan di kelas. Jika belum layak maka perlu dilakukan perbaikan. Tetapi jika sudah dianggap layak maka dilanjutkan uji coba pada siswa.

commit to user

5. Perbaikan Produk Awal

Setelah media diuji tim ahli maka akan terlihat adanya kekurangan dan kesalahan dalam media pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, media pembelajaran perlu diperbaiki agar lebih sempurna dan layak digunakan oleh siswa.

6. Uji coba Media Puzzle

Pengujian pada siswa dilakukan dalam 3 tahap yaitu evaluasi satu lawan satu, kelompok kecil dan uji lapangan. Uji lapangan dilakukan di dalam proses pembelajaran Fisika sehingga , penyajian media puzzle disesuaikan dengan instrumen pembelajaran. Pada uji lapangan ini guru turut mengevaluasi media puzzle dengan instrumen angket. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, digunakan instrumen penilaian kognitif yang telah disusun sebelumnya.